Kabupaten Karanganyar

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia

yoo watsap kembali lagi bersama saya 54BUN C41R aowkaowo :v

Asal nama

Nama 54BUN C41R berasal dari pedukuhan yang berada di desa ini. Nama ini diberikan oleh Raden Mas Said (Mangkunagara I), karena di tempat inilah, ia menemukan kemantapan akan perjanjian baru (bahasa Jawa: anyar) untuk menjadi penguasa setelah memakan wahyu keraton dalam wujud burung derkuku.

Geografi

Bagian barat Kabupaten Karanganyar merupakan dataran rendah, yakni lembah Bengawan Solo yang mengalir menuju ke utara. Bagian timur berupa pegunungan, yakni bagian sistem dari Gunung Lawu. Sebagian besar daerah pegunungan ini masih tertutup hutan.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Potret Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
1   R.M.T.
Sarwoko Mangunkusumo
1917 1925 1
2   R.M.T.
Darkosugondo
1925 1930 2
3   K.R.T.
Partono Handoyonoto
1930 1945 3 [Ket. 1]
4   K.R.T.
Singgih Harjopadmoyo
1945 1946 4 [Ket. 2]
5   Salim Harjohantoro 1946 1954 5
6   Singolodro 1954 1957 6
7   Sutedjo 1957 1958 7
8   Sujadi 1958 1958 8
9   Darto Pranoto 1958 1959 9
10   Nario Adirejo 1959 1965 10
11   Daisman Februari 1965 Agustus 1965 11 [Ket. 3]
12   Drs.
Harun Al Rasyid
September 1965 Oktober 1965 12 [Ket. 4]
13   AKBP R.
Soekardjono
1965 1968 13 [Ket. 5]
14   Indriyo Yatmo Pranoto 1968 1970 14 [Ket. 6]
15   Drs.
Waluyo Cokrodarmanto
1970 1982 15
16   Drs.
Hartono
1982 1987 16
17   Drs. H.
Sujono
1987 1992 17
18   Soedarmadji
S.H.
1992 1997 18
1997 2002 19
-   Drs.
Tjipto Hartono
2002 2003 - [Ket. 7]
19   Dr. Hj.
Rina Iriani Sri Ratnaningsih
S.Pd., M.Hum.
2003 2008 20 Sri Sadoyo Hardjomigoena
2008 2013 21 Paryono
20   Drs. H.
Juliyatmono
M.M.
2013 2018 22 Rohadi Widodo
-   Prijo Anggoro Budi Raharjo
S.H., M.Si.
15 Februari 2018 23 Juni 2018 [Ket. 8][1]
(20)   Drs. H.
Juliyatmono
M.M.
23 Juni 2018 15 Desember 2018 Rohadi Widodo
15 Desember 2018 Petahana 23 Rober Christanto
Catatan
  1. ^ Bernama Kabupaten Kota Mangkunegaran
  2. ^ Bernama Kabupaten Kota Mangkunegaran
  3. ^ Caretaker Bupati Karanganyar
  4. ^ Partai Komunis Indonesia
  5. ^ Caretaker Bupati Karanganyar
  6. ^ Caretaker Bupati Karanganyar
  7. ^ Penjabat Bupati Karanganyar
  8. ^ Penjabat Sementara Bupati Karanganyar
  Partai Golongan Karya

Dewan Perwakilan

DPRD Kabupaten Karanganyar hasil Pemilu legislatif 2019 tersusun dari tujuh partai, dengan perincian sebagai berikut [2]:

Partai Kursi
Lambang PDI-P PDI-P 13
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 12
  PKB 5
  PKS 5
  Partai Gerindra 4
Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat 3
  PAN 3
Total 45

Kecamatan

Kabupaten Karanganyar terdiri atas 17 kecamatan (lihat kotak di bawah artikel ini), yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Karanganyar. Kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar:

  1. Kecamatan Colomadu (bahasa Jawa: ꦕꦭꦩꦢꦸ, translit. Calamadu)
  2. Kecamatan Jaten (bahasa Jawa: ꦗꦠꦺꦤ꧀, translit. Jatèn)
  3. Kecamatan Karanganyar (bahasa Jawa: ꦏꦫꦔꦚꦂ, translit. Karanganyar)
  4. Kecamatan Gondangrejo (bahasa Jawa: ꦒꦺꦴꦤ꧀ꦝꦔꦽꦗ, translit. Gondhangreja)
  5. Kecamatan Kebakramat (bahasa Jawa: ꦏꦼꦧꦏ꧀ꦏꦿꦩꦠ꧀, translit. Kebakkramat)
  6. Kecamatan Kerjo (bahasa Jawa: ꦏꦼꦂꦗ, translit. Kerja)
  7. Kecamatan Mojogedang (bahasa Jawa: ꦩꦗꦒꦼꦝꦁ, translit. Majagedhang)
  8. Kecamatan Karangpandan (bahasa Jawa: ꦏꦫꦁꦥꦤ꧀ꦝꦤ꧀, translit. Karangpandhan)
  9. Kecamatan Jenawi (bahasa Jawa: ꦗꦼꦤꦮꦶ, translit. Jenawi)
  10. Kecamatan Tawangmangu (bahasa Jawa: ꦠꦮꦁꦩꦔꦸ, translit. Tawangmangu)
  11. Kecamatan Jatiyoso (bahasa Jawa: ꦗꦠꦶꦪꦱ, translit. Jatiyasa)
  12. Kecamatan Jatipuro (bahasa Jawa: ꦗꦠꦶꦥꦸꦫ, translit. Jatipura)
  13. Kecamatan Jumantono (bahasa Jawa: ꦗꦸꦩꦤ꧀ꦠꦤ, translit. Jumantana)
  14. Kecamatan Jumapolo (bahasa Jawa: ꦗꦸꦩꦥꦭ, translit. Jumapala)
  15. Kecamatan Ngargoyoso (bahasa Jawa: ꦔꦂꦒꦪꦱ, translit. Ngargayasa)
  16. Kecamatan Tasikmadu (bahasa Jawa: ꦠꦱꦶꦏ꧀ꦩꦢꦸ, translit. Tasikmadu)
  17. Kecamatan Matesih (bahasa Jawa: ꦩꦠꦺꦱꦶꦃ, translit. Matésih)

Ekonomi

Kabupaten Karanganyar yang merupakan salah satu daerah penyangga Kota Surakarta, memiliki karakteristik umum daerah agraris, dimana sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian. Di sisi lain dengan semakin tumbuh berkembangnya perekonomian di Kabupaten Karanganyar, sektor industri pun juga mulai tumbuh. Industri Garment dan Tekstil cukup banyak berdiri di Kabupaten Karanganyar terutama di seputaran perbatasan antara Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen dan Kota Surakarta, salah satunya adalah PT. Kusuma Hadi (Perusahaan tekstil domestik dengan brand name Danarhadi). Selain itu juga terdapat beberapa industri hilir lainnya semisal industri pengolahan bijih plastik dan industri pengemasan teh.

Industri jasa di Kabupaten Karanganyar juga sudah mulai tumbuh. Hal ini terbukti dengan semakin menjamurnya industri penginapan, resort dan perhotelan di Kabupaten Karanganyar. Bahkan tercatatat beberap hotel berbintang sudah mulai beroperasi, meskipun tidak tersebar merata di semua kecamatan. Hotel-hotel yang dapat menjadi referensi pilihan menginap selain di Kota Surakarta adalah Hotel Lor In Bandara (Hotel Bintang 5), The Alana Hotel and Convention Center (Hotel Bintang 4), The Edelweiss Hideaway Hotel (Hotel Bintang 3), Grand Laguna Hotel and Villa (Hotel Bintang 3), Grand Bintang Hotel Tawangmangu, Pondok Indah Resort and Garden, serta sejumlah hotel dan penginapan lainnya. Industri perbankan sebagai urat nadi perekonomian sebuah daerah juga telah banyak dibuka dan beroperasi di Kabupetan Karanganyar misalnya saja BRI, BNI, Bank Mandiri, BCA dan Bank Jateng serta beberapa perbankan nasional dan Bank Perkreditan Rakyat.

Selain itu di Kabupaten Karanganyar juga tumbuh menjamur perumahan-perumahan rakyat, baik dalam bentuk perumahan bersubsidi sampai dengan perumahan mewah dengan model cluster. Perumahan-perumahan ini tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Karanganyar seperti halnya di kecamatan colomadu ada komplek perumahan palm permata, grand aliza dan tiara agung serta di kecamatan jaten terdapat komplek perumahan safira asri, loh agung dan griya adi

Transportasi

Wilayah Kabupaten Karanganyar dilalui jalan negara yang menghubungkan kota Yogyakarta-Solo-Surabaya, meski jalur ini tidak melintasi ibu kota Kabupaten Karanganyar. Karanganyar sendiri berada sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta.

Salah satu titik strategis wilayah ini adalah daerah Palur yang menjadi pintu keluar masuk angkutan dan transportasi Jalur Tengah antar Provinsi dari Jawa Timur menuju ke kota Surakarta (Jawa Tengah) dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekitar wilayah ini telah tumbuh menjadi kawasan pusat perekonomian yang padat yang menyambung hingga ke Kota Solo. Selain itu juga terdapat wilayah yang ditetapkan dalam program pengembangan kawasan industri yang menyangga Wilayah Surakarta dari arah Timur.

Bagian Barat kabupaten ini termasuk wilayah pengembangan Kota Surakarta, khususnya di Kecamatan Jaten.

Ibu kota Kabupaten Karanganyar berada di jalur wisata Solo-Tawangmangu-Sarangan-Magetan-Madiun. Angkutan umum dilayani oleh angkutan bus jurusan Solo-Karanganyar-Tawangmangu, Solo-Karanganyar-Matesih. Bus AKAP yang melayani Kabupaten Karanganyar antara lain: Langsung Jaya, Rosalia Indah, Laju Prima, dan lain-lain. Angkutan bus di Kabupaten Karanganyar dilayani diterminal utama, yaitu terminal Tegalgede, atau biasa disebut Terminal Bejen. Selain itu, juga didukung oleh terminal kecil lainnya yang tersebar di kecamatan. Meski dilintasi jalur kereta api (Yogyakarta-Solo-Madiun-Surabaya dan Solo-Gundih-Semarang), tidak ada kereta api penumpang yang singgah secara normal dan menaikturunkan penumpang di wilayah kabupaten ini.

Pariwisata

Kabupaten Karanganyar memiliki sejumlah tempat bersejarah dan alam yang khas (terutama pegunungan) sebagai objek pariwisata.

Tempat Wisata Sejarah

Di Kabupaten Karanganyar berlokasi Candi Sukuh, Candi Cetho, dan paling tidak dua sisa-sisa kompleks pemujaan Hindu dari masa-masa akhir Kerajaan Majapahit. Di dekat puncak Gunung Lawu juga ditemukan susunan batuan yang diduga berasal dari peninggalan zaman pra-Hindu (megalitikum). Di Kecamatan Matesih berlokasi dua kompleks pemakaman penguasa Mangkunagaran yang berdekatan, yaitu Astana Mangadeg dan Astana Girilayu. Di dekatnya terdapat Pemandian Pablengan yang telah ada sejak masa Kesultanan Mataram.

Selain itu juga berlokasi makam Presiden II Republik Indonesia H.M.Soeharto yang berlokasi di Kompleks makam keluarga di Astana Giribangun. Makam ini juga menjadi salah satu objek wisata yang berkembang sejak dimakamkannya Pak Harto di sana tahun 2008.

Di dekat kota Karanganyar (tepatnya di Desa Janti) berlokasi tempat penandatanganan Perjanjian Giyanti, perjanjian yang menjadi tanda awalnya kolonialisme VOC dan Belanda di bumi Mataram.

Tempat Wisata

Di Kabupaten karanganyar ini pula terletak kawasan wisata pegunungan yang sangat populer di Indonesia yakni Tawangmangu, dengan objek wisata unggulannya adalah Air Terjun Grojogan Sewu. Kawasan wisata ini terletak di dataran tinggi dekat puncak Gunung Lawu ke arah perbatasan Provinsi Jawa Tengah dengan Jawa Timur, tepatnya Kabupaten Karanganyar dengan Kabupaten Magetan (Provinsi Jawa Timur). Terdapat pula bumi perkemahan di lereng gunung Lawu dan bersebelahan dengan objek wisata Tawangmangu yaitu Bumi Perkemahan Camping Lawu Resort dan Sekipan.

Kabupaten Karanganyar juga memiliki objek wisata perkebunan teh yang terletak di daerah kemuning. Di Kemuning tersebut kita bisa menikmati hamparan hijau kebun teh sebagaimana layaknya wisata kebun teh yang terkenal di Puncak Ciawi Bogor. Terdapat beberapa tempat rumah makan dan kafetaria semisal di Rumah Teh Ndoro Donker. di Desa Segara Gunung Kemuning juga terdapat lokasi untuk aero sport Paralayang.

Selain itu juga terdapat kawasan wisata Sondokoro yang terletak dalam kawasan Pabrik Gula Tasikmadu, Karanganyar di wilayah Kecamatan Tasikmadu yang telah berdiri sejak zaman penjajahan Belanda.

Sejatinya dalam wilayah kabupaten Karanganyar ini ada juga Pabrik Gula yang bersejarah lainnya yang bernama Pabrik Gula Colomadu yang terletak di wilayah Kecamatan Colomadu. Namun pabrik gula yang juga dibangun sejak masa penjajahan Belanda itu kini sudah tidak beroperasi lagi. Hal ini karena wilayahnya sudah termasuk dalam area padat di tengah kota yang langsung berbatasan dengan Pusat Kotamadya Surakarta (Solo).

Referensi

Pranala luar