Susi Susanti

Atlet wanita Indonesia
Revisi sejak 10 November 2019 11.02 oleh Sahili15 (bicara | kontrib) (Kehidupan pribadi: Fixed typo)

Lucia Francisca Susy Susanti (Hanzi: 王蓮香, Pinyin: Wang Lian-xiang, lahir 11 Februari 1971) adalah seorang pemain bulu tangkis Indonesia.

Susy Susanti
Susanti membawa obor api selama Asian Games 2018 Torch Relay Concert di Yogyakarta, Indonesia
Informasi pribadi
Nama lahirLucia Francisca Susy Susanti (Ong Lien Hiang)
KebangsaanIndonesia Indonesia
Lahir11 Februari 1971 (umur 53)
Tasikmalaya, Jawa Barat
Tinggi161 m (528 ft 2+12 in)
PeganganKanan
PasanganAlan Budikusuma
Tunggal putri
Peringkat tertinggi1
Susi Susanti
Rekam medali
Mewakili  Indonesia
bulu tangkis putri
Olimpiade
Medali emas – tempat pertama Barcelona 1992 Tunggal Putri
Medali perunggu – tempat ketiga Atlanta 1996 Tunggal Putri
Tanda tangan Susi Susanti

Dia menikah dengan Alan Budikusuma, yang meraih medali emas bersamanya di Olimpiade Barcelona 1992. Selain itu, ia pernah juga meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta 1996. Pasangan Alan dan Susy memiliki 3 orang anak yang bernama Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).[1]

International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation) pada bulan Mei 2004 memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susy Susanti. Pemain Indonesia lainnya yang memperoleh penghargaan Hall Of Fame yaitu Rudy Hartono Kurniawan, Dick Sudirman, Christian Hadinata, dan Liem Swie King.

Prestasi

Tunggal Putri

  • Medali Emas Olimpiade Barcelona 1992
  • Medali Perunggu Olimpiade Atlanta 1996
  • Medali Perunggu Asian Games 1990, dan 1994
  • Juara World Championship 1993, semifinalis World Championship 1991, 1995
  • Juara All England 1990, 1991, 1993, dan 1994, Finalis All England 1989
  • Juara Indonesia Open 1991, 1994, 1995, 1996, 1997, RU 1989, 1990
  • Juara World Cup 1989,1
  • Juara Australia Open 1990

Beregu Putri

  • Juara Piala Sudirman 1989 (Tim Indonesia)
  • Juara Piala Uber 1994 dan 1996 (Tim Indonesia)
  • Finalis Piala Sudirman 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
  • Finalis Piala Uber 1998 (Tim Indonesia)
  • Finalis Asian Games 1990, 1994 (Tim Indonesia)
  • Semifinalis Piala Uber 1988, 1990, 1992 (Tim Indonesia)
  • Juara SEA Games 1987, 1989, 1991, 1993, 1995 (Tim Indonesia)
  • Juara PON 1993 (Tim Jawa Barat)

Penghargaan

Kehidupan pribadi

Susy Susanti menikah dengan Alan Budikusuma pada tahun 1997 setelah berpacaran selama 9 tahun. Pasangan ini juga dijuluki "Pasangan Emas Olimpiade" karena keduanya meraih emas olimpiade untuk Indonesia pada Olimpiade Barcelona 1992.

Pensiun

Susi Susanti memutuskan untuk gantung raket pada tahun 1998. Sebenarnya Susi masih bisa melanjutkan kariernya selama 2 tahun ke depan dan Susi sangat ingin mendapatkan emas pada Asian Games, karena itu adalah satu-satunya pertandingan yang belum pernah Susi menangkan. Namun, setelah ia dinyatakan hamil pada tahun 1998, ia memutuskan untuk gantung raket dan tidak mengikuti Asian Games.

Selain menjadi ibu rumah tangga, sesudah gantung raket Susi Susanti bersama suaminya juga mengembangkan perusahaan apparel bulu tangkis bernama Astec dan sport massage center bernama Fontana (bersama Elizabeth Latief). Ia sendiri lebih mendorong anak-anaknya untuk mengejar karir selain di bulu tangkis. Baginya prestasinya dan suaminya dapat membebani anak-anaknya [2].

Dalam Budaya Populer

Kisah Susi Susanti dibuat menjadi film dalam Susy Susanti-Love All (2019). Di film tersebut dirinya diperankan oleh aktris Laura Basuki.

Referensi

  1. ^ Jakarta Post, Susi Susanti: Finest female badminton player. 07/02/2008. Aimee Dawis. Diakses pada 30 Juni 2011.
  2. ^ Idaman, Putra Permata Tegar. "Susi Susanti: Lebih Baik Anak Saya Memilih Profesi Non Atlet". olahraga (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-06. 
 2.^http://news.okezone.com/read/2014/12/16/17/1079956/susi-susanti

Pranala luar