Serviks

Revisi sejak 20 Desember 2019 01.45 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Serviks atau leher rahim adalah bagian ujung rahim yang menyempit dengan ujung inferior mengarah ke vagina pada sistem reproduksi wanita. Panjang serviks kira-kira 2-3 cm dan berbentuk silinder. Serviks tersusun oleh cincin fibrosa yang kuat dengan kandungan kolagen tinggi, sehingga menjaga rahim tetap tertutup dan janin tetap berada di dalamnya selama kehamilan. Serviks terdiri dari dua bagian, yaitu bagian vaginal (atau ektoserviks) yang mengarah ke vagina dan bagian supravaginal yang berada di atas vagina. Bagian supravaginal dibungkus oleh fasia pelvis viseral (parametrium). Di dalam fasia ini, arteri uterina melintasi ureter pada masing-masing sisi serviks. Pada saat persalinan, peregangan serviks yang disebabkan oleh desakan janin akan memicu refleks persarafan dan meningkatkan kontraksi rahim, sehingga dapat membantu proses pergerakan bayi keluar.[1]

Di sepanjang serviks terdapat kanal yang menghubungkan korpus rahim dan lumen vagina, dikenal sebagai kanalis servikalis. Mukosa yang melapisi bagian kanalis servikalis disebut endoserviks, sementara yang melapisi serviks bagian vaginal adalah eksoserviks. Batas antara endoserviks dan eksoserviks disebut sebagai squamocolumnar junction atau zona transisional skuamokolumnar yang merupakan tempat tersering lesi kanker serviks. Mukosa yang melapisi serviks memiliki ketebalan sekitar 2-3 mm. Saat siklus menstruasi terjadi, ketebalan mukosa serviks bisa saja berubah, namun tidak mengelupas selama proses menstruasi terjadi. Lapisan mukosa serviks tersusun oleh kelenjar yang menghasilkan mukus (lendir). Jumlah mukus yang dihasilkan berbeda pada setiap fase di dalam siklus mestruasi, tergantung kadar hormon yang dihasilkan oleh ovarium. Pada pertengahan siklus menstruasi, mukus yang dihasilkan oleh serviks dapat meningkat hingga sepuluh kali lipat. Mukus saat itu biasanya tidak kental dan berfungsi menyediakan lingkungan yang cocok untuk migrasi sperma. Di saat-saat lain pada siklus menstruasi, sifat mukus serviks sangat kental, sehingga membatasi pergerakan sperma. Kondisi mukus serviks tersebut turut menentukan masa subur seorang wanita.[2]


Referensi

  1. ^ S. Snell, Richard (2012). Clinical anatomy by regions, 9th edition. Philadelphia: Wolters kluwer health. hlm. 285–287. ISBN 978-1-60913-446-4. 
  2. ^ Pawlina, Wosciech (2016). Histology: a text and atlas, 8th edition. Philadelphia: Wolters Kluwer Health. hlm. 834–866. ISBN 978-1496383426.