Sraten, Tuntang, Semarang
Sraten adalah sebuah nama salah satu desa yang terletak di kecamatan Tuntang, kabupaten Semarang.
Sraten | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Semarang |
Kecamatan | Tuntang |
Kode pos | 50773 |
Kode Kemendagri | 33.22.06.2004 |
Luas | 168,859 Ha |
Jumlah penduduk | 3.997 jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Desa Sraten merupakan wilayah Kecamatan Tuntang dengan luas wilayah 168,859 hektar dengan kepadatan penduduk mencapai 3.997 jiwa. Letak Geografis Desa Sraten berada di Wilayah bagian Tenggara dari Kabupaten Semarang dengan ketinggian ± 35m mdpl. Keadaan Wilayah Desa Sraten hampir 75% persawahan dari luas Desa Sraten. Letak desa yang begitu dekat dengan Rawa Pening membuat persawahan subur. Jarak tempuh ke Ibukota Kecamatan sejauh 6,9 km dengan lama tempuh 20 menit. Fasilitas pemerintah seperti jalan raya membuat mudah akses menuju ibukota kecamatan. Selain itu jalan raya desa sraten menjadi salah satu pilihan alternatif jalan menuju ibukota kecamatan dari arah kota Salatiga. Kota Salatiga berada disebelah timur desa sraten dengan jarak tempuh 5 menit.
Adapun kondisi Geografis Desa Sraten adalah sebagai berukut :
1) Batas Wilayah
a. Sebelah Utara : Desa Jombor
b. Sebelah Selatan : Desa Gedangan
c. Sebelah Timur : Desa Gedangan
d. Sebelah Barat : Desa Rowosari
2) Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Sraten adalah 168,859 Ha, terbagi dalam beberapa peruntukan sebagai berikut:
a. Perumahan Rakyat : 3,68 ha
b. Sawah : 105,672 ha
c. Makam : 2 ha
d. Tegalan/kebun : 18 ha
e. Perkantoran : 0,25 ha
f. Tanah lain-lain : 6,137 ha
3) Jumlah Dusun RT/RW
a. Jumlah RW : 7
b. Jumlah RT : 26
4) Jarak/KM
a. jarak dengan kecamatan : 6,9 Km
b. jarak dengan Kabupaten : 25 Km
c. jarak dengan Propinsi : 42 km
Desa Sraten memiliki wilayah yang dikelilingi areal persawahan dengan kondisi tanah yang cukup subur. Pengairan yang mengalir dari sumber mata air Rawa pening sangat membantu pertanian menjadi subur. Kesuburan tanah didaerah sekitar dapat dengan mudah ditanami pohon-pohon tinggi seperti kelapa, bambu, sengon, alpukat dll
Pohon-pohon tinggi ditanam disekitar sumber mata air sebagai resapan. Resapan air yang cukup tidak menjadikan masalah air bagi masyarakat Sraten karena air melimpah ruah. Sumber mata air terbesar berasal dari PDAM desa. Selain penggunaan PDAM desa masyarakat menggunakan sumur gali dan sumur bor dilingkungannya.
Berdasarkan pada data Administrasi Pemerintah Sraten, jumlah penduduk yang tercatat dalam Administrasi adalah sebagai berikut :
Jumlah KK : 1.278 Kepala keluarga
Laki-laki : 2.008 jiwa
Perempuan : 1.989 jiwa
Jumlah Keseluruhan : 3.997 jiwa
Kondisi Sosial Ekonomi
Masyarakat Desa Sraten merupakan masyarakat golongan menengah keatas, yang pencahariannya sebagai karyawan swasta dan sebagian lagi dibidang perdagangan. Perkembangan perekonomian di Desa Sraten cukup signifikan, ini ditandai dari pendapatan perkapita masyarakat yang meningkat. Berawal dari sektor perindustrian, dahulu masyarakat hanya sebagai karyawan swasta pabrik namun sekarang banyak mendirikan usaha kecil seperti Kripik pare dan Keju Mozarela
Kondisi Sosial Budaya
Masyarakat Desa Sraten sebagian beretnis jawa mempunyai corak kehidupan sosial seperti masyarakat jawa lainnya. Namun, keadaan sosial budaya Desa Sraten sebagian besar dipengaruhi oleh ajaran Islam. Budaya tersebut dipertahankan oleh masyarakat Desa Sraten sejak dahulu sampai sekarang. Adapun budaya tersebut antara lain selamatan desa dengan menggelar doa bersama setiap malam satu Safar dengan tujuan menolak bala dan menghormati sesepuh. Budaya tersebut sangat dirawat sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan budaya lokal yang diwariskan secara turun temurun
Kondisi Sosial Keagamaan
Dalam bidang keagamaan desa Sraten tergolong desa yang agamis. Mayoritas warganya memeluk agama Islam. Nuansa islami ini terlihat sangat tampak sekali dengan banyaknya kegiatan syiar agama yang dilaksanakan di maisng – masing dusun di Desa Sraten. Kehidupan keberagamaan yang kami lihat selama Kuliah Kerja Nyata (KKN) terkesan memiliki warna tersendiri. Kegiatan keagamaan dilakukan dari tingkat lingkungan, dusun, bahkan desa. Di Desa Sraten Memiliki Masjid dan Musholla. Kegiatan syiar agama banyak dilakukan dalam beberapa bentuk kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa antara lain:
1. Maulidiyahan, kegiatan ini dilakukan oleh bapak-bapak dan ibu-ibu dengan cara membaca kitab Al-Barjanji. Pada malam maulid Nabi membaca kitab Al-Barjanji dilakukan setiap hari seusai shalat Maghrib hingga Isya.
2. Muslimatan, budaya ini dilakukan dalam kurun selapanan sekali yakni setiap Kamis yang diikuti oleh ibu-ibu dengan membaca tahlilan bersama, Asmaul Husna, sekaligus arisan.
3. Fatayatan, budaya ini dilakukan sebulan sekali dengan acara membaca tahlilan bersama, Asmaul Husna dan arisan.
4. Tahlil, kegiatan ini merupakan kegiatan rutin masyarakat yang dilaksanakan setiap malam Jum’at di masjid terdekat setiap ba’da Isya secara rutin
PENYUNTING KKN UIN WALISONGO TAHUN 2019