Seguni
Paus pembunuh[1] Seguni[2] | |
---|---|
Dua ekor seguni dekat Pulau Unimak, di timur Kepulauan Aleut, Alaska | |
Perbandingan ukuran dengan manusia | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Infraordo: | |
Famili: | |
Genus: | Orcinus
|
Spesies: | O. orca
|
Nama binomial | |
Orcinus orca Linnaeus, 1758
| |
Penyebaran orca (warna biru) |
Paus Pembunuh, Seguni,[4][5][6] atau Orca (Orcinus orca) adalah spesies terbesar dari keluarga lumba-lumba. Sebenarnya paus ini tergolong sebagai lumba-lumba. Namun, karena ukurannya yang sangat besar dibanding lumba-lumba lain, banyak yang menyebutnya sebagai paus. Spesies ini ditemukan di seluruh samudera, dari kawasan dingin seperti Arktik dan Antarktika hingga kawasan bersuhu hangat. Seguni merupakan pemangsa puncak di lautan, dimana sebagian besarnya memangsa ikan, sementara kelompok lainnya memakan mamalia laut seperti singa laut, anjing laut, walrus hingga paus besar. Pada 4 Oktober 1997 di lepas pantai California, Amerika Serikat, sekelompok pengamat paus yang sedang bepergian di Pulau Farallon telah merekam sebuah kejadian unik mengenai seguni yang menyerang hiu putih dewasa dan kemudian memakan hiu tersebut.[7] Pernyataan yang mengatakan bahwa Hiu merupakan pemangsa yang mengendalikan rantai makanan teratas di laut pun terpatahkan karena peristiwa itu. Seguni hidup secara berkelompok, dimana mereka sering berburu bersama dengan anak-anaknya yang masih belajar berburu. IUCN menetapkan status konservasi hewan ini sebagai tidak diketahui, karena beberapa paus pembunuh berbeda jenis.[3] Beberapa populasi lokal sudah terancam karena kehilangan habitat, pengaruh polusi, dan ditangkap untuk tujuan atraksi laut,[8] serta terkadang munculnya konflik dengan nelayan.[9]
Rupa
Hewan ini biasanya memiliki punggung hitam, dada dan bagian samping tubuh putih, dan belang putih besar di belakang matanya. Anaknya lahir dengan warna kulit kekuning-kuningan, yang nantinya berubah menjadi putih. Seguni memiliki tubuh yang berat dan tegap[10] dengan sirip punggung besar yang tingginya bisa mencapai 18 m (59 ft)[11] Hewan ini dapat tumbuh dengan rekor panjang jantan dewasanya dapat mencapai 9,8 meter.[12] Sehingga mereka dapat memakan ikan berukuran besar seperti hiu putih dengan mudah.[13]
Kehidupan
Seguni biasanya memakan ikan, anjing laut, hiu putih, dan hewan laut lainnya yang biasanya mencari makanan secara bersama-sama dimana satu kelompok (pod) dapat terdiri dari 100 ekor. Hewan ini merupakan salah-satu mamalia tercepat di air dan dapat berenang dengan kecepatan 55 km/jam.[14]
Hewan ini memiliki hubungan sosial rumit yang sama dengan lumba-lumba. Hubungan sosial seguni hampir mirip dengan manusia, mereka dapat mengajarkan anak-anaknya berburu atau mencari sumber makanan lain bila sumber makanannya menipis, misalnya bila jumlah ikan menurun mereka akan mencoba mencari sumber makanan baru seperti hiu putih dan mereka akan mencoba cara untuk menaklukannya bila berhasil caranya akan diajarkan untuk anak-anaknya.[15][16]
Hubungan dengan manusia
Seguni adalah hewan yang tidak dianggap berbahaya terhadap manusia, Tidak pernah tercatat adanya seguni yang menyerang manusia di lautan lepas. Seekor seguni tercatat pernah menolong satu keluarga dari serangan hiu dan mendorong kapal ilmuwan yang tersesat ke dekat daratan.[17] Namun, tercatat bahwa seekor seguni bernama Tilikum dalam penangkaran SeaWorld Orlando menenggelamkan pelatih orca bernama Dawn Brancheau hingga tewas. Hal ini disebabkan stres tinggi yang dialaminya.[18] Selain itu, seperti manusia, seguni juga sangat bergantung seumur hidupnya dalam lingkaran keluarga dan akan terus berada dalam kelompoknya dari lahir hingga mati, sehingga mengurungnya dalam kolam kecil seperti dalam SeaWorld dapat menyebabkan stres.[19]
Lihat pula
Catatan kaki
Rujukan
- ^ Mead, James G.; Brownell, Robert L., Jr. (16 November 2005). "Order Cetacea (pp. 723-743)". Dalam Wilson, Don E., and Reeder, DeeAnn M., eds. [http://google.com/books?id=JgAMbNSt8ikC&pg=PA723 Mammal Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference] (edisi ke-3rd). Baltimore: Johns Hopkins University Press, 2 vols. (2142 pp.). ISBN 978-0-8018-8221-0. OCLC 62265494. Hapus pranala luar di parameter
|title=
(bantuan) - ^ Paus Seguni
- ^ a b
Taylor, B. L., Baird, R., Barlow, J., Dawson, S. M., Ford, J., Mead, J. G., Notarbartolo di Sciara, G., Wade, P. & Pitman, R. L. (2013). "Orcinus orca". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 2014-06-05. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama "iucn" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Media, Kompas Cyber. "Kelangkaan Paus dan Pertikaian Lamalera". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-05-04.
- ^ "Lembata, Lamalera, dan Perburuan Paus - Semua Halaman - Nationalgeographic.grid.id". nationalgeographic.grid.id. Diakses tanggal 2019-05-04.
- ^ Barnes, Robert Harrison; Barnes, R. H.; Barnes, University Lecturer in Social Anthropology and Fellow R. H. (1996). Sea Hunters of Indonesia: Fishers and Weavers of Lamalera (dalam bahasa Inggris). Clarendon Press. ISBN 9780198280705.
- ^ Pyle, Peter; Schramm, Mary Jane; Keiper, Carol; Anderson, Scot D. (1999). "Predation on a white shark (Carcharodon carcharias) by a killer whale (Orcinus orca) and a possible case of competitive displacement" (PDF). Marine Mammal Science. 15 (2): 563–568. doi:10.1111/j.1748-7692.1999.tb00822.x.
- ^ "Aktivis Kecam Kekejaman di Balik Sirkus Lumba-Lumba". Republika Online. 2019-01-18. Diakses tanggal 2019-05-04.
- ^ "Terseret Ikan Paus, Delapan Nelayan Lamalera Selamat". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2019-05-04.
- ^ Poncelet, Eric. Killer whale biology: Morphology. Retrieved February 16, 2010
- ^ "Killer Whales: Physical Characteristics". Seaworld.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 13, 2010. Diakses tanggal December 30, 2009.
- ^ "Killer Whales: Physical Characteristics". Seaworld.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 13, 2010. Diakses tanggal December 30, 2009.
- ^ "Killer whale vs. great white? No contest — the shark always flees". Mongabay Environmental News (dalam bahasa Inggris). 2019-04-25. Diakses tanggal 2019-05-04.
- ^ Killer whale. Cetacean Research & Rescue Unit. Retrieved February 18, 2010
- ^ Heimlich & Boran 2001, hlm. 45.
- ^ Baird 2002, hlm. 61–62.
- ^ Dreadfin Records & Clips (2013-09-13), Orcas protected humans from sharks and saved drowning people, diakses tanggal 2019-05-04
- ^ News, A. B. C. "Autopsy Reveals Details of SeaWorld Death". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-05-04.
- ^ "Keep Whales Wild". Keep Whales Wild. January 14, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 16, 2010. Diakses tanggal February 16, 2011.