Meboros

Revisi sejak 19 Oktober 2019 08.22 oleh Anggabuana (bicara | kontrib) (membuat artikel perdana)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Meboros adalah salah satu tradisi yang masih berlangsung di Desa Busungbiu, Kabupaten Buleleng. Awal mula munculnya tradisi meboros yang dilakukan oleh masyarakat desa Busungbiu berawal dari keberhasilan desa Busungbiu membangun Pura Puseh desa.

Diceritakan kedatangan Gusti Patih Cili Ularan yang diiringi oleh 200 pasukan beliau dan 2 (dua) orang penasehat, dari Suweca Pura menuju Tabanan tepatnya di Wong Ayu lalu ke Pucak Kedaton Watukaru. Setelah kurang sekian lama mengembara Gusti Patih Cili Ularan sampai di sebuah tempat yang bernama Gedang Janur atau Busungbiu pada saat ini.

Beliau bertemu dengan pimpinan desa yang pada saat itu dipimpin oleh Gede Mariada dan seorang tokoh agama Ida Pranda Sakti Sinuhun. Kedatangan beliau sangat diterima di desa Gedang Janur, pada saat itu Gusti Cili Ularan Hanya di dampingi 66 prajuritnya saja.

Dari latar belakang itulah mulai tergugah untuk membangun Pura Puseh desa, yang pada saat itu desa busungbiu masih kecil dan dihuni beberapa orang saja. Setelah Gusti Patih Cili Ularan menetap di Gedang Janur, mulailah beliau membangun pura puseh desa dimana tokoh agama pada saat itu Ida Pranda Sakti Sinuhun akan memberikan I Bulu Pangi (kijang) sebagai sarana upacara.

Pada saat rahina pernamaning kapat penanggalan Bali tepatnya sekitar tahun 1500, upacara piodalan pertama dilaksanakan dan menggunakan sarana kijang sebagai sesajen upacara. Semenjak saat itulah masyarakat selalu menggunakan kijang sebagai sarana upacara dan melaksanakan tradisi meboros untuk mendapatkan hewan kijang.

Banyak makna yang terkandung dalam cerita awal mula pelaksanaan tradisi meboros diantaranya sebagai penanggalan untuk memperingati awal mula berdirinya Pura Puseh desa Busungbiu serta sebagai pegangan masyarakat desa Busungbiu untuk mempertahankan keberadaan tradisi meboros.

Dalam pelaksanaan tradisi ini sudah barang tentu ada langkah-langkah yang akan dilalui, mulai dari awal hingga pelaksanaan meboros ini dilaksanakan.[1]

Daftar Pustaka

  1. ^ "Tradisi Meboros Kidang di Desa Busungbiu, Buleleng Sudah Ada Sejak Tahun 1500-an, Bagaimana Sejarahnya ?". Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-19.