Tongdosa
Tongdosa (Hanja:通度寺 atau Kuil Tongdo, "Penyelamatan Dunia melalui Penguasaan Kebenaran")[1] adalah sebuah kuil utama Ordo Jogye dalam Buddhisme Korea dan terletak di bagian selatan Gunung Chiseosan[2] dekat Yangsan, Provinsi Gyeongsang Selatan, Korea Selatan.
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Lokasi | Yangsan, Republik Korea |
Kriteria | Kultural: iii |
Nomor identifikasi | 1562-1 |
Pengukuhan | 2018 (Sesi ke-42) |
Koordinat | 35°29′16″N 129°3′52″E / 35.48778°N 129.06444°E |
Tongdosa | |
Hangul | 통도사 |
---|---|
Hanja | |
Alih Aksara | Tongdosa |
McCune–Reischauer | T'ongdosa |
Tongdosa adalah salah satu dari Kuil Tiga Permata dan mewakili Buddha. (Haeinsa, juga di Provinsi Gyeongsang Selatan, mewakili Dharma atau ajaran Buddha; dan Songgwangsa di Provinsi Jeolla Selatan mewakili Sangha atau persaudaraan para biksu.)
Tongdosa terkenal karena tidak ada patung Buddha luar ruangan[3] di kuil ini karena "tempat suci Buddha yang sejati" (relik) dilestarikan di Tongdosa.[2] Halaman-halaman di kuil ini disusun mengelilingi beberapa pagoda yang menjadi tempat penyimpanan relik Buddha.[3]
Asal-usul
Tongdosa didirikan oleh biksu Jajang setelah kembali dari Tiongkok Tang pada tahun 646, [3] pada masa pemerintahan Ratu Seondeok dari Silla. Kuil ini berkembang pesat selama periode Silla Akhir dan Goryeo, ketika Buddhisme adalah agama negara, dan tetap kukuh bahkan pada masa Joseon.
Tongdosa terkenal karena menyimpan beberapa relik Buddha sendiri, termasuk jubah, sebuah mangkuk derma biksu, dan sebuah tulang dari tengkoraknya,[3] semua relik yang dibawa pulang Jajang dari perjalanan ke Tiongkok Tang yang dilakukannya pada tahun 636 untuk belajar dengan sepuluh biksu lainnya.
Hanya satu bangunan, Balairung Mahavira (balirung ibadah Dharma utama), selamat dari invasi Jepang ke Korea (1592-1598) pada akhir abad ke-16; bangunan-bangunan lain dibangun kembali pada periode itu. Pada pertengahan abad ke-15 di puncak kemakmurannya, Tongdosa dikatakan memiliki ratusan bangunan dan ribuan biksu.[3] Selama lebih dari 1.300 tahun Beopdeung (lilin kuil) Tongdosa tidak pernah padam.[2]