Percobaan pada hewan

penggunaan hewan sebagai objek percobaan
Revisi sejak 28 November 2019 06.03 oleh Shola Shobrina S (bicara | kontrib) (Menghapus Kategori:Eksperimen menggunakan HotCat)

Uji coba hewan adalah kegiatan yang melibatkan hewan sebagai subjek eksperimen. Beberapa istilah yang berkaitan dengan uji coba hewan antara lain animal experiment, animal research, uji coba in-vivo dan vivisection. Uji coba hewan banyak dilakukan untuk penelitian dasar dan terapan (biomedis), pengujian obat-obatan, pengujian zat-zat biologis serta dilakukan untuk tujuan pendidikan[1]. Hewan yang dapat digunakan pada percobaan adalah hewan yang bebas dari mikroorganisme patogen, mempunyai kemampuan dalam memberikan reaksi imunitas yang baik, kepekaan hewan terhadap suatu penyakit, dan performa atau anatomi tubuh hewan percobaan yang dikaitkan dengan sifat genetiknya. Hewan coba yang banyak digunakan yaitu mencit (Mus musculus), tikus putih (Rattus Norvegicus), kelinci (Oryctolagus cuniculus), dan hamster [2]. Uji coba hewan memerlukan pertimbangan dari segi etik, antara lain meyangkut cara memperoleh hewan percobaan, masalah transportasi, perkandangan, kondisi lingkungan, makanan, perawatan, pengawasan oleh dokter hewan dan teknik pelaksanaan uji coba pada hewan tidak menimbulkan nyeri padnya ( dengan anestesi) dan lain-lain [3].

Referensi

  1. ^ Popa V.I, Lascar I., Ioana Teona Sebe,, Carban B, Arina Cristiana Margina (2015). "Bioethics in animal experimentation". ARS Medica Tomitana. 4 (21): 169–177. 
  2. ^ Intan Tolistiawaty, Junus Widjaja, Phetisya Pamela F. Sumolang, Octaviani (2014). "Gambaran Kesehatan pada Mencit (Mus musculus) di Instalasi Hewan Coba". Vektor Penyakit. 8 (1): 27–32. 
  3. ^ Hanfiah, M. Jusuf (1999). Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta: EGC. hlm. 116–117. ISBN 979-448-459-8.