Sinamot

mahar dalam masyarakat Batak
Revisi sejak 21 Oktober 2019 15.19 oleh Cikibumbum02 (bicara | kontrib) (marhata sinamot merupakan tahap penentuan dalam pernikahan. Di sinilah pihak pangoli (pihak laki-laki) dan oroan (pihak perempuan) menjalin kesepakatan tentang tatacara pernikahan yang dilaksanakan serta wujud hak dan kewajiban masing-masing. Oleh karena simpul-simpul kesepakatan telah dirumuskan ketika patua hata/marhusip, maka proses marhata sinamot akan berjalan mulus. Seusai marhata sinamot, pihak pangoli akan memberi parsituak na tonggi kepada semua anggota rombongan pihak oroan.Marhata sin)

Sinamot adalah harga atau uang yang diberikan oleh pihak laki-laki kepada pihak perempuan ketika akan melaksanakan pernikahan. Dalam adat Batak, sinamot wajib diberikan kepada pihak pengantin perempuan sebagai tanda membeli atau mengambil anak perempuan untuk dijadikan pendamping hidup pengantin pria tersebut.

marhata sinamot merupakan tahap penentuan dalam pernikahan. Di sinilah pihak pangoli (pihak laki-laki) dan oroan (pihak perempuan) menjalin kesepakatan tentang tatacara pernikahan yang dilaksanakan serta wujud hak dan kewajiban masing-masing. Oleh karena simpul-simpul kesepakatan telah dirumuskan ketika patua hata/marhusip, maka proses marhata sinamot akan berjalan mulus. Seusai marhata sinamot[1], pihak pangoli akan memberi parsituak na tonggi kepada semua anggota rombongan pihak oroan.Marhata sinamot adalah peristiwa adat untuk merundingkan sinamot (mas kawin/mahar).

Jumlah sinamot itu ada tingkatannya; jika anak perempuan yang akan dinikahi tamat sekolah atau sarjana maka harganya beda. Misalnya, jika pengantin perempuan itu adalah seorang sarjana maka harganya mulai dari sekitar 25 juta ke atas[butuh rujukan], dan jika hanya tamat sekolah harga biasanya 10 juta ke bawah. Makin tinggi pendidikan perempuan maka harganya juga semakin tinggi, jadi harga pengantin perempuan itu tergantung pada pendidikan, perilaku, status sosial keluarga[butuh rujukan]

Harga Sinamot bisa saja turun akan tetapi tergantung kepada pihak perempuan tersebut. Ketika pihak laki-laki datang ke rumah pihak perempuan maka keluarga dari pihak laki-laki harus ikut serta ke rumah pihak perempuan. Setelah Sinamot sudah di serahkan kepada pihak perempuan maka perempuan yang akan di nikahi bisa dibawa ke rumah laki-laki yang akan pempersunting perempuan tersebut. Sinamot ini sudah menjadi tradisi dari orang batak sejak zaman nenek moyang.[2]

Catatan kaki

  1. ^ "Alasan Kenapa "SINAMOT" Cewek Batak Itu Mahal". gobings. 18 September 2019. Diakses tanggal 21 oktober 2019. 
  2. ^ Awan (2017). "Mengenal Tradisi Membayar Uang Sinamot, Budaya Mahar Pernikahan Adat Batak yang Dikenal Mahal Itu". hipwee. Diakses tanggal 19 Oktober 2018.