Desa Adat Belaraghi
Desa Adat Belaraghi merupakan salah satu potensi warisan budaya yang terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya terdapat di Kampung Bela Baru, Desa Keligejo, Kecamatan Aimere, Kabupaten Ngada. Lokasi asli Desa Adat Belaraghi adalah di puncak bukit Bela, namun karena terjadi musibah kebakaran yang terjadi pada tahun 1950-an, penduduk Desa Belaraghi berpindah ke lokasi yang ditempati sekarang. Struktur Desa Adat Belaraghi berbentuk memanjang, datar, dan naik ke arah perbukitan. Di sebelah kanan dan kiri desa berupa lereng perbukitan, di depan desa berupa jalan utama, dan di belakang desa berupa lahan pertanian dengan jalan setapak menuju bekas Desa Belaraghi lama di puncak bukit.[1]
Desa adat Belaraghi dihuni oleh tiga suku adat yakni Suku Belah, Suku Bawa, dan Suku Fu’i. Masing-masing rumah adat memiliki nama-nama yang berbeda, diantaranya adalah Kaka, Sapu, Sa‘olobo, Ka'kafu’u, Ka’kalobo, dan Sa’odoro.[1]
Jumlah rumah di Desa Adat Belaraghi yaitu sebanyak 30 rumah dengan penempatan rumah adat adalah berhadap-hadapan. Satu deret berada di sisi kanan dan satu deret berada di sisi kiri. Di tengah-tengah perumahan merupakan ruang aktivitas warga dalam kegiatan adat sekaligus sebagai jalan keluar dan masuk perkampungan Desa Belaraghi.[1] Warga Desa Belaraghi mempunyai komitmen untuk mempertahankan bentuk rumah mereka untuk tidak merubah tradisi.[2] Bahan rumahnya masih berbahan alami yaitu berupa kayu, bambu, alang-alang, dan serpihan batu alam.[1]
Beberapa simbol penting yang harus ada pada Rumah Adat Belaraghi yaitu; patung manusia laki-laki, miniatur rumah dan serpihan serabut kelapa yang ditusuk dengan bilah-bilah bambu menyerupai huruf ‘Y’.[1]
Rujukan
- ^ a b c d e artanegara (2017-10-03). "Inventarisasi Cagar Budaya di Kabupaten Ngada Nusa Tenggara Timur". Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-08-22.
- ^ "Kampung Tradisional Belaraghi". WisataNTT. Diakses tanggal 22 Agustus 2019.