Datuk Maringgih
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Datuk Maringgih adalah tokoh fiksi antagonis dalam novel Siti Nurbaya karya Marah Roesli yang diterbitkan oleh Balai Pustaka di era 1920'an.
Tokoh ini digambarkan sebagai seorang yang tua dan mempunyai banyak uang serta selalu memiliki siasat dalam segala hal. Tokoh ini sempat dipopulerkan oleh HIM Damsyik dalam sinetron Siti Nurbaya yang ditayangkan oleh TVRI pada era 1990-an yang turut dibintangi oleh Gusti Randa dan Novia Kolopaking.
Incik Muhammad Damsyik (lahir di Teluk Betung, Lampung, 14 Maret 1929 – meninggal di Depok, 3 Februari 2012 pada umur 82 tahun[1]), atau yang lebih dikenal sebagai HIM Damsyik, aktor senior Indonesia dan penari. Ia mulai terkenal karena memerankan tokoh Datuk Maringgih dalam sinetron Siti Nurbaya yang ditayangkan TVRI pada tahun 1992, sehingga akhirnya ia dikenal juga sebagai Datuk Maringgih dan karena kepiawaiannya berdansa menjadikannya memperoleh julukan Datuk Dansa.
Tokoh ini digambarkan sebagai seorang yang tua dan mempunyai banyak uang serta selalu memiliki siasat dalam segala hal. Tokoh ini sempat dipopulerkan oleh Anwar Fuady dalam sinetron Siti Nurbaya yang ditayangkan oleh Trans TV diproduksi Multi Dimensia Entertainment pada 2004 yang turut dibintangi oleh Anwar Fuady dan Nia Ramadhani.