Moeslim Kawi
Moeslim Kawi (lahir di Payakumbuh, 4 Agustus 1935, umur 83 tahun). Ia berasal dari Nagari Koto Tangah Simalanggang, Kabupaten Lima Puluh Kota, menjalani masa kanak-kanak di kampung halamannya. Ia adalah seorang wartawan sepanjang hayat. Hampir tiga per empat usianya di abdikan sebagai wartawan. Ia menempuh pendidikan dan menamatkan Sekolah Rakyat (SR), ia melanjutkan ke SMP di kota Payakumbuh, seangkatan dengan politisi dan mantan anggota DPR RI dari Golkar Novyan Kaman.[1]
Ia tertarik dengan dunia tulis menulis, sejak 1955, ia mengirim tulisan ke Mingguan Waktoe di Medan. Ia pada saat itu bekerja sebagai pegawai tata usaha (TU) Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) di kota kelahirannya, setelah tamat SMP. Ia mengirim cerita-cerita unik yang terjadi di masyarakat, termasuk rubrik "Mari Ketawa" (Lucu-lucu) dan hasilnya dmuat.
Moeslim mengirimkan berita-berita kejadian di sekitar kotanya ke surat kabar Harian Njata , ketika harian tersebut terbit di Bukittinggi tahun 1955. Ternyata semua tulisan yang dikirimnya selalu dimuat dan nyaris tanpa koreksian. Moeslim Kawi selalu mencantumkan kode "MK" di akhir tulisan pada setiap beria yang dikirimnya. Ketika itu redaktur surat kabar Moeslim Roesdi, yang dipimpin oleh Osman Hasibuan dan Soewardi Idris (Wapimred) yang merupakan sahabat dan teman sepermainan Moeslim Kawi, ternyata tahu bahwa kode wartawan MK tersebut adalah Moeslim Kawi.
Referensi
- ^ Chaniago, Hasril (2018). 121 Wartawan Hebat dari Ranah Minang dan Sejumlah Jubir Ranah Bagonjong. Padang: Panitia Pelaksana Daerah Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat.