Keuskupan Agung Merauke
Keuskupan Agung Merauke merupakan metropolit Provinsi Gerejani dalam kesatuan dengan empat keuskupan sufragan di dekatnya, yaitu keuskupan Agats, keuskupan Jayapura, keuskupan Manokwari-Sorong dan keuskupan Timika. Keuskupan Agung Merauke adalah keuskupan metropolitan dengan persentase umat Kristen yang cukup tinggi ketimbang keuskupan lainnya yang berada di Tanah Papua.
Keuskupan Agung Merauke Archidiœcesis Meraukensis | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | Merauke, Digul, dan sebelah timur Mappi |
Dekanat | |
Kantor pusat | Jalan Mandala 30 Merauke, Merauke 99614 |
Koordinat | 8°29′11″S 140°23′26″E / 8.4864857°S 140.3905964°E |
Statistik | |
Luas | 90.000 km2 (35.000 sq mi)[1] |
Populasi - Total - Katolik | (per Juni 2014) 262627 151.850 (57.82%) |
Paroki | 27 |
Kongregasi | 29 |
Imam | 17 |
Informasi | |
Denominasi | Katolik Roma |
Ritus | Ritus Latin |
Pendirian | 15 November 1966 |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup agung | lowong |
Administrator apostolik | Mgr. Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. |
Vikaris jenderal | R.P. Apolinaris Senduk, M.S.C.[2] |
Vikaris episkopal | R.P. Gerardus Ohoiduan, M.S.C., dan R.P. Yohanes Sareta, M.S.C. |
Vikaris yudisial | R.D. Donatus Wea |
Sekretaris jenderal | R.D. Agustinus Kia Wolomasi |
Ekonom | Sr. Emiliana Silalahi, K.Y.M. |
Situs web | |
http://kamerauke.blogspot.com |
Sejarah
Berbeda dengan daerah lain di Papua yang merayakan masuknya Injil ke Tanah Papua pada tanggal 5 Februari, Keuskupan Agung Merauke memperingati masuknya pengabaran Injil ke Tanah Papua Selatan pada tanggal 14 Agustus dengan Imam Henri Nollen, M.S.C.; Imam Philipus Braun, M.S.C.; Bruder Andrian van Roesel, M.S.C.; serta Bruder Melchior Oomen, M.S.C.; sebagai pimpinan rombongan.[3][4] Hari tersebut diperingati umat Katolik di Tanah Papua Selatan sebagai peringatan masuknya Misionaris Hati Kudus ke Papua Selatan pada tahun 1905 dan diperkuat dengan adanya Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Merauke bersama-sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Merauke.[5] Peraturan daerah tersebut menyebutkan bahwa tanggal 14 Agustus merupakan hari libur fakultatif untuk warga Kabupaten Merauke. Tanggal tersebut, menurut Jacobus Duivenvoorde, diambil mengingat Merauke pernah menjadi bagian dari Dekenat Papua–Maluku yang diresmikan oleh Uskup Prefektur Apostolik Nugini Belanda pada tanggal 14 Agustus 1905. Adapun catatan masuknya pengabaran Injil ke tanah Papua Selatan yang lebih awal diberikan oleh Willem Hanny Rawung, M.S.C. Menurutnya, pengabaran Injil ke Tanah Papua Selatan dijalankan oleh Imam van der Heyden, S.J. sejak tahun 1892.[6]
- Didirikan sebagai Vikariat Apostolik Merauke pada 24 Juni 1950, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Amboina
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Agung Merauke pada 15 November 1966
Gembala
Vikaris Apostolik Merauke
- Herman Tillemans, M.S.C. (25 Juni 1950–15 November 1966)
Uskup Agung Merauke
- Herman Tillemans, M.S.C. (15 November 1966–26 Juni 1972, mengundurkan diri)
- Jacobus Duivenvoorde, M.S.C. (26 Juni 1972–7 April 2004, pensiun)
- Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. (7 April 2004–27 Juli 2019, dibebastugaskan)
- Administrator Apostolik sede plena, John Philip Saklil (27 Juli—3 Agustus 2019)
- Administrator Apostolik "sede plena", Petrus Canisius Mandagi, M.S.C. (sejak 7 Agustus 2019)
Paroki
Kevikepan Merauke
- Kabupaten Merauke
- Paroki Katedral Merauke – Santo Fransiskus Xaverius
- Paroki Bambu Pemali – Santo Yoseph
- Paroki Gudang Arang – Salib Suci
- Paroki Buti – Santa Theresia
- Paroki Kampung Baru – Sang Penebus
- Paroki Mopah Lama – Kristus Raja
- Paroki Nasem – Kristus Raja Damai
- Paroki Kelapa Lima – Santa Maria Fatima
- Paroki Kuda Mati – Santo Mikael
Kevikepan Wendu
- Kabupaten Merauke
- Paroki Wendu – Bunda Hati Kudus
- Paroki Kuper – Bunda Hati Kudus
- Paroki Erambu – Santa Maria
- Paroki Erom – Santo Petrus
- Paroki Okaba – Santo Antonius Sanggase
- Paroki Muting – Santa Theresia dari Kanak-Kanak Yesus
- Paroki Kumbe – Santo Petrus dan Paulus
- Paroki Bupul – Santo Petrus
Kevikepan Kimaam
- Kabupaten Merauke
- Paroki Kimaam – Kristus Raja
- Paroki Batu Merah – Santo Isodorus
- Paroki Bamol – Santo Lukas
Kevikepan Kepi
- Kabupaten Mappi
- Paroki Kepi – Kristus Raja
- Paroki Aboge – Santo Yosep
- Paroki Arare – Santo Wilhelmus
- Paroki Emete – Santo Yakobus Rasul
- Paroki Mur – Santo Kristoforus
- Paroki Wanggate – Gembala Baik
- Paroki Haju - Santo Paulus
Kevikepan Bade
- Kabupaten Mappi
- Paroki Bade – Santo Antonius Padua
- Paroki Sakil–Epe – Santo Lukas
- Paroki Iya Bamgi - Santo Paulus Asset
- Paroki Venaha
Kevikepan Mindiptana
- Kabupaten Boven Digoel
- Paroki Mindiptana – Kristus Raja
- Paroki Asiki – Santo Fransiskus Xaverius
- Paroki Getentiri – Santo Matias
- Paroki Mokbiran – Hati Kudus Yesus
- Paroki Tanah Merah – Hati Kudus
- Paroki Wakeriop – Kristus Bangkit
- Paroki Waropko – Sakramen Maha Kudus
- Paroki Ikisi
Catatan Kaki
- ^ http://www.ekaristi.org/statistik/stats.php?caty=24
- ^ https://www.dokpenkwi.org/2015/10/26/keuskupan-agung-merauke
- ^ Agapitus Batbual (16 Februari 2014). "Agama Katolik Turut Melahirkan Kota Merauke". Pena Katolik. Diakses tanggal 16 oktober 2019.
- ^ Sinaga, Rosmaida (September 2013). Masa Kuasa Belanda di Papua 1898-1962. Depok: Komunitas Bambu. hlm. 264.
- ^ Ans K dan Dewi Wulandari (14 Agustus 2019). "Ribuan umat Katolik Merauke peringati 114 tahun masuknya Gereja Katolik di Papua Selatan". Tabloid Jubi. Diakses tanggal 16 Agustus 2019.
- ^ "Peristiwa 108 tahun- Injil masuk Papua Selatan ajak umat jadi misionaris". Pena Katolik. 19 Agustus 2013. Diakses tanggal 16 Agustus 2019.
Kepustakaan
- Baal, J van (1939). "De Bevolking van Zuid-Nieuw-Guinea onder Nederlandsch Bestuur: 36 Jaaren", Tijschriff voor Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde. 39. pp. 309-414.
- A Vriens (1974). Sejarah Gereja Katolik Indonesia Wilayah-Wilayah Keuskupan dan Majelis Agung Indonesia Abad Ke-20 Sumatera, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, Irian Jaya. Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan Konferensi Waligereja Indonesia