Bokor Emas Berelief Cerita Ramayana

Revisi sejak 5 Januari 2020 13.40 oleh Angelia Maharani (bicara | kontrib) (Sejarah)

Bokor Emas Berelief Cerita Ramayana merupakan pinggan besar yang cekung dan bertepi lebar[1] terbuat dari emas 16 karat. Wadah tersebut berbentuk oval dan dihiasi dengan delapan adegan cerita Ramayana. Berdasarkan ketentual Pasal 36 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Bokor Emas Berelief Cerita Ramayana ditetapkan sebagai koleksi Museum Nasional Inventaris 8965 sebagai Benda Cagar Budaya Peringkat Nasional[2]. Benda tersebut ditemukan secara tak sengaja di sawah milik Ibu Cipto Suwarna di Desa Wonoboyo, Kecamatan Jagonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada tanggal 17 Oktober 1990[3]. Bokor emas tersebut ditemukan bersama tutup wadah emas, gayung emas, nampan emas, gelang emas, dll. dengan total emas seberat lebih dari 16 kilogram di dalam guci keramik asal Cina pada zaman kepemimpinan Dinasti Tang. Pada tanggal 30 April 1991, seluruh emas yang terdapat dalam guci tersebut diserahkan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kepada Museum Nasional untuk disimpan sebagai koleksi melalui Berita Acara Serah Terima Benda Cagar Budaya No : 093/F.11/F.91.[3]

Spesifikasi

Bokor emas tersebut merupakan wadah berbentuk oval dan dihiasi dengan delapan cerita Ramayana. Relief Ramayana di bokor emas dibuat dnegan teknik tempa repousse, yaitu teknik menempa dari bagian belakang objek sehingga menghasilkan relief menonjol[4]. Diketahui bahwa bokor emas tersebut memiliki dinding berlekuk empat, setiap lekukannya terdapat relief cerita Ramayana, antara lain adegan Rama dan Sinta dibuang ke hutan, Laksmana mengejar kijang, dan kesedihan Sinta di negara Alengka[2].


Bokor emas 16 karat mempunyai ukuran[2]:

  • Panjang = 21 cm
  • Lebar = 14,4 cm
  • Tinggi seluruhnya 9,4 cm
  • Tinggi bagian dalam 6,3 cm
  • Tinggi kaki 1,6 cm
  • Tebal 0,2 cm
  • Berat 401,64 gr


Meskipun ditemukan dalam kondisi yang cukup baik, bokor emas tersebut memiliki beberapa kerusakan seperti peregangan tepi mulut bokor, celah memanjang di bawah bokor yang tidak lagi menyatu dengan bokor, korosi di bagian dalam bokor, dan 3 lubang halus pada bokor[4].

















  1. ^ "Maksud / Arti Kata bokor di Kamus Besar Bahasa Indonesia". jagokata.com. Diakses tanggal 2020-01-05. 
  2. ^ a b c "Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan". 2013-12-30. Diakses tanggal 2020-01-05. 
  3. ^ a b "Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-01-05. 
  4. ^ a b Misteri Penemuan Harta Karun Berupa Bokor Emas Berelief Cerita Ramayana di Wonoboyo, diakses tanggal 2020-01-05