Metafora

majas
Revisi sejak 22 Desember 2019 03.53 oleh Labdajiwa (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 16348706 oleh Hanif-pram (bicara): Salin tempel dari rujukan yang diberikan. Self-promo blog)

Metafora adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia, dan juga berbagai bahasa lainnya. Majas ini merupakan ungkapan secara tidak langsung berupa perbandingan analogis. Seperti halnya majazi dalam bab kata dan makna (ilmu logika), makna yang terkandung dalam majas metafora adalah suatu peletakan kedua dari makna asalnya, yaitu makna yang bukan mengunakan kata dalam arti sesungguhnya, melainkan sebagai kiasan yang berdasarkan persamaan dan perbandingan.

Definisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) me·ta·fo·ra /métafora/ didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.[1], misal tulang punggung dalam kalimat "pemuda adalah tulang punggung negara".Metafora adalah majas (gaya bahasa) yg membandingkan sesuatu dengan yang lain secara langsung. Metafora adalah gaya bahasa perbandingan.

Contoh

  1. Kata "tulang punggung" dalam kalimat "Pemuda adalah tulang punggung negara".[1]
  2. Engkau belahan jantung hatiku sayangku.
  3. Raja siang keluar dari ufuk timur.
  4. Jonathan adalah bintang kelas dunia.
  5. Raja malam telah keluar dari paraduannya.
  6. orang itu adalah tikus kantor

Referensi

  1. ^ a b Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam jaringan). Unduh=13 Januari 2014. me·ta·fo·ra.