Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang adalah salah satu daerah otonom tingkat II di bawah provinsi Kalimantan Barat. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Sintang. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 21.635 km² dan berpenduduk sebesar ± 365.000 jiwa. Kepadatan penduduk 16 jiwa/km2 yang terdiri dari multietnis dengan mayoritas suku Dayak dan Melayu.
Kabupaten Sintang | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 0°04′05″N 111°29′53″E / 0.0681°N 111.4981°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Barat |
Ibu kota | Sintang |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | dr. H Jarot Winarno, M.Med.PH |
• Wakil Bupati | Drs. Askiman, MM. |
Luas | |
• Total | 21.635 km2 (8,353 sq mi) |
Populasi ((2010)) | |
• Total | 364.759 |
• Kepadatan | 16/km2 (40/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam (41,96 %), Kristen Protestan (23,27 %), Katolik (34,07 %), Buddha (0,54 %), Hindu (0,03 %), Lain-Lain (0,13%) |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0565 |
Kode Kemendagri | 61.05 |
DAU | Rp.925.671.945.000,00,- |
Situs web | http://www.sintang.go.id/ |
Daerah Pemerintahan Kabupaten Sintang, pada tahun 2005, terbagi menjadi 14 kecamatan, 6 kelurahan, dan 183 desa. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Ambalau dengan luas 29,52 persen dari total luas wilayah Kabupaten Sintang, sedangkan luas masing–masing kecamatan lainnya hanya berkisar 1–29 persen dari luas Kabupaten Sintang. Secara umum Kabupaten Sintang luasnya hampir menyamai luas Provinsi Sumatra Utara.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sintang merupakan perbukitan dengan luas sekitar 22.392 km2 atau sekitar 69,37 persen dari luas Kabupaten Sintang (32.279 km2). Kabupaten Sintang merupakan kabupaten terbesar ke-dua di Provinsi Kalimantan Barat, setelah Kabupaten Ketapang. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Serawak, Malaysia. Mata pencaharian utama masyarakat di kawasan ini adalah petani sawit dan karet.
Sejarah
Afdeling Sintang
Tahun 1600 Raja Sintang mengirim utusan ke Banjarmasin melewati jalur sungai Katingan untuk menyalin Kitab Suci Al-Quran. Kontrak tahun 1756, Sultan Tamjidullah I dari Banjarmasin dengan VOC-Belanda mendaftarkan Sintang dalam wilayah pengaruh Kesultanan Banjarmasin.[1] Tanggal 1 Januari 1817 Raja Banjar Sultan Sulaiman menyerahkan Sintang kepada Belanda.[2] Tahun 1823 kontrak Sultan Sintang dengan Hindia Belanda.[3] Tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan Sintang kepada Hindia Belanda. Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam wester-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8.[4] Kabupaten Sintang dihuni 34 sub suku Dayak.[5]
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Sintang Republik Indonesia | |
---|---|
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 1950 |
Pejabat pertama | Raden Gondowirio |
Situs web | sintang |
Berikut ini adalah daftar bupati Sintang yang menjabat sejak pembentukannya pada tahun 1950:
Nomor | Foto | Nama | Masa Jabatan | Keterangan | Wakil Bupati | Referensi | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Raden Gondowirio | 1950 | [6] | ||||
2 | R.M. Sudiono | 1950–1952 | [7] | ||||
3 | Raja Patuan Natigor Lumban Tobing | 1952–1953 | |||||
4 | Raden Koesno | 1953–1954 | |||||
5 | Ade Muhammad Djohan | 1954–1955 | |||||
6 | J.C. Oevaang Oeray | 1955–1959 | |||||
7 | G.P. Djaoeng | 1959–1966 | |||||
8 | Masri Hakim, B.A. | 1966–1968 | |||||
9 | N. Sukardi | 1968–1974 | |||||
10 | Drs. H. M. Saleh Ali | 1974–1979 | Periode pertama | ||||
1979–1984 | Periode kedua | ||||||
11 | Daniel Toding | 1984–1989 | |||||
12 | Bonar Sianturi | 1989–1994 | |||||
13 | H. Abdillah Kamarullah, S.H. | 1994–1999 | Drs. R. Juris Mening (1996-2001) | ||||
_ | Drs. R. Juris Mening | 1999–2000 | Pelaksana tugas (plt.) bupati | ||||
14 | Drs. Elyakim Simon Djalil, M.M. | 2000–2005 | Drs. H. Ade Kartawijaya | ||||
_ | Drs. Ignatius Lyong, M.M. | Februari–Agustus 2005 | Penjabat bupati | ||||
15 | Drs. Milton Crosby, M.Si. | 2005–2010 | Periode pertama | dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph. | |||
2010–2015 | Periode kedua | Drs. Ignasius Juan, M.M. | |||||
_ | Dr. Drs. Alexius Akim, M.M. | 26 Agustus 2015–17 Februari 2016 | Penjabat bupati | [8] | |||
16 | dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph. | 17 Februari 2016–25 September 2020 | Bupati definitif | Drs. Askiman, M.M. | [9] | ||
_ | Ir. Florentinus Anum, M.Si. | 26 September–5 Desember 2020 | Penjabat sementara (pjs.) bupati, menggantikan Bupati-Wabup Sintang definitif yang cuti pilkada | [10] | |||
(16) | dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph. | 6 Desember 2020–17 Februari 2021 | Bupati definitif | Drs. Askiman, M.M. | |||
_ | Dra. Yosepha Hasnah, M.Si. | 17–25 Februari 2021 | Pelaksana harian (plh.) bupati | [11] | |||
(16) | dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph. | 26 Februari 2021–sekarang | Bupati definitif periode kedua | Yoseph Sudiyanto, S.H.
Melkianus, S. Sos |
[12] |
</onlyinclude>
Lihat pula
Referensi
- ^ (Inggris) Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch-Indië". 23 (1-2): 218.
- ^ (Indonesia)Poesponegoro (1992). Sejarah nasional Indonesia: Nusantara pada abad ke-18 dan ke-19. Indonesia: PT Balai Pustaka. ISBN 979-407-410-1. ISBN 978-979-407-410-7
- ^ (Inggris) van Panhuys, H. F. (1978). International law in the Netherlands. 1. BRILL. hlm. 156. ISBN 9028601082. ISBN 978-90-286-0108-6
- ^ (Belanda) Staatsblad van Nederlandisch Indië, s.n., 1849
- ^ http://www.pontianakonline.com
- ^ "Bupati Kabupaten Sintang". pontianakonline.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-03. Diakses tanggal 10 Desember 2016.
- ^ Kabupaten Sintang Dalam Angka 2014 (PDF). Badan Pusat Statistik Kabupaten Sintang. Dipublikasi oleh Bappeda Sintang. hlm. 30. Diakses tanggal 10 Desember 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Gubernur Kalbar Lantik Akim Menjadi Penjabat Bupati Sintang". kalimantan-news.com. 26 Agustus 2015. Diakses tanggal 10 Desember 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Cornelis Lantik Jarot-Askiman Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sintang". kalimantan-news.com. 26 Agustus 2015. Diakses tanggal 10 Desember 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Afdal, Syarif (26 September 2020). "4 Penjabat Sementara Bupati Kabupaten yang Ikut Pilkada Serentak 2020 Dilantik". diskominfo.kalbarprov.go.id. Diakses tanggal 27 September 2020.
- ^ "Sekda Sintang Ditunjuk Sebagai PLH Bupati". mediakalbarnews.com. 16 Februari 2021. Diakses tanggal 27 Februari 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Dilantik Gubernur Kalbar, Jarot-Sudiyanto Resmi Pimpin Sintang Lima Tahun Kedepan". suarakalbar.co.id. 26 Februari 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-27. Diakses tanggal 27 Februari 2021.
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sintang dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[1] | 2019–2024[2] | 2024–2029 | ||
PKB | 4 | 4 | 3 | |
Gerindra | 5 | 4 | 6 | |
PDI-P | 6 | 6 | 6 | |
Golkar | 3 | 4 | 4 | |
NasDem | 5 | 7 | 6 | |
PKS | 0 | 0 | 2 | |
Hanura | 2 | 5 | 4 | |
PAN | 2 | 3 | 3 | |
Demokrat | 4 | 4 | 4 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||
PPP | 1 | 1 | 1 | |
PKPI | 3 | 1 | ||
Jumlah Anggota | 35 | 40 | 40 | |
Jumlah Partai | 10 | 11 | 11 |
Kecamatan
Kabupaten Sintang dibagi menjadi 14 wilayah kecamatan, yaitu:
- Ambalau
- Binjai Hulu
- Dedai
- Kayan Hilir
- Kayan Hulu
- Kelam Permai
- Ketungau Hilir
- Ketungau Hulu
- Ketungau Tengah
- Sei Tebelian (Sungai Tebelian)
- Sepauk
- Serawai
- Sintang
- Tempunak
Pemekaran daerah
Kabupaten Ketungau
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:
Kabupaten Serawai
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kabupaten ini meliputi:
Kota Sintang
Kecamatan yang mungkin bergabung ke dalam kota ini meliputi:
Provinsi Sintang
Beberapa Kabupaten/Kota yang membentuk Provinsi baru ini meliputi:
Televisi
Sintang sedang membangun stasiun televisi, di antaranya:
- Sintang TV(akan dilaksanakan 2030) jaringan Jawa Pos TV dengan sign off Syukur - Twilite Chorus
- Metronome TV (akan dilaksanakan 2025)
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi