Organisasi sosial

pola hubungan antara individu dan kelompok sosial
Revisi sejak 15 Agustus 2008 04.53 oleh Borgx (bicara | kontrib) (memindahkan Lembaga sosial ke Organisasi sosial)

Proses terbentuknya Lembaga sosial Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial. Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut : 1. Diketahui 2. Dipahami dan dimengerti 3. Ditaati 4. Dihargai lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi.

Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud Abstrak. Untuk mempermudah memahaminya, perhatikan uraian berikut : Dalam lembaga sosial " AGAMA " , maka akan menghasilkan sebuag asosiasi di antaranya " Masjid, Gereja, Pura, Wihara, Walubi, PGI, Front Pembela Islam , dll. Dari lembaga sosial " Agama " memiliki kumpulan asosiasi yang menjalankannya. Dan melalui Asosiasi itulah, norma-norma lembaga dilaksanakan dan diteruskan ke generasi berikutnya. Oleh karena itu " Agama " menunjuk pada sebuah Lembaga dan bukan sekelompok manusia, karena " Agama " adalah suatu sistem gagsan, kepercayaan dan praktek. Sementara Gereja, Masjid, Pura, Wihara,PGI, Front Pembela Islam, dll merupakan asosiasi , yang menerima kepercayaan atau gagasan dan mengikuti suatu praktek agama tertentu. Bila tidak ada orang yang percaya dan mau menerimanya, maka agam atidak ada, Jadi agama bukanlah manusianya melainkan berupa lembaga sistem keyakinan dan praktek.