Sindrom serotonin

Revisi sejak 9 November 2019 13.34 oleh Shobrinaf (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Sindrom Serotonin adalah keadaan dimana manusia memiliki kadar serotonin yang terlalu banyak. Peningkatan serotonin ini dapat diakibatkan dari penggunaan obat-obatan t...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sindrom Serotonin adalah keadaan dimana manusia memiliki kadar serotonin yang terlalu banyak. Peningkatan serotonin ini dapat diakibatkan dari penggunaan obat-obatan tertentu. Serotonin sendiri adalah sebuah senyawa kimia alami yang bertugas untuk menjaga sel saraf dan sel otak manusia. Serotonin ini juga diperlukan oleh dalam mengatur aliran darah, siklus tidur, sistem pencernaan, dan sistem pernapasan.[1]

Serotonin ini bisa berasal dari obat-obatan seperti obat anti-depresi yaitu fluoxetine dan juga berasal dari penggabungan senyawa biokimia yang berasal dari bahan makanan yaitu seperti asam amino triptofan, makanan yang mengandung triptofan contohnya adalah keju. Bila seorang manusia kekurangan senyawa triptofan ini dapat mengakitbatkan depresi dalam diri manusia itu.

Sindrom serotonin terjadi saat manusia kelebihan serotonin. Kelebihan senyawa ini sangat berbahaya bagi manusia karena dapat menyebabkan kematian. Biasanya sindrom serotonin dialami oleh seseorang yang baru pertama kali meminum obat peningkatan serotonin. Gejala-gejala yang ditimbulkan dari sindrom serotonin ini yaitu gelisah, bingung, panik, detak jantung meningkat, sakit kepala, otot menjadi tegang, hingga terjadinya halusinasi.[2]


Referensi

  1. ^ "Berkenalan Dengan Serotonin, Zat Kimia Alami yang Bisa Mengatur Emosi". Hello Sehat. 2018-07-28. Diakses tanggal 2019-11-09. 
  2. ^ "Sindrom Serotonin". Alodokter. 2019-01-18. Diakses tanggal 2019-11-09.