Konfusianisme

sistem etika dan filsafat yang berasal dari Tiongkok kuno

Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa Tionghoa, bukanlah suatu agama tetapi lebih merupakan suatu pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia.

Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Beliau meninggal dunia pada tahun 479 SM.

Ajaran Konfusianisme

Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.

Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha memperbaiki moral.

Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke seluruh Tiongkok dengan beberapa perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru, meskipun dia sebenarnya adalah manusia biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu telah mengubah falsafahnya menjadi sebuah agama dengan diadakannya perayaan-perayaan tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.

Apakah Agama Khonghucu (Ru Jiao) itu ? Agama Khonghucu (Ru Jiao) adalah agama yang diturunkan Tuhan bagi umat manusia, yang datang beriringan dengan sejarah manusia itu sendiri. Tentu saja kehadirannya pada mulanya berhubungan langsung dengan suatu tempat, suatu waktu, suatu kaum tertentu dan dalam hal ini adalah daratan, sejarah, orang yang sekarang kita kenal sebagai negara China, sejarah Zhong Guo, orang Zhong Hua. Namun adalah keliru bila ini kemudian dibatasi secara sempit bahwa agama ini adalah "hanya" untuk kaum tertentu saja atau orang Zhong Hua (Tionghoa). Mungkin terabaikan fakta bahwa para Nabi atau utusanNya yang merangkai agama ini adalah Shun, orang I TImur (seperti orang Korea, Jepang), Wen Wang adalah orang I Barat (seperti orang Asia Tengah), Yu adalah orang Yunan (seperti orang Asia Tenggara), disamping itu tentunya orang Han sendiri. Dalam perjalanan sejarahnya pada kenyataannya agama ini juga dianut oleh orang-orang Korea, Jepang, Vietnam, termasuk Indonesia. Jadi agama ini sejatinya adalah universal bagi semua umat manusia yang meyakininya tanpa batasan negara, sejarah atau bangsa tertentu saja.

Bila ditilik dari sebutan aslinya :"Ru Jiao" ; Ru yang dibangun dari radikal Ren/Jen = manusia dan Xu = perlu bisa bermakna yang diperlukan manusia, kebutuhan manusia, juga bisa berarti manusia perlu dalam persyaratan/kualifikasi termaktub. Jadi agama ini diperlukan manusia untuk memenuhi hakekat kemanusiannya dalam hidupnya sesuai dengan yang Tuhan tentukan. Bimbingan agama ini diturunkan Tuhan melalui Nabi utusanNya agar manusia beroleh tuntunan dan pembinaan diri dalam Jalan Suci (Dao), jalan yang datang dari dan kembali kepadaNya Khalik Semesta alam, sebagai prima-causa dan causa finalis segalanya. Zhong Shi, yang menjadi ajaran agama (Jiao); yang bersendikan seruan ibadah agar selalu taat kepada Firman Tuhan (Tian Ming), selalu selaras menuruti Watak Sejati (Xing) yang merupakan hakekat kemanusiaan dimana di dalamnya ada karunia dan kehendakNya yang menjadi tanggung jawab dunia dan akhirat dan hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Riwayat singkat Khonghucu/Kongzi (Confucius)

1. Keluarga Khonghucu/Kongzi: Khonghucu adalah putra bungsu Shu Liang He. Beliau mempunyai 9 kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki yang cacat kaki bernama Meng-pi. Ibunya bernama Yan Zheng Zai. Beliau lahir pada tanggal 27 Ba Yue (bulan 8) 551 Sebelum Masehi di negeri Lu, Kota Zou Yi, Desa Chang Ping di lembah Kong Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu). Nama kecilnya adalah Qiu yang berarti bukit alian Zong Ni artinya Putera kedua dari bukit Ni, beliau menikah dengan puteri Negeri Song yang bermarga Jian Guan. Dari pernikahan ini mendapat seorang putera yang diberi nama Li yang berarti ikan gurami alias Bo Yu. Diberi nama demikian karena pada kelahiran puteranya beliau telah diantari ikan gurami oleh Raja Muda Negeri Lu yang panggilannnya Lu Zhao Gong. Selain Li, Khonghucu masih mempunyai dua orang puteri yang seorang menjadi isteri Gong Ye Chang, murid beliau.

2. Peristiwa-peristiwa dalam hidup Khonghucu/Kongzi: - Usia 3 tahun ayah beliah Shu Liang He wafat - Usia 6 tahun telah menunjukkan sifat-sifat kenabiannya; dalam bermain senang mengajak dan memimpin kawan-kawannya menirukan orang melakukan ibadah dan sembahyang. - Usia 15 tahun beliau telah memiliki semangat belajar yang luar biasa. - Usia 19 tahun menikah dengan seorang gadis dari marga Jian Guan dari Negeri Song. - Usia 20 tahun diangkat menjadi Menteri lumbung oleh Keluarga Besar Ji. - Usia 21 tahun dikaruniai seorang putera yang diberi nama Li alias Bo Yu. - Usia 24 tahun, ibu beliau wafat. Beliau berkabung selama 3 tahun. Jenazah kedau orang tuanya dimakamkan di gunung Fang Shan. Setelah selesai masa berkabung beliau sudah banyak menerima murid. - Usia 29 tahun beliau belajar musik kepada Shi Xiang, seorang guru musik termasyur. - Usia 30 tahun disertai dua orang muridnya; Nan-Gong Jing-Shu dan Meng Yi Zi (keduanya putera bangsawan besar keluarga Meng, yakni Meng-xi Zi. Beliau berkunjung ke ibukota Negeri Zhou, disana beliau bertemu dengan penjaga perpustakaan kerajaan bernama Lao Dan dan guru musik bernama Chang Hong. - Usia 35 tahun beliau pergi ke negeri Qi karena negeri Lu terjadi kekalutan dan Raja mudanya Lu Zhao Gong lari ke negeri Qi. Waktu itu negeri Qi diperintah oleh Raja Muda Qi Jing Gong dengan Perdana Menterinya Yang Ying atau Yan ping Zhong yang terkenal pandai. - Usia 36 tahun beliau kembali ke negeri Lu dan meneruskan mendidik murid-muridnya. - Usia 51 tahun sampai 55 tahun beliau aktif dalam pemerintahan yang waktu itu Raja Mudanya ialah Lu Ding Gong. Beliau pernah menjabat sebagai Walikota Zhong Dou dan Menteri Pekerjaan Umum. Jabatan yang tertinggi dan terakhir adalah sebagai Perdana Menteri merangkap Menteri Kehakiman (Da Si Kou). - Usia 56 tahun pada hari Dong Zhi meninggalkan negeri Lu dan mulai pengembaraannya ke berbagai negeri sebagai Mu Duo (Genta Rohani Tuhan). Tian (Tuhan Yang Maha Esa) telah mengutusNya sebagai Nabi Segala Masa, Yang Lengkap, Besar dan Sempurna (Ji Da Cheng). Beliau mengembara lebih kurang 13 tahun. - Tahun 483 SM Li atau Bo Yu, putera beliau meninggal dunia - Tahun 482 SM Yan Hui, murid yang termaju dan diharapkan menjadi penerus beliau meninggal dunia. - Tahun 481 SM salah seorang pegawai Keluarga Besar Ji Kang Zi telah membunuh Qi Lin dalam perburuan Raja Muda Lu Ai Gong. - Akhir tahun 480 SM Zi Lu atau Zhong Yu (murid beliau yang gagah berani penuh kejujuran) gugur di Negeri Wei karena di sana terjadi pemberontakan. - Tanggal 18 Erl Yue (bulan dua) Khonghucu wafat. - Para Raja Muda Lu yang memerintah selama masa hidup Khonghucu ialah: Lu Xiang Gong, Lu Zhao Gong, Lu Ding Gong dan terakhir Lu Ai Gong.

3. Gelar Anumerta yang pernah disandangkan kepada Khonghucu/Kongzi ialah: - Oleh Raja Lu Ai Gong diberi sebutan Ni Fu yang berarti Bapak Yang Mulia Ni. - Oleh Kaisar dinasti Han: Han Ping Di diberi gelar Cheng Xuan Ni Gong yanb bermakna Pangeran Ni Yang Sempurna dan Cerah Bathin. - Pada tahun 492 gelar itu diubah menjadi Wen Sheng Ni Fu yang bermakna Yang Mulia Bapak Ni Nabi Yang Menyeluruh Sempurna. - Oleh Kaisar Shun Zhi, Kaisar pertama Dinasti Man-Chu pada tahun 1645 gelar itu dirubah menjadi Da Cheng Zhi Sheng, Wen Xuan Xian Shi Kong Zi yang bermakna Kongzi Guru Purba Yang Cerah Menyeluruh, Nabi Agung Yang Besar Sempurna. Tetapi 12 tahun kemudian gelar itu disingkat menjadi Zhi Sheng Xian Shi Kong Zi yang bermakna Kongzi Guru Purba Nabi Agung. - Gelar untuk Khonghucu/Kongzi yang tersurat di dalam Kitab Shi Shu (Kitab Yang Empat) antara lain adalah Tian Zhi Mu Duo yang bermakna Genta Rohani Tuhan; Zhi Cheng yang bermakna Yang Sempurna Iman; Zhi Sheng yang bermakna Nabi Agung dan Ji Da Cheng yang bermakna Nabi Yang Lengkap Besar dan Sempurna. - Di dalam Kitab Mengzi 5B:1/5 disuratkan:"Bo Yi, ialah Nabi Kesucian; Yi Yin ialah Nabi Kewajiban; Liu Xia Hui ialah Nabi Keharmonisan; dan Kongzi ialah Nabi Segala Masa. Maka Nabi Kongzi dinamai yang lengkap, besar dan sempurana. Yang dimaksud dengan lengkap, besar dan sempurna ialah seperti suara musik yang lengkap dengan lonceng dari logam dan lonceng dari batu kumala (Jin Sheng Yu Zhen yang menjadi lambang kita Genta Harmoni). Suara lonceng dari logam sebagai pembuka lagu yang memadukan keharmonisan menunjukkan kebijaksanaanNya dan sebagai penutup lagu menunjukkan paripurnanya karya kenabianNya.

Kitab Suci Agama Khonghucu (Ru Jiao): Sejak jaman Neo Konfusianisme yang dipelopori oleh Zhu Xi (1130 - 1200), Kitab Suci Agama Khonghucu (Ru Jiao) telah dibakukan menjadi Wu Jing (Kitab Yang Lima) dan Shi Shu (Kitab Yang Empat). Masing-masing Kitab tersebut terdiri dari: A. Wu Jing (Kitab Yang Lima) sebagai Kitab yang mendasari Ru Jiao, yakni terdiri dari: 1. Shi Jing (Kitab Sanjak); disebut juga Pa Jing (Kitab Kuncup Bunga).Terdiri dari 39.222 huruf merupakan kumpulan 311 sanjak dari seleksi 3000 an sanjak yang dilakukan oleh Khonghucu yang melanjutkan rintisan Zhou Gong, kini tinggal 305 yang ada (6 hilang waktu pembakaran Kitab pada jaman Qin Shi Huang Di, yakni sanjak no.171,172, 173, 174, 206, 209). Sanjak tertua berasal dari Dinasti Shang (1766-1122 SM) dan termuda dari jaman Zhou Ding Wang (605-586 SM).

2. Shu Jing (Kitab Hikayat); disebut juga Shang Shu (Kitab Pandita/Mulia) dan Zai Jing (Kitab Tarikh/Buku Jaman)serta Bi Jing (Kitab Tembok) karena ditemukan dalam tembok rumah Khonghucu, sehingga selamat dan lolos dari jaman pembakaran kitab. Terdiri dari 25.700 huruf dengan 58 bab (4 buku 6 jilid).

3. Yi Jing (Kitab Perubahan); Nama lainnya adalah Yi Jing (Kitab Tanda-tanda/Simbol Suci) merupakan Kitab Langit (Tian Shu) yang mengandung nilai sakral ke Tuhanan, karenanya bersifat Universal. Terdiri dari 24.707 huruf.

4. Li Jing (Kitab Kesusilaan); dinamai juga Dai Jing (karena jasa marga Dai dalam mengumpulkan kembali setelah pembakaran kitab). Terdiri dari 99.020 huruf.

5. Chun Qiu Jing (Kitab Chun Qiu); disebut juga Kitab LIn Jing (Kitab Qi Lin). Qi Lin adalah Hewan Suci yang muncul ketika menjelang kelahiran Khonghucu dan peristiwa terbunuhnya Qi Lin menjelang wafatnya Khonghucu telah mengakhiri kalam kitab ini.Terdiri dari 18.000 huruf hasil karya Khonghucu sendiri, merupakan risalah dan kronik, sekaligus "pengadilan" jaman Chun Qiu, sekaligus cermin untuk mengenal Khonghucu.

B. Shi Shu (Kitab Yang Empat)sebagai Kitab Yang Pokok, terdiri dari : 1. Da Xue (Kitab Ajaran Besar); ditulis oleh Zeng Zi alias Zi Xing murid Khonghucu dari angkatan muda, walaupun lambat namun sangat tekun dan sungguh-sungguh, yang mampu memahami azas Yi Yi Guan Zhi yang menerima sabda langsung tentang Pembinaan diri. Terdiri dari Bab Utama dan 10 bab uraian, terdiri dari 1.753 huruf+134 (bab V subtitusi Zhu Xi). Merupakan bimbingan Pembinaan diri umat Ru dengan bab utama sebagai sabda langsung dari Khonghucu yang menjadikan Kitab ini tak lekang oleh jaman selalu menjadi pedoman baku umat Ru.

2. Zhong Yong (Kitab Tengah Sempurna); ditulis oleh Zi Si atau cucu Khonghucu dan murid dari Zheng Zi, yang mempunyai kemampuan luar biasa, yang menerima sabda langsung dari Khonghucu tentang Keimanan (ada pada bab utama) dan memberi uraiannya dalam bab-bab berikutnya. Terdiri dari Bab Utama dengan 32 bab uraian dan 3.568 huruf. Merupakan tuntunan Keimanan bagi penganut agama Khonghucu (Ru Jiao) dengan bab utama yang merupakan sabda langsung dari Khonghucu tentang iman hidup beragama dalam hubungan manusia-Tuhan menjadikannya sebagai sumber keyakinan imani dan pedoman agamis umat Ru yang baku dan utama.

3. Lun Yu (Kitab Sabda Suci); berisi kumpulan tulisan ajaran, diskusi, percakapan, komentar dari Khonghucu dengan para muridnya, antar murid dan wacana ajaran Khonghucu. Dikenal juga dengan nama Analect. Terdiri dari 2 jilid, masing-masing 10 bab (=20 bab)dan 15.917 huruf.

4. Meng Zi (Kitab Meng Zi); merupakan Kitab karya Meng Zi seorang penerus ajaran Kongzi dan para muridnya seperti Wan Zhang dan Gong Sun Chou. Terdiri dari 7 bab (masing-masing 2 bagian) dan 35,377 huruf. Merupakan penegasan Meng Zi dalam menjabarkan , menegakkan, meluruskan kemurnian ajaran Kongzi.

Lihat pula