Belitang, Ogan Komering Ulu Timur

kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan
Revisi sejak 11 Januari 2020 08.05 oleh Medelam (bicara | kontrib) (Albertus Aditya memindahkan halaman Belitang I, Ogan Komering Ulu Timur ke Belitang, Ogan Komering Ulu Timur menimpa pengalihan lama)


Belitang I adalah sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatra Selatan. Belitang berjarak sekitar 185 km dari Ibu Kota Provinsi, Kota Palembang. Kecamatan Belitang beribu kota di Gumawang. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur terbentuk berdasarkan UU Nomor 37 tahun 2003 merupakan daerah pemekaran dari Kabupaten Ogan Komering Ulu, dengan ibu kota Martapura. Luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur seluas 3370 Km2 terdiri dari 16 kecamatan dengan jumlah penduduk 575.410 jiwa dengan kepadatan rata-rata 107 jiwa/km 2, yang sebagian besar merupakan masyarakat transmigran kurang lebih mencapai 60% yang telah ditempatkan sejak kolonisasi di kawawan Belitang pada tahun 1936 yang terdiri dari 137 UPT dengan jumlah transmigran sebanyak 45.067 KK (175.530 jiwa). Belitang di lalui oleh saluran irigasi buatan yang terbagi dalam beberapa bendungan. Oleh penduduk Belitang, bendungan tersebut diberi nama Bendungan Komering (BK). Sebutan yang kemudian digunakan juga untuk memberi nama daerah-daerah yang dibagi bendungan tersebut. Tak ada keterangan yang jelas dan resmi, mengapa daerah ini dinamakan Belitang. Konon, pada masa lampau, Belitang banyak pohon dan akar pohon yang membelit-melintang. Kata "belit-melintang" ini yang kemudian digunakan untuk menamakan daerah Belitang.

Belitang I
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Selatan
KabupatenOgan Komering Ulu Timur
Pemerintahan
 • CamatIkra Sentana, S.STP
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri16.08.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1609060 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan22 desa
Peta
PetaKoordinat: 4°3′3″S 104°29′47″E / 4.05083°S 104.49639°E / -4.05083; 104.49639

Pada masa orde baru, Belitang terkenal sebagai penghasil padi. Ribuan hektare dari wilayah Belitang ditanami padi. Belitang pun menjadi lumbung padi Provinsi Sumatra Selatan bahkan Nasional. Hampir seluruh Presiden di Negeri ini pernah melakukan Panen Raya di Belitang, mulai dari Bapak Soeharto, Ibu Megawati Soekarno Putri, hingga Presiden kita sekarang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Tahun 2005 yang lalu. Kemajuan bidang pertanian di Belitang tidak terlepas dari peran aktif Penyuluh Pertanian yang senantiasa memberikan penyuluhan kepada para petani. Selain itu, hal lain yang ikut mendukung adalah adanya saluran irigasi yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Saluran irigasi ini berasal dari Sungai Komering, salah satu sungai di wilayah provinsi Sumatra Selatan yang berhulu di Sungai Musi. Dengan fasilitas pertanian yang memadai dan daerah yang luas, wajar jika Belitang menjadi daerah tujuan transmigrasi. Atas prestasi kemajuan yang dicapai, pada Tanggal 17 Januari 2007, menteri tenaga kerja dan transmigrasi yang diwakili oleh Dirjen P2MK, meresmikan Belitang sebagai Kota Terpadu Mandiri (KTM).

Belitang dinilai layak untuk menjadi KTM, karena telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Daerah ini telah dilengkapi dengan pasar yang lengkap, bank (BRI, Bank Sumsel Babel, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Syariah Mandiri, BCA, dan BNI '45 ), rumah sakit (RSUD, RS. ISLAM At taqwa dan RS. Charitas), sekolah-sekolah standar nasional (SSN) yang memadai, SMA N 1 BELITANG,SMK/STM YPPB BELITANG dan SMP N 1 BELITANG, yang sudah di kenal kalangan luas angkutan umum ke kota - kota besar (Palembang, Lampung, Jakarta, Jogya, Solo, dll), telekomunikasi yang memadai. Kini Belitang tak hanya mengandalkan padi sebagai sumber pokok, tercatat karet sebagai komoditas yang mulai menyaingi "popularitas" padi. Harga karet yang melambung tinggi pada tahun 2008 menjadikan petani karet makin makmur. Akhasil, ini membawa perubahan bagi kemajuan Belitang. Kegiatan ekonomi makin mengeliat.