Jonggan

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 26 Oktober 2019 08.07 oleh Yusuf lubis (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Tarian '''''Jonggan''''' merupakan Tarian tradisional masyarakat Dayak Kanayant yang berada di Kalimantan Barat. Nama jong...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tarian Jonggan merupakan Tarian tradisional masyarakat Dayak Kanayant yang berada di Kalimantan Barat. Nama jonggan diambil dari bahasa dayang yang berarti joget atau menari.Menurut beberapa sumber, tarian ini mulai muncul pada tahun 1950an di kabupaten landak, Kalimantan barat.[1]

Tarian ini awalmulanya digunakan sebagai hiburan bagi masyarakat pada berbagai upacara adat seperti bayar niat, naik dango, hajatan sunatan atau babalak, acara perkawinan, festival, dan acara penyambutan tamu penting. Sebelum Tari Jonggan di pentaskan maka di lakukan ritual khusus terlebih dahulu. Ritual tersebut biasa di sebut dengan nyangahant yang berarti berdoa. Ritual ini di lakukan untuk meminta ijin atau meminta perlindungan kepada Tuhan agar pertunjukan berjalan lancar. Acara tersebut di awali dengan bapamang yaitu penyampaian doa hajat oleh pemimpin upacara di depan sesaji yang sudah di siapkan.

Tari Jonggan memiliki gerakan yang menggambarkan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Tuhan) dan suka cita masyarakat yang dilimpahkan dalam tarian. Tidak jarang dalam tarian ini para penari mengajak penonton untuk ikut menari. Setiap penari dapat secara leluasa berkomunikasi dengan pasangan menari. Sentuhan emosional juga kegembiraan yang muncul sebagai ekspresi personal maupun komunal memberikan gambaran konkrit kebersamaan serta tumbuhnya ikatan-ikatan emosi antarpersonal. Sebagai tari pergaulan masyarakat Suku Dayak Kanayatn tarian ini benar-benar menceritakan suka cita dan kebahagiaan dalam pergaulan muda-mudi Suku Dayak Kanayant.[2]

Referensi

  1. ^ Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun2017. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. 2017. hlm. 169. 
  2. ^ Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun2017. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya. 2017.