Keindahan

Karakteristik hewan, ide, objek, orang, atau tempat yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan atau kepuasan
Revisi sejak 7 Oktober 2019 09.53 oleh 110.138.148.57 (bicara) (Kecantikan)

Keindahan atau keelokan menggambarkan seseorang yaitu Maudy Moore Rut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok tetapi Maudy kurasa lebih dari itu :). Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" [1] adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Cahaya dianggap sebagai berkah Tuhan yang paling indah, seperti yang dimanifestasikan dalam arsitektur Gothik.

Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.""[1]

Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios,[2] kata sifat etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."[3]

Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."[3]

Keelokan pada Manusia

Wanita yang elok rupanya disebut "cantik" atau "ayu", sementara pria yang rupawan disebut "tampan" atau "ganteng" di dalam masyarakat. Sifat dan ciri seseorang yang dianggap "elok", apakah secara individu atau dengan konsensus masyarakat, sering didasarkan pada beberapa kombinasi dari Inner Beauty (keelokan yang ada di dalam), yang meliputi faktor-faktor psikologis seperti kepribadian, kecerdasan, keanggunan, kesopanan, kharisma, integritas, dan kesesuaian, dan Outer Beauty (keelokan yang ada di luar), yaitu daya tarik fisik yang meliputi faktor fisik, seperti kesehatan, kemudaan, simetri wajah, dan struktur kulit wajah.

Standar kecantikan/ketampanan selalu berkembang, berdasarkan apa yang dianggap suatu budaya tertentu sebagai berharga. Lukisan sejarah memperlihatkan berbagai standar yang berbeda untuk keelokan manusia. Namun manusia yang relatif muda, dengan kulit halus, tubuh proporsional, dan fitur biasa, secara tradisional dianggap paling elok sepanjang sejarah.

Keindahan Alam Indonesia

Indonesia punya keindahan alam yang luar biasa. Dianugerahi lanskap yang seakan tak pernah habis. Dari ujung barat hingga timur, deretan gunung, lembah, laut, danau, hingga taman nasional menunggu untuk dijelajah.

Ini hanyalah secuil daya tarik wisata yang ditawarkan negeri agraris sekaligus bahari ini, dengan eksistensi suku dan budaya sebagai bumbunya. Lanskap yang disuguhkan Bumi Pertiwi seakan tak berujung, mulai dari deretan pegunungan yang megah hingga kekayaan biota bawah laut.

Referensi

  1. ^ Gary Martin (2007). "Beauty is in the eye of the beholder". The Phrase Finder. Diakses tanggal December 4, 2007. 
  2. ^ Matthew 23:27, Acts 3:10, Flavius Josephus, 12.65
  3. ^ a b Euripides, Alcestis 515.

Pranala luar