Michel Suleiman
Jenderal Michel Suleiman (bahasa Arab:ميشال سليمان) (lahir 21 November 1948) adalah presiden Libanon saat ini. Sebelum menjabat sebagai presiden, ia memegang jabatan sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon. Setelah panglima ABL Émile Lahoud menjabat sebagai presiden pada November 1998, Suleiman menggantikannya sebagai panglima angkatan darat dari Desember pada tahun yang sama. Jabatan panglima ABL dikhususkan untuk seorang Katolik Maronit. Suleiman kemudian terpilih sebagai presiden dan diambil sumpahnya pada 25 Mei 2008.[1]
Masa muda, pendidikan dan keluarga
Suleiman dilahirkan di Amsheet. Ia bergabung dengan Angkatan Bersenjata Lebanon pada 1967 dan lulus dari Akademi Militer dengan pangkat Letnan Dua pada 1970.[2] Jenderal Suleiman memegang gelar Bachelor of Arts dalam Ilmu Politik dan Administrasi Negara dari Universitas Lebanon. Ia menikah dengan Wafaa Suleiman dan mempunyai tiga orang anak. Ia fasih berbahasa Prancis dan Inggris.
Karier militer
Semasa dinas militernya, ia memperoleh kenaikan pangkat dari pemimpin pleton infanteri hingga menjadi komandan batalyon, dan kemudian menjabat sebagai pelatih di Akademi Militer dan di Sekolah Perwira Reguler. Dari 4 Desember 1990 hingga 24 Agustus 1991 ia diangkat menjadi Kepala Cabang Intelijen di Gunung Lebanon. Pada 25 Agustus 1991, ia dipindahkan ke jabatan Sekretaris Jenderal Staf Angkatan Darat hingga 10 Juni 1993. Ia menjabat sebagai Komandan Brigade Infanteri ke-11 dari 6 Juni 1993 hingga 15 Juni 1996, dan pada saat itu terjadilah konfrontasi berdarah dengan tentara Israel di daerah Lembah Beqaa barat dan Lebanon Selatan. Pada 15 Januari 1996 ia diangkat menjadi Komandan Brigade Infanteri ke-6 hingga 21 Desember 1998, ketika ia diangkat menjadi Panglima Angkatan Bersenjata.[2]
Pada 19 Mei 2007, Tentara Lebanon terlibat dalam konflik berkepanjangan dengan Fatah al-Islam, sebuah organisasi teroris yang berbasis di Kamp Pengungsi Nahr al-Bared di Lebanon utara. Konflik ini berlangsung hingga 2 September 2007 dan berakhir setelah Tentara Lebanon sepenuhnya menguasai Kamp ini dan mengalahkan Fatah al-Islam. Sejumlah 170 tentara Lebanon, 226 anggota Fatah al-Islam, dan 64 warga sipil (kebanyakan pengungsi Palestina) tewas dalam pertempuran itu. Akibat dari sejumlah faktor, termasuk menjaga keseimbangan kepentingan warga Lebanon, keprihatian akan keselamatan para pengungsi Palestina, dan menjaga keseimbangan politik yang rapuh di Lebanon pada saat itu, Michel Suleiman terpaksa menempuh konflik itu dengan sangat berhati-hati.
Rujukan
- ^ Associated Press (2008-05-25). "Lebanon's New President Is Sworn In". New York Times. Diakses tanggal 2008-05-25.
- ^ a b "Lebanon elects president after months of feuding". AFP. 2008-05-25. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-26. Diakses tanggal 2008-05-25.
Didahului oleh: Emile Lahoud |
Panglima Angkatan Bersenjata Lebanon 1998-2008 |
Diteruskan oleh: Belum diputuskan |
Didahului oleh: Emile Lahoud |
Presiden Lebanon 2008-sekarang |
Diteruskan oleh: Masih menjabat |