Makanan rumahan
Makanan rumahan atau dalam Bahasa Inggrisnya adalah comfort food adalah makanan yang bertujuan untuk menimbulkan rasa hangat dan nyaman, yang menimbulkan nostalgia atau nilai tersendiri bagi seseorang. Biasanya makanan rumahan memiliki nilai kalori sangat tinggi, tinggi karbohidrat, dan mudah disajikan.[1]
Etimologi dan definisi
Sejarah penggunaan kata comfort food bisa ditelusuri ulang dari terbitan Palm Beach Post tahun 1966, yang menggunakan istilah tersebut dalam kalimat,
- "Adults, when under severe emotional stress, turn to what could be called 'comfort food'—food associated with the security of childhood, like mother's poached egg or famous chicken soup." They are believed to be a great coping mechanism for rapidly soothing negative feelings.
atau diterjemahkan secara bebas yang berarti,
- "Orang dewasa, dalam keadaan stres yang berat, sering terkenang kembali dengan makanan rumahan—makanan yang sering dihubungkan dengan rasa aman saat kecil, seperti telur rebus buatan ibu atau sup ayam yang terkenal itu." Mereka sangat dikenal sebagai salinan dari perasaan lega atas sesuatu yang negatif.
Sebuah artikel pada tahun 2017 dalam jurnal sains gastronomi dan makanan menyebutkan definisi comfort food adalah makanan yang melipur lara atau menenangkan hati, terutama dalam hal ketenangan emosional yang bisa diperkuat oleh rasa, sentuhan, dan aroma. Makanan ini cenderung manis atau asin ketimbang asam atau pahit, demikian menurut artikel tersebut. Sebagai tambahan, makanan comfort food cenderung diasosiasikan dengan masa kecil atau kerinduan akan kampung halaman, dan karena itulah sering berupa resep-resep yang sederhana atau tradisional. [2]
Nutrisi dan diet
Masakan rumahan sering diasosiasikan dengan makanan berkadar gula, lemak, dan garam tinggi. Hal ini menyebabkan besarnya total kalori yang dikonsumsi dan berujung kegemukan. Namun hal ini bisa diatasi dengan membatasi bahan-bahan yang mengandung gula, garam, dan lemak yang tinggi dan juga porsi yang dimakan. [3]
Mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori, terutama gula, diketahui memicu dikeluarkannya dopamin oleh neuron otak kita. Dopamin menghasilkan sinyal yang membuat otak mengira kejadian yang positif atau merasa mendapatkan penghargaan. Hal ini menimbulkan rasa ingin menikmatinya lebih banyak lagi. Dalam kehidupan primitif, ini mendorong kita berusaha lebih keras untuk memburu dan mengumpulkan lebih banyak makan seperti ini. Naluri ini tetap dipertahankan dalam kehidupan modern meskipun bahan makan seperti ini semakin berlimpah, sehingga tidak lagi membutuhkan upaya keras untuk mendapatkannya. Ini akan berujung kepada rasa candu kepada makanan manis. [4]
Beberapa sumber kalori berlebihan yang bisa dikurangi dari makanan rumahan adalah mentega, minyak goreng, es krim, bahan makanan kalengan, keju, lemak daging, kulit ayam, susu full cream.[3]
- ^ Comfort food. Definisi dari situs princeton.edu
- ^ What is comfort food and why do we crave it. dari situs vitacost
- ^ a b The comfort food diet. dari situs everydayhealth
- ^ How sugar affects body brain. dari situs livescience.com