Galanggang, Batujajar, Bandung Barat
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Galanggang adalah desa di kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia.Terdiri dari 19 Rukun Warga, satu diantaranya yaitu Rukun Warga 07 adalah merupakan Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Pusdikpassus).Sisa dari Rukun Warga setelah dikurangi Rukun Warga 07 berjumlah 18. Dari 18 Rukun Warga terdiri dari masing masing 10 Rukun Tetangga.
Galanggang | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Barat | ||||
Kabupaten | Bandung Barat | ||||
Kecamatan | Batujajar | ||||
Kode Kemendagri | 32.17.09.2004 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Galanggang adalah nama yang unik karena tidak terdapat dalam kamus Bahasa Sunda begitu juga dengan letak Desa Galanggang di mana sebelah Selatan adalah Waduk Saguling dan sebelah Utara adalah lapangan tembak milik TNI-AD, alat transportasi resmi adalah Delman/Keretek/Sado yakni alat angkut yang ditarik oleh seekor binatang Kuda dan ojek, jangan berharap anda dapat menemui angkutan umum berupa mobil di Desa Galanggang. Desa Galanggang pada tahun 2017 ini dipimpin oleh seorang Kepala Desa yaitu Bapak H. Muh. Hidayat, dia adalah figur yang patut ditiru oleh pemimpin lainnya. Dia adalah sosok yang berwibawa, ramah, sumeah dan selalu ingin memberikan yang terbaik untuk penduduk. Sudah pastilah penduduk sekitar akan mengenal dengan baik sosok dia. Penduduk Desa Galanggang ini banyak yang bercocok tanam buah Salak. Masyarakat Desa ini begitu tenang dan terkesan individualistis tetapi menorehkan nama-nama orang berprestasi dan merupakan desa yang berpendidikan rata-rata paling tinggi di Kecamatan Batujajar. Pelopor Pendidik di desa ini adalah H. Sadeli, H. Dimyati, Hj. Eja Sadiah dan H. Iyad Suffandie. Tokoh sentral pembaharu emansipasi wanita adalah Hj. Eja Sadiah dan sang kakak Hj. Pin Karlina yang beraktivitas di Kecamatan Cikalong Wetan, dua wanita pejuang ini saling bahu membahu mempelopori kesamaan gender di daerah Batujajar aktif di berbagai organisasi sosial kemasyarakatan. Setelah pensiun Hj.Eja Sadiah mendirikan Lembaga Pendidikan Raudhatul Ulum pra-sekolah yakni PAUD dan TK yang berbasis kerakyatan.