Tari melinting
Tari Melinting merupakan salah satu tari tradisional Lampung.[1]
Sejarah
Asal tari ini merupakan dari Melinting, Kecamatan Labuhan Meringgai, Kabupaten Lampung Timur. Tari Melinting menggambarkan keperkasaan serta keagungan Keratuan Melinting. Awalnya, tari ini digunakan untuk pelengkap pada acara Gawi Adat; yaitu acara Kegungan Keratuan Melinting. Pementasan Tari Melinting ini biasanya diadakan di balai adat. Dikarenakan Gawi Adat merupakan tarian keluarga ratu, penarinya juga terbatas pada orang-orang tertentu seperti putera dan putri Keratuan Melinting.[2]
Fungsi
Pada tahun 1958, Tari Melinting yang tadinya hanya dipakai untuk acara sakral seperti Gawi Adat, sekarang sudah mulai berkembang menjadi tarian rakyat. Tarian ini sekarang ditampilkan pada acara-acara budaya maupun sebagai tari pada upacara penyambutan Tamu Agung. Selain itu, Masyarakat Lampung juga melakukan tarian ini sebagai ungkapan rasa syukur atas kebahagiaan yang dimiliki.[1]
Penari
Tari Melinting dapat dibawakan oleh penari pria dan penari wanita. Terdapat 8 penari; 4 penari wanita dan 4 penari pria. Pakaian yang dikenakan adalah busana adat Lampung dengan atribut berupa kopiah berwarna emas untuk penari pria dan siger untuk hiasan kepala pada wanita serta kipas untuk masing-masing penari. Alunan musik tradisional juga digunakan sebagai pengiring tarian ini. Gerakan penari pria dan wanita berbeda pula setiap babaknya.[3]
Referensi
- ^ a b "Tari Melinting, Tarian Tradisional Dari Provinsi Lampung". Tim KAMERABUDAYA.com. 20 November 2016.
- ^ Digdo, Ikhsan (11 Juli 2017). "Tari Melinting, Ciptaan Ratu Penguasa Labuhan Meringgai". merahputih.
- ^ "Tari Melinting Tarian Tradisional Dari Lampung". www.negerikuindonesia.com. Diakses tanggal 2018-09-08.