Suku Pattae

suku bangsa di Indonesia
Revisi sejak 24 November 2019 01.11 oleh Jumaida Pulungan (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Suku Pattae, Sulawesi Barat. Suku pattae adalah sebuah etnis yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di kabupaten Polewali Mandar. Sebagian besar suku pat...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Suku Pattae, Sulawesi Barat.

Suku pattae adalah sebuah etnis yang berasal dari Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di kabupaten Polewali Mandar. Sebagian besar suku pattae bermukim di kecamatan Matakali hingga perbatasan kabupaten Pinrang. Mayoritas suku pattae memeluk agama Islam. Ini dapat terlihat dari tradisi-tradisi mereka yang bernuansa islami. Pada umumnya, Suku pattae bermata pencaharian sebagai petani. Mereka menanam padi, jagung, dan sebagainya.[1]

Suku pattae memiliki tradisi yang disebut dengan Pa'bongian atau Ma'bongi. Tradisi Ma'bongi adalah tradisi untuk memperingat atau mengenang sanak keluarga yang telah meninggal dunia ini. Ritualal ma'bongi dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai memperingati hari kematian yang di lakukan pada malam hari.[2]

Ritual Ma’bongi mirip dengan tradisi masyarakat Jawa dan Bugis. Tradisi Ma’bongi merupakan tradisi yang di lakukan mulai hari ke-3 dari kematian salah satu sanak keluarga, kerabat, dalam masyarakat pattae sampai ke-100 dari hari kematiannya.

Tradisi ini hampir sama dengan tradisi suku Jawa dan Bugis, yaitu sama-sama berisi tahlilan, yasinan, membaca Alquran dan lainnya. Yanguku Ja dan Bugisisyaitu e sama-sama berisi tahlil, yasinan, membaca Alquranan lainnya.

Yang membedakan dari tradisi Ma'bongi ialah adanya ma'bage. Ma'bage ada[2]ah makanan khas pattae yang terbuat dari beras ketan dicampur dengan kelapa dan gula merah.


radisi ini hampir sama dengan suku Jawa, Bugis, atau Pattae sama-sama berisi tahlilan, baca Alquran, yasinan dan lainnya. Yang membedakan dari tradisi Ma'bongi ialah adanya ma'bage. Ma'bage adalah makanan khas pattae yang terbuat dari beras ketan dicampur dengan kelapa dan gula merah.[2]

  1. ^ bungipattinjo. "Suku Pattae". BLOG ORANG BUGIS. Diakses tanggal 2019-11-24. 
  2. ^ a b c "Tradisi Ma'bongi Masyarakar Suku Pattae'". Pattae.com. 2017-06-16. Diakses tanggal 2019-11-24.