Neurosains kognitif

Revisi sejak 1 Agustus 2008 13.07 oleh Ira Silva (bicara | kontrib) (+ isi)

Neurosains kognitif adalah ilmu yang mempelajari mengenai kognisi dengan penekanan pada perkembangan maupun fungsi-fungsi otak. Istilah neurosains kognitif berasal dari "kognisi" yaitu proses mengetahui dan "neurosains" yaitu ilmu yang mempelajari sistem saraf[1]. Ilmu ini berupaya untuk melokalisir bagian-bagian otak sesuai dengan fungsinya dalam kognisi. Oleh karena itu fokus ilmu ini adalah otak dan sistem saraf yang berkaitan dengan fungsi otak.

Pendahuluan

Ilmu ini pada dasarnya berupaya untuk mengungkap struktur dan fungsi dari otak manusia. Pada awalnya penelitian tentang otak, terutama otak manusia, lebih banyak dilakukan secara postmortem atau setelah kematian. Teknik penelitian dilakukan berkaitan dengan etika yang tidak memungkinkan untuk meneliti otak ketika manusia masih hidup. Perkembangan teknologi memungkinkan teknik penelitian in vivo yaitu penelitian saat manusia hidup dengan menggunakan alat-alat Brain imaging seperti Electroencephalograms atau EEG, CAT, MRI dan teknik yang terbaru adalah fMRI. Teknologi tersebut diatas memungkinkan perekaman terhadap aktivitas otak.

Area Studi

Penelitian pada bidang ini bergerak pada pemerolehan kognisi, kerusakan otak yang dapat berpengaruh pada perilaku. Kerusakan otak dapat disebabkan oleh trauma atau benturan, stroke, tumor otak, genetis, bawaan lahir, degeneratif. Contoh beberapa gangguan pada otak adalah :

Letak kognisi pada otak adalah pada bagian korteks serebral yang membentuk lapisan terluar dari dua bagian otak, yaitu hemisfer otak kanan dan hemisfer otak kiri. Masing-masing hemisfer otak memiliki spesifikasi tugas yang berbeda.


Catatan kaki

  1. ^ Gazzaniga, Michael. S, R.B Ivry & Mangun G. R (2009)Cognitive Neuroscience : The Biology of the Mind. London: W.W Norton & Company Ltd.