Bagdad

ibu kota Irak

Berdiri pada tahun 762 sbM. Pada abad 8 dan 9, Baghdad dianggap sebagai kota terkaya di dunia. Para pedagang Tiong Koq, India, dan Afrika Timur bertemu di sini, bertukaran benda-benda kebudayaannya dan melambungkan Baghdad menjadi renaisans intelektual. Rumah sakit dan observatorium dibangun; para penyair dan seniman dibina; dan karya besar Yunani diterjemahkan ke bahasa Arab.

''Kisah Seribu Satu Malam'', termasuk cerita Sindbad yang termasyhur, melambangkan kehebatan budaya Baghdad selama masa keemasannya sebagai pemimpin dunia Arab dan Islam yang diakui.

Sejarah

Di abad pertengahan Baghdad dibangun kekholifahan Abbasiyah al-Mansyur, kholifah kedua Bani Abbasiyah, melintasi tepi barat dan timur Sungai Tigris. Dikitari 3 tembok benteng, kota ini terbagi jadi 4 bagian sama, dengan 4 jalan utama dari istana kholifah ke arah masjid agung dan terus menyebar ke seluruh Iraq. Meliputi kira-kira 2 mil pada tepi timur antara gerbang alun-alun al-Mu'azzam di utara dan alun-alun ash-Shorqui di selatan, kota kuno Baghdad masih bisa dikenali dalam istana Abbasiyah dari akhir abad 12 atau 13, dalam basaar-basaar penuh tembaga dan emas, serta di masjid dan pemandian umum, yang dibangun 4 abad kekuasaan Turki Utsmani (1535-1918).

Dari puncak kejayaannya di bawah para kholifah, kota ini melemah di abad 10. Panen yang rusak dan perselisihan intern membuatnya runtuh. Setelah digarong orang-orang Mongol dipimpin Hulagu Khan, cucu Jenghis Khan pada 1258, Baghdad diambil alih pasukan Turki Utsmani, yang memasukkannya sebagai bagian wilayahnya pada 1535.

Setelah jatuhnya kekholifahan Utsmaniyah pada 1918, pengaruh Eropa mengubah wajah kota. Pada 1920, Baghdad-yang tumbuh dari lokasi tertutup seluas 254 mil persegi (657 km2)-menjadi ibukota negara baru Iraq. Keperluan dunia akan minyak memberinya kekuatan baru dalam ekonomi internasional pada 1970-an. Di zaman orang kuat Saddam Hussein, Iraq mengalami perang menyakitkan melawan Iran pada 1980-an dan Kuwait pada 1990. Terakhir ini menyebabkan Perang Teluk 1991, yang memicu gelombang serangan udara besar-besaran atas infrastruktur transportasi dan komunikasi di sana.

Penduduk

Pada 1990, Baghdad dihuni 4,6 juta penduduk yang terus tumbuh, dibandingkan 1890 yang cuma 180.000 jiwa.

Bibiliografi

Beckner, Chrisanne dan Soetrisno, Eddy.2001.100 Kota Bersejarah di Dunia.Jakarta:Ladang Pustaka dan Intimedia.