Yuan Chonghuan (袁崇焕-1584-1630) adalah patriot dan komandan dari Dinasti Ming yang terkenal karena pertempurannya melawan suku Manchu (yang kemudian mendirikan Dinasti Qing)

Berkas:Yuantomb.jpg
Makam Yuan Chonghuan di Beijing

Dia dilahirkan di Dongguan, Guangdong dan lulus ujian kerajaan pada tahun 1619 lalu menduduki jabatan rendah di kehakiman. Ketika itu, tentara Tiongkok/Ming menderita kekalahan berturut-turut hingga pada tahun 1622 mereka terpaksa mundur ke Shanhaiguan (ujung paling timur Tembok Besar, di Hebei) dan melepaskan daerah Liaoning untuk orang Manchu. Setelah kunjungannya ke garis depan, Yuan diangkat sebagai sekretaris tingkat dua untuk urusan perangan dan diberikan dana untuk perekrutan tentara.

Jendral Yuan Chonghuan melakukan kerjasama yang baik dengan komandan tertinggi, Sun Chengzong dan menekan perbatasan terus ke arah utara hingga akhirnya membangun benteng di Ningyuan pada tahun 1623. Pada 1625, Sun dicopot jabatannya dan digantikan oleh Gao Di yang memerintahkan penarikan mundur tentara kembali ke Shanhaiguan, rencana ini ditentang keras oleh Yuan. Awal tahun berikutnya, Nuerhachi, pemimpin Manchu kembali memimpin pasukannya menyeberangi sungai Liao. Yuan Chonghuan dan komandan-komandannya dengan gemilang mempertahankan Ningyuan dengan senjata baru saat itu, senapan. Akibatnya, pada 27 Februari 1626, kerajaan mengangkat Yuan sebagai Gubernur Liaoning serta diberikan kekuasaan penuh untuk menangani gangguan dari perbatasan.

Yuan mengambil kesempatan ketika Nuerhachi meninggal diakhir tahun itu dengan kembali merebut Jinzhou. Bangsa Manchu kembali menyerang pada bulan Juni, namun mundur setelah beberapa pertempuran kecil. Ekspedisi itu membuatnya dikritik oleh kasim-kasim korup di bawah pimpinan Wei Zhongxian sehingga berakibat dia dipensiunkan.

Tahun 1628, di bawah kaisar baru, Yuan kembali ditugaskan sebagai komandan lapangan untuk kesatuan timur laut. Dia memulai rencana lima tahun yang ambisius untuk merebut kembali Liaodong. Pada tahun 1629, dia dianugrahi gelar Pelindung Senior Kerajaan. Bangsa Manchu menyerang balik dari timur dan melakukan serangan mendadak di utara Beijing pada akhir tahun itu. Yuan mundur dari Ningyuan untuk mempertahankan ibukota, namun malah ditahan oleh Kaisar Chongzhen pada 13 Januari 1630. Kaisar termakan oleh isu yang dihembuskan oleh Kaisar Manchu, Huang Taiji dan fitnah para para pejabat korup yang tidak suka dengan Jendral Yuan. Yuan dituduh berkomplot dengan musuh dan pengecut meninggalkan posnya, lalu dijatuhi hukuman mati di Ganshiqiao, Beijing. Kepalanya dipungut oleh komandan penjaga kota dan dikuburkan. Keluarga komandan itu menjaga makam itu turun-temurun hingga pemerintah RRT mengevakuasinya tahun 2003.