Milisi pro-Indonesia merupakan kelompok militan paramiliter Timor Leste (Timor Timur) yang dibentuk dengan menunjukkan kesetiaan kepada pemerintah Indonesia selama gerakan kemerdekaan Timor Leste pada akhir tahun 1990-an. Banyak pihak[siapa?] yang awalnya beranggapan bahwa gerakan kemerdekaan itu tidak akan berhasil, dan mereka yang setia kepada Indonesia akan diganjar penghargaan bila mendapat kendali atas daerah ini. Sebagian besar aksi terburuk pada masa ini, termasuk pembantaian Liquiçá, dilakukan oleh milisi-milisi pro-Indonesia tersebut,[butuh rujukan] sungguhpun sering didukung oleh militer Indonesia.[butuh rujukan] Eurico Guterres adalah tokoh terkemuka gerakan-gerakan tersebut.[butuh rujukan]

Sebuah grafiti di Tutuala dengan kata yang berarti "Pembunuh", mengeluhkan tindakan yang terjadi di Timor Leste tahun 1999.

Tokoh-tokoh kelompok tersebut dan juga aksi-aksi mereka ditayangkan dalam Answered by Fire, miniseri buatan Australia.

Beberapa kelompok milisi pro-Indonesia antara lain Aitarak, Besi Merah Putih, Laksaur, dan Mahidi.

Milisi pro-Indonesia di Timor Leste

 
João da Costa Tavares, pemimpin integrasi dan panglima milisi, 17 Juli 1999 di Balibo
Milisi[1] Distrik Komandan Milisi
Tim/Team Alfa Lautem Joni Marques
Saka/Sera Baucau Joanico da Costa
Pedjuang 59-75 Makikit Viqueque Martinho Fernandes
Ablai Manufahi Nazario Corterel
AHI Aileu Horacio
Mahidi Ainaro Câncio de Carvalho
Laksaur Covalima Olivio Mendonca Moruk
Aitarak Dili Eurico Guterres
Sakunar Oecussi-Ambeno Simão Lopes
Besi Merah Putih BMP Liquiça Manuel de Sousa
Halilintar Bobonaro Maliana: João da Costa Tavares;
Bobonaro: Natalino Monteiro
Jati Merah Putih Lautem (Lospalos) Edmundo de Conceição Silva
Darah Merah Integrasi Ermera Lafaek Saburai
Dadarus Merah Putih Bobonaro Natalino Monteiro[2]

Referensi

  1. ^ Diarsipkan [Date missing], di www.asia-pacific-action.org Galat: URL arsip tidak dikenal
  2. ^ Master of Terror, Natalino Monteiro