Carano (terjemahan kasar: cerana) atau boko adalah wadah berupa dulang berkaki yang terbuat dari loyang atau logam kuningan yang dikenal di Minangkabau. Wadah ini digunakan dalam upcara adat sebagai tempat sirih beserta kelengkapannya berupa tembakau, gambir, kapur sirih, dsb.[1][2]

Carano

Carano terdiri dari dua bagian, yaitu badan dan kaki. Bentuknya bundar dengan pundak landai, mulut lebar, dan bibir tipis. Pada bagian badan sebelah bawah terdapat garis lingkaran yang berbentuk geligir. Pada bagian kaki, diameter lingkaran ada yang melebar.

Carano menjadi simbol penyambutan tamu pada karya seni lukisan atau patung, seperti terdapat pada Tugu Selamat Datang di Kota Padang, Sumatra Barat.

Referensi

  1. ^ "Budaya Menyambut Tamu "Kunyahlah Siriah" di Minangkabau". Cendana News. 2017-09-10. Diakses tanggal 2019-10-20. 
  2. ^ http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=129344&val=1540&title=BENTUK,%20FUNGSI%20DAN%20MAKNA%20MOTIF%20CARANO%20KERAJAAN%20SIGUNTUR%20DI%20DHARMASRAYA