Leko

salah satu tarian di Indonesia
Revisi sejak 16 Desember 2019 09.49 oleh Syamsuddin74 (bicara | kontrib) (Membuat Artikel Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tari Leko adalah salah satu Tari balih-balihan yang terdapat di desa Tunjuk Kelod, Kabupaten Tabanan, provinsi Bali. Tari ini sudah mengalami perkembangan pesat mulai tahun 1919 sampai Tahun 1993. Tari ini banyak disukai oleh masyarakat Tunjud Keloid. Tari ini dimainkan oleh beberapa orang dan semuanya memiliki peran masing-masing.

Tari ini mengalami masa surut ketika masuk bangsa Jepang menjajah bangsa Indonesia. Baru kemudian tahun 1959 Tari Leko ini diaktifkan kembali di Banjar Tunjud Kelod. Selain di desa Tunjuk Kelod, tari ini juga berkembang di daerah Banjar Parekan, Desa Sibang Gede Kabupaten Badung, Bali.

Tari ini merupakan tarian rakyat kekhasan gerak, iringan tersendiri yaitu dengan iringan rindik bamboo, terdapat pengibing, serta unsur-unsur pelegongan dalam gerak tarinya, tata busananya, gending pengiringnya, serta cerita-cerita yang dipakai dalam pementasannya. Tarian ini diawali dengan empat tarian yang bernuansa pelegongan unik diantaranya: Tari Condong, Tari Kupu-kupu Tarum, Tari Onte, dan Tari Goak Manjus.[1]

referensi

  1. ^ Ratnawati, Lien (2017). Penetapan Warisan Buadaya Tak Benda Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 217.