Matangi

Revisi sejak 8 Desember 2019 15.50 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Matangi adalah dewi hindu kesembilan dari 10 dewi Mahavidya. Matangi adalah dewi yang berpengaruh terhadap bidang musik, bahasa, pengetahuan dan seni. Dewi Matangi juga dikenal sebagai Tantra Saraswati. Selain itu dewi Matangi juga sering dihubungkan dengan polusi dan ketidaksucian dan sering digambarkan sebagai outcaste. Dewi Matangi dianggap sebagai penjelmaan dari makanan sisa yang ada di tangan dan mulut (Ucchishta) yang membuatnya juga memiliki sebutan "Ucchishta Matangini" dan "Ucchishta Candalini". Untuk mendapatkan berkat dari Dewi Matangi maka diperlukan makanan sisa dan makanan yang sudah dimakan sebagian sebagai sesajennya.

Terdapat beberapa legenda yang berhubungan dengan Dewi Matangi. Salah satunya adalah legenda mengenai pesta yang diadakan oleh Dewa Siwa dan Dewi Parvati untuk menyambut tamu mereka, yaitu Dewa Wisnu dan Dewi Lakshmi. Saat memakan jejamuan para dewa dan dewi menjatuhkan makanan ke tanah. Dari makanan yang jatuh tersebut kemudian muncul seorang dewi yang meminta makanan sisa dari perjamuan tersebut. Pada akhirnya para dewa dan dewi mengabulkan permintaan dewi tersebut dan menjadikan makanan sisa mereka sebagai prasad.

Dewi Matangi sering disebutkan memiliki kulit berwarna hijau zamrud dengan empat tangan yang masing-masing memegang simpul, pedang, club serta goad. Sang dewi juga mengenakan gaun berwarna merah dan perhiasan emas. Tempat duduk Dewi Matangi digambarkan terbuat dari emas.

Dewi Matangi sadhana akan membuat pengikutnya mendapatkan kekuatan supernatural, khususnya kekuatan untuk mengendalikan lawan, membuat orang-orang tertarik dengan pemilik kekuatan, menguasai bidang seni dan mendapatkan keunggulan dalam pengetahuan.[1]


  1. ^ LLP, Adarsh Mobile Applications. "Matangi | Goddess Matangi | Matangi Mahavidya". www.drikpanchang.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-12-04.