Serangan Jembatan London 2019
Pada 29 November 2019, polisi menerima laporan penusukan massal dekat Jembatan London di London Pusat, Britania Raya, pukul 13:58 GMT (20.58 WIB). Beberapa orang terluka dan sedikitnya dua orang meninggal. Pelaku ditembak oleh Kepolisian City of London dan tewas di tempat. Insiden ini ditetapkan sebagai serangan terorisme.
Serangan Jembatan London 2019 | |
---|---|
Lokasi | Jembatan London, London, Britania Raya |
Tanggal | 29 November 2019 ~13:58 (GMT) |
Jenis serangan | Penusukan |
Korban tewas | 3 orang (termasuk pelaku) |
Korban luka | 3 orang |
Serangan
Pada pukul 13:58 GMT (20.58 WIB) pada hari Jumat 29 November 2019, Polisi Kota London bertindak karena adanya sebuah insiden di Balai Penjual Ikan di dekat Jembatan London di London Pusat. Seorang pria yang mengenakan rompi bunuh diri palsu mulai menusuk pejalan kaki di sisi utara jembatan. Beberapa orang mengalami luka parah sebelum sejumlah warga meringkus pelaku di tempat.[1][2][3] Polisi yang tiba tak lama setelah itu kemudian mengejar pelaku penusukan dan melepaskan tembakan beberapa kali.[2][4]
Pelaku dilaporkan tewas di tempat kejadian,[5][6] sedangkan satu pelaku lain ditangkap di tempat kejadian.[7]
Serangan itu terjadi di tempat yang sama seperti serangan lain pada bulan Juni 2017 silam.[1] Media menduga padatnya pejalan kaki di London Pusat dalam rangka Black Friday sudah direncanakan oleh pelaku penusukan.[8]
Korban
Dua warga sipil tewas akibat luka tusukan, sedangkan tiga orang lain mengalami luka-luka.[3]
Tanggapan
Layanan tanggap darurat London mengumumkan insiden besar.[2] Garis polisi dipasang di sekitar tempat kejadian dan warga diminta menjauhi lokasi.[1][9] Polisi menutup stasiun bawah tanah Monument[2] dan stasiun London Bridge.[1][3] Kepolisian, ambulans, dan pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.[1]
Polisi melaporkan rencana serangan ini tidak diketahui sebelumnya oleh aparat keamanan.[1]
Perdana Menteri Boris Johnson langsung kembali ke Downing Street Nomor 10 setelah berkampanye di daerah pemilihannya menjelang pemilu. Johnson memuji "keberanian" anggota tim tanggap darurat dan masyarakat[1] dan mengatakan bahwa siapapun yang terlibat dalam serangan ini akan "diburu".[10] Wali Kota London, Sadiq Khan, juga memuji aparat dan warga yang membantu membekuk pelaku.[1] Partai Konservatif dan Partai Buruh membatalkan kampanye pemilu di London malam itu.[1][10]
Lihat pula
- Penusukan Den Haag 2019, terjadi beberapa jam setelah ini
Lihat pula
Catatan
Referensi
- ^ a b c d e f g h i "Latest updates as shots fired on London Bridge". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ a b c d Weaver, Matthew; Marsh, Sarah (29 November 2019). "London Bridge: suspect shot dead by police in incident 'treated as if terror-related' – live news". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ a b c "Man shot dead by police in London Bridge attack" (dalam bahasa Inggris). 29 November 2019. Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ Riza, Budi (29 November 2019). "Polisi Inggris Tembak Pelaku Penusukan di London Bridge". Tempo. Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ "LIVE - London Bridge terror attack: Suspect wearing hoax explosives shot dead by police". Sky News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ "Man shot by police after London Bridge stabbing" (dalam bahasa Inggris). 29 November 2019. Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ Torpey, Paul; Scruton, Paul; Levett, Cath (29 November 2019). "What we know so far about the London Bridge attack – visual guide". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ "Terror returns to London Bridge in 'Black Friday' attack". AFP.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ "London Bridge incident - live updates: Armed police 'shoot man dead' as area evacuated amid major security operation in capital". www.msn.com. Diakses tanggal 29 November 2019.
- ^ a b "London Bridge terror attack: Boris Johnson vows to 'hunt down' anyone involved — latest news". Financial Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-29.