Klumprit, Nusawungu, Cilacap
Desa Klumprit adalah salah satu desa di Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Desa yang saat sekarang merupakan tempat pusat kerajinan bambu dan industri kreatif lainnya ini berdiri sejak tahun 1930.
Klumprit | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Cilacap | ||||
Kecamatan | Nusawungu | ||||
Kode pos | 53283 | ||||
Kode Kemendagri | 33.01.05.2007 | ||||
Luas | 404,128 Ha | ||||
Jumlah penduduk | 5654 Jiwa | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Menurut cerita rakyat, Desa Klumprit merupakan pemekaran dari Desa Bodo (sekarang: Desa Kedungbenda) yang saat itu memiliki wilayah yang cukup luas. Pada tahun 1920, sebagian warga memiliki keinginan untuk memisahkan diri dari Desa Bodo agar wilayah desanya tidak terlalu luas. Gayung bersambut. Keinginan sebagian warga tersebut disetujui dengan syarat mereka yang menginginkan pemekaran harus trukah atau membuka lahan baru. Warga yang menginginkan pemisahan itupun menyanggupi. Mereka melakukan pembukaan lahan untuk desa mereka yang baru. Sepuluh tahun lamanya mereka trukah. Setelah dianggap cukup sebagai tempat tinggal yang baru, maka warga yang dipimpin oleh pinisepuh, mengadakan musyawarah untuk memberikan nama terhadap wilayah yang akan menjadi desa mereka. Dari hasil musyawarah, disepakati nama desa yang baru tersebut adalah Klumprit. Tak ubahnya dengan nama Kerajaan Majapahit yang diberi nama berdasarkan pengalaman para pembuka lahan yang memakan buah maja yang pahit rasanya, nama Desa Klumprit juga diambil dari pengalaman yang terjadi saat mereka membuka lahan. Konon, saat mereka membuka lahan, banyak kawanan burung emprit di lahan yang mereka buka. Oleh karena itu, disepakatilah nama desa yang baru itu: KLUMPRIT.
Berdasarkan catatan yang ada, Desa Klumprit pernah dipimpin oleh:
- Singadimeja, kepala desa pertama, mulai tahun 1930 (tidak diketahui kapan berakhirnya);
- Singadijaya (tidak diketahui lamanya menjabat sebagai kepala desa);
- Yasadinama (tidak diketahui lamanya menjabat sebagai kepala desa);
- Martamiarja (tidak diketahui lamanya menjabat sebagai kepala desa);
- Dulah Musin (..... - 1964);
- Rusdiana (1964-1988);
- Sudarto (1988-1999);
- Salamun (1999-2006);
- Ardiyo (2006-2019); dan
- Tohirin (2019 - sekarang).
Sebagian besar masyarakat mencari penghasilan dari bertani, tapi tak sedikit pula yang berdagang, dan buruh. Terdapat pula sekolah dari tingkatan TK/PAUD, SD, SMP, dan SMK. Pendidikan pra sekolah dilayani oleh PAUD KB Putri Intan dan TK Putra Pertiwi Klumprit merupakan Layanan Pendidikan paling bawah yang pengelolaannya di bawah naungan desa . Sekolah Dasar di Dsa Klumprit sebelumnya berjumlah 4, tetapi di era dimana program Keluarga Berencana sukses , maka jumlah anak usia Seklah Dasar menurun tiap tahunnya berkaibat adanya Regrouping Sekolah Dasar. sehinga saat ini tinggal SD Negeri Klumprit 1,2 & 4, juga MTs Darussalam, serta SMK Negeri Nusawungu. Wilayah desa yang strategis, lokasi pusat pendidikan yang dekat, apotik, pertokoan, kios, pasar, rumah makan, serta kebutuhan lain telah tersedia di Desa Klumprit ini. Namun sayangnya masih belum tersedianya pusat kesehatan masyarakat ataupun sejenisnya, yang masih mengandalkan Bidan dan Pegawai Kesehatan (Mantri) sehingga masih cukup jauh dari pusat kesehatan (±2 km) yang ada di Kec. Nusawungu.
Batas Wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Banyumas |
Timur | Desa Kedungbenda |
Selatan | Desa Banjareja dan Karangsembung |
Barat | Desa Nusawangkal dan Nusawungu |
Pembagian Wilayah
- Dusun Kebonguru
- Dusun Klumprit Kulon
- Dusun Klumprit Wetan
- Dusun Nusadem
- Dusun Nusaren
- Dusun Nusawaru Kulon
- Dusun Nusawaru Wetan