Ikan fufu atau ikan asar adalah ikan yang di asap dengan api hingga matang dan bercita rasa unik. Penganan khas kuliner ikan ini sangat terkenal di wilayah bagian timur Indonesia. Di Maluku Utara contohnya, sangat kaya dengan ragam budaya dan bahasa.  Negeri yang dikenal dengan sebutan empat kerajaan ini, merupakan salah satu tempat yang layak untuk dikunjungi. Selain itu Maluku Utara kaya akan cita rasa dan beragam penganan atau kuliner lokal yang mudah dijumpai di hampir sebagian besar wilayah ini. Pelancong lokal maupun internasional dapat menikmati makanan khas setempat yang antara lain adalah popeda – penganan dari sagu yang di konsumsi bersama dengan beberapa jenis ikan berkuah dan sayur. Sebagai daerah yang dikelilingi oleh pulau-pulau, Maluku Utara kaya akan beragam jenis ikan laut yang tersebar di kepulauan Halmahera. Jenis ikan yang lazim dikenal dan dikonsumsi hampir setiap harinya oleh masyarakat setempat adalah ikan cakalang (sejenis ikan tongkol) atau tuna[1].  Kedua jenis ikan ini hampir tidak ada perbedaan, namun tuna lebih memiliki tekstur yang lembut dan warna daging yang lebih putih. Sedangkan cakalang lebih bertekstur padat dan kemerahan. Cakalang sering dibuat ikan asap atau ikan asar. Di Maluku Utara menyebutnya ikan fufu. Cara membuatnya sangat mudah, hanya dengan menyediakan tungku pengasapan, kayu penyanggah dan stok ikan yang segar, pengolah ikan asar dapat memproduksi hampir ratusan ekor ikan asar yang dapat dijumpai setiap harinya di pasar Ternate – salah satu kota di Maluku Utara. Ikan fufu yang baik dapat tercium dari aroma segar dan pengasapan yang baik. Warna dan tekstur hasil pengasapan sangat menimbulkan selera makan. Selain Maluku Utara, ikan fufu atau asar yang lebih dikenal  di Ambon, Maluku,- Pelancong yang ingin menikmati kuliner khas Maluku dan Maluku Utara ini dapat membawa pulang ikan fufu yang bisa disimpan selama 3- 7  hari untuk tetap bisa di konsumsi, namun dengan teknik penyimpanan yang cukup baik. Harga ikan ini juga bervariasi. Jika di Ternate, ikan cakalang fufu belah yang besar bisa seharga Rp. 50.000 sampai Rp. 70.000 dan sering kali dapat dibeli seharga Rp 35.000 jika stok ikan melimpah. Tak berbeda jauh dengan ikan asar yang ada di Ambon, jika cuaca kurang baik maka penjual ikan cakalang asar bisa mencapai harga Rp. 50.000 pula.

Jika di Ternate, Maluku Utara beberapa pengelola Ikan Asar belum dapat di data jumlahnya, pengasap ikan di daerah Galala- Ambon di data oleh pemerintah dengan jumlah 12 orang[2]

Selain dikonsumsi langsung, bersama dabu-dabu manta (sambal mentah)[3] ikan fufu bisa diolah menjadi ikan garu rica (ikan asar di hancurkan kasar dan digoreng kemudian di olah dengan bumbu bawang dan cabe yang banyak) atau pampis (bumbu bawang dan tomat serta  berkuah). Ikan ini sangat diminati oleh semua lapisan warga masyarakat dan bisa menjadi komoditi unggulan yang menguntungkan[4] . Ikan olahan dari jenis tuna atau pun cakalang (tongkol) ini merupakan penganan yang popular di wilayah timur Indonesia, baik Maluku Utara maupun Maluku. Ikan fufu adalah sumber ketahanan pangan masyarakat Maluku dan Maluku Utara[5] yang kaya akan gizi serta melambangkan kearifan lokal masyarakat kelautan.


Referensi


  1. ^ "Ikan Fufu, Oleh-Oleh Khas Halmahera Selatan". Republika Online. 2017-10-30. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  2. ^ "Mengenal Ikan Asar Galala Kuliner Khas Ambon". kumparan. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  3. ^ Damarjati, Danu. "8 Dabu-dabu Khas Pulau Bacan, yang No.7 Bikin Megawati Ketagihan Lezatnya". detikfood. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  4. ^ Lestari, Mustiana. "Ini Ikan Fufu Favorit Pejabat Bacan yang Datangkan Untung Jutaan". detikfinance. Diakses tanggal 2020-01-08. 
  5. ^ Kaya, Indonesia. "Ikan Asar yang Nikmat dan Filosofi di Dalamnya : Kuliner - Situs Budaya Indonesia". IndonesiaKaya (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-01-08.