Radar Surabaya
Radar Surabaya adalah surat kabar harian pagi yang terbit di Surabaya, Jawa Timur. Harian ini termasuk dalam grup Jawa Pos serta memiliki sirkulasi yang terbatas di kawasan Surabaya dan sekitarnya (Sidoarjo, Gresik, dan Krian).
Sejarah
Radar Surabaya mulai berdiri pada 24 Februari 2001, pada awalnya dikenal sebagai harian Suara Indonesia dengan lokasi kantor redaksi di Graha Pena Jl. Ahmad Yani 88 Surabaya. Harian Suara Indonesia pernah populer pada masa Presiden Soeharto dan membuatnya dikenal sebagai koran reformasi meski sebelumnya Harian Suara Indonesia adalah koran khusus ekonomi, dengan sirkulasi sangat terbatas.
Maraknya gerakan reformasi pada tahun 1998 membuat masyarakat jenuh dengan berita-berita politik dan hal ini mengakibatkan penurunan oplah yang sangat signifikan. Manajemen Jawa Pos Group pada akhirnya memutuskan mengubah nama Suara Indonesia dengan Radar Surabaya dengan fokus sebagai koran lokal kota Surabaya dan sekitarnya.
Popularitas
Dengan beralih fokus sebagai koran lokal, topik berita lebih diutamakan pada isu-isu lokal. Pada masa kepemimpinan Lutfi Subagyo harian ini menjadi populer karena kisah-kisah bersambung Soerabaia Tempo Doeloe yang ditulis oleh Dukut Imam Widodo, penulis dan novelis yang juga adalah karyawan PT. Smelting, Gresik. Namun setelah Dukut berhenti menulis cerita tersebut, harian ini mengalami kelesuan pasar. Lutffi Soebagyo yang pada masa itu merupakan pemimpin redaksi pada akhirnya diganti oleh Rindang Herawati, mantan wartawan senior Jawa Pos. Dimulai dari kepemimpinan Rindang Herawati, harian Radar Surabaya kembali mengandalkan isu-isu nasional, tak jauh berbeda dengan Jawa Pos yang menjadi induk perusahaan. Kini pada 2008 Radar Surabaya dipimpin oleh Leak Koestiyah yang sebelumnya menjadi salah satu Redaktur Pelaksana Jawa Pos sebagai pemimpin redaksi, seiring dengan perkembangan pembacanya Radar Surabaya yang bertiras 65 ribu eksemplar mencoba untuk memposisikan sebagai koran lokal tapi tidak kehilangan berita-berita nasional. Dengan jargon Koran Kota Besar, awak Radar Surabaya sadar masyarakat Surabaya yang heterogen juga butuh berita-berita lokal (baca luar Surabaya) dan juga berita nasional. Dengan kata lain Radar Surabaya sekarang ini mencoba memposisikan diri sebagai koran Mix, sesuai dengan kebutuhan warga Surabaya dan sekitarnya. Yang terbaru dari Radar Surabaya sejak 17 April 2008, mereka mencoba membuat pemberitaan di halaman satu lebih tematis. Artinya, Radar Surabaya memiliki rubrik FENOMENA yang tampil dengan penggarapan serius yang berbeda setiap hari. Dengan model pemberitaan yang tematis terutama satu berita di halaman 1, Radar Surabaya menjadi satu-satunya koran di Indonesia yang foto A-nya berbeda dengan koran-koran lain di Surabaya maupun Indonesia, karena foto A-nya pasti hasil karya fotografer Radar Surabaya sendiri.
Edisi Online
Selain Bisa didapat dalam bentuk cetak, sejak 23 juli 2008 Radar Surabaya dapat anda lihat dalam edisi online dengan mengakses www.radarsby.com