Diksi

Revisi sejak 7 Desember 2019 10.15 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Indikator ketepatan pilihan kata tersebut adalah sebagai berikut:[1]

  1. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar
  2. Menghasilkan penafsiran atau pemaknaan yang tepat, tidak ambigu dan tidak menyebabkan salah paham
  3. Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai harapan penulis atau pembicara
  4. Menghasilkan target komunikasi yang diharapkan.

Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

  • Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
  • Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
  • Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
  • Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.

Macam-macam diksi

Sinonim

Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya: mampus (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih halus).

Antonim

Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun berbeda. Contoh kata antonim adalah besar dan kecil.

Polisemi

Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atas atau pun depan.

Homograf

Homograf merupakan kata – kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki arti dan bunyi yang berbeda. Contohnya "apel" (buah) dan "apel" (seperti pada istilah apel pagi/upacara hari senin).

Homofon

Homofon merupakan kata – kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan ejaannya berbeda. Contohnya "bang" dan "bank".

Homonim

Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan dan bunyi yang sama namun maknanya berbeda. Contohnya "bulan" (Bisa berarti bulan sebagai satelit atau bulan dalam kalender).

Hiponim

Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya. Contohnya kata salmon yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.

Hipernim

Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.

Referensi

  1. ^ Widjono, Hs (2007). Bahasa Indonesia (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi). Jakarta: PT. Grasindo. hlm. 98-99. ISBN 9797598217. 

Daftar pustaka

Lihat juga