M.Soehadji (lahir 1944) adalah seorang seniman Indonesia asal Jepara yang menggeluti dan mengembangkan seni kriya khususnya dari bahan kayu,jepara. Pengetahuannya tentang seni kriya sudah dimulai semenjak ia kecil, Secara akademis, seni kriya sudah diminatinya sejak masuk Sekolah Teknik Menengah ( STM ).Bakat dalam mengukir kayu telah terlihat semenjak itu,hingga setelah ia lulus dari Sekolah Teknik Menengah ( STM ) pada tahun 1963. Ia diminta untuk mengajar di Sekolah Teknik Menengah ( STM ) tempat ia mendalami ilmu. Namun, permintaan itu ditolak karena ia merasa masih terlalu muda.[1]

Atas bantuan kepala sekolahnya di STM, Soehadji melanjutkan sekolahnya ke Akademik Seni Rupa Indonesia Yogyakarta. Di Yogyakarta, ia berkenalan dengan Soesilo,yang bekerja sebagai pengusaha mebel yang sering memberikan pekerjaan mengukir. Semenjak ia berkenalan dengan Soesilo, ia lebih mengenal dan lebih luas pengetahuannya tentang seni ukir kriya sekaligus. Dengan mengikuti arahan atau pengalaman yang diajarkan oleh Soesilo, ia bisa menambah biaya kuliahnya.berkat kegigihannya dalam menekuni seni kriya ini. Ia menabalkan namanya hingga salah satu dosen ASRI, yaitu Tukiyo Hs, untuk mengajaknya menggarap hiasan ukiran di Hotel Ambarukmo Palace 1964.[1]

Menurutnya, seni kriya ini adalah sebuah bagian dari tradisi dan budaya yang harus tetap dijaga kelestariannya. Tambahan pula, ia pun menyatakan bahwa sumber kekayaan budaya ini harus mendorong untuk berkreasi sesuai dengan tuntutan modern.Soehadji dalam menciptakan karya-karya selalu mengandung pesan dan amanah.[1]

  1. ^ a b c M.Dahlan, Mudidin (2012). Almanak Seni rupa Indonesia. Yogyakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. hlm. 518.