Makam Sultan Hasanuddin

makam di Rengat, Riau, Indonesia
Revisi sejak 18 Desember 2019 05.37 oleh Dglimpo83 (bicara | kontrib) (ringkas)

Makam Sultan Hasanuddin merupakan kompleks pemakaman yang berada di Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Situs ini berada di puncak Bukit Tamalate dengan luas 2.352 m². Di kompleks ini terdapat 24 situs pemakaman raja-raja Gowa yang sudah ada sejak masa pra-Islam. Hal ini ditandai dengan arah kubur yang berorientasi dari arah timur ke barat pada makam raja Gowa ke-11, yaitu I Tajibarani Daeng Marompa Karaeng Data Tunibatta yang diangkat menjadi raja Gowa pada tahun 1565.

Sejarah

Pada tahun 1952, kedua makam tertua tersebut dipugar dengan mengubah posisi orientasi makam, yang semula memiliki orientasi timur -barat menjadi utara - selatan dan menambah cungkup berbentuk kubah pada makam Raja Gowa ke-11.

Raja - Raja yang dimakamkan.

Berikut merupakan daftar tokoh yang dimakamkan di Kompleks Pemakaman Sultan Hasanuddin.

  • I Tajiibang Daeng Marompa Karaeng data Tunibatta, ( Raja Gowa ke-11) wafat pada tahun 1565
  • Arung Lamoncong, seorang bangsawan dari Bone. Lokasi makam terletak di depan makam raja Gowa ke-11.
  • Karaeng I Mallingkari Daeng Manjori Karaeng Katangka Sultan Abdullah Awalul Islam Tumenanga Riagamana Raja Tallo. Wafat pada hari Rabu, 1 Oktober 1636
  • I Mangngarangi Daeng Manrabbia, Karaeng Lakiung Sultan Alauddin tumenangna ri Gaukanna,( Raja Gowa ke-14 ) wafat pada 15 Juni 1639
  • I Mannungtungi Daeng Mattola Karaeng Ujung Karaeng Lakiung Sultan Malikussaid Tumenanga Ri Papanbatuna, ( Raja Gowa ke-15) wafat pada hari rabu 5 November 1653
  • I Mallombasi Daeng Mattawang Muhammad Baqir karaeng Bontomangape sultang Hasanudding tumenanga ri Balla Pangkana,(Raja Gowa ke16) wafat pada 12 Juni 1670
  • I MappasombaDaeng Nguraga Karaeng Lakiung Sultan Amir Hamzah Tumammalianga ri Allu (Raja Gowa ke-17) wafat pada hari Senin Tanggal 7 Mei 1674.
  • I Mappaosang Daeng Mangngewai Karaeng Bisei Sultan Muhammad Ali Tumenanga ri Jakattara ( Raja Gowa ke-18) wafat 15 maret 1681)
  • Sombangta Imappadulung Daeng Mattimung Karaeng sanrobone sultan Abdul Djalil Tumenanga Rilakiung (Raja Gowa ke-19). Wafat pada 18 September 1711
  • I Mallingkai Daeng Manjonri Karaeng Katangka Sultan Abdullah Awallul Islam Tumenanga ri Kalabbiranna ( Raja Gowa ke33, dan Raja Tallo ke-6) wafat 13 Mei 1895 dan Arung Lamonjong seorang bangsawang Bone yang berjasa membawa jenazah Sombangta I Tajibarani dari Bone ke Gowa.

,

Bentuk jirat makam

Dalam Kompleks Makam Sultan Hasanuddin terdapat 24 buah makam, dan semuanya masih dalam keadaan utuh, Di kompleks ini terdapat tipe jirat mamkam yaitu:

1.     Jirat makam tipe cungkup kubah (A) sebanyak satu buah bentuk dasar kubah persegi panjang dengan ukuran. Panjang 626cm, Lebar 600 cm, tinggi 450 dan ketebalan 60 cm.

2.     Jirat makam tipe cungkup punde berundak (B), yaitu makam dengan bentuk cungkup bersusun seperti punde berundak

3.     Jirat makam tipe D (teras berundak), yaitu makam yang menyerupai teras berundak –undak, terdiri dari satu hingga dua teras, semakin keatas semakin kecil.

4.     Jirat makam tipe peti batu (tipe F), yaitu makam yang hanya terdiri dari subasemen dari balok batu andesit, di atasnya ditancapkan tipe nisan pipih,silindrik, dan balok.

Jirat makam tipe G, yaitu bentuk jirat yang hanya terdiri dari tumpukan batu-batualam atau gundukan tanah berbentuk gunung.[1][2]


Referensi

  1. ^ Effendy, Muslimin (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan. Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 170–176. 
  2. ^ "gambar makam sultan hasanuddin - Penelusuran Google". www.google.com. Diakses tanggal 2019-12-17.