Paiya lohungo lopoli

sastra lisan dari Gorontalo, Indonesia

Pa'iya lo hungo lo poli adalah satu ragam sastra lisan daerah yang berhubungan dengan pergaulan muda-mudi. Syair-syairnya mengandung percintaan tetapi bukan porno. Pa'iya lo hungo lo poli dibawakan oleh laki-laki dan perempuan mereka saling melempar rayuan satu sama lain dalam bahasa Gorontalo. Pa'iya lo hungo lo poli berasal dari daerah Gorontalo yang terdiri dari kata "paiya" artinya melempar; "lo" kata sambung ; "poli" sejenis pohon yang buahnya ringan. Buah poli yang ringan mengandung makna melempar kata dengan tidak saling menyakiti. Hal ini sesuai dengan filosofi hidup masyarakat Gorontalo yang menganut pola sopan santun dalam menyampaikan pendapat, nasehat bahkan kritiikan. Pantun yang dilantunkan tidak saling menyakiti satu sama lain. Isinya bukan hanya pantun percintaan, namun harapan-harapan yang luhur seperti kasih sayang, kebahagian hidup, keindahan, kecantikan, kegagalan, nasehat dan lain-lain.

Musik iringan Pa'iya lo hungo lo poli berupa alat tradisional seperti petikan gambus dan tepukan marwas, dan pakaian yang digunakan bebas. Biasanya dilaksanakan ditempat-tempat keramaian seperti pada sosialisasi keluarga berencana, kegiatan pada musim panen, syukuran, jumrah tradisional dan festival-festival. Struktur dari teks Pa'iya lo hungo lo poli terbagi atas 3 (tiga) yaitu diawali dengan pembukaan, kemudian isi dan terakhir penutup[1]


Referensi

  1. ^ Ratnawati, Lien (2017). Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan. hlm. 249.