KRI Pulau Rempang (729)

Revisi sejak 15 Januari 2020 09.07 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menghapus referensi kurang tepercaya)

KRI Pulau Rempang (729) merupakan salah satu kapal yang dimliki oleh pemerintah negara Republik Indonesia. Kapal ini termasuk unit kapal dalam jajaran Satuan Survei Hidro-Oseanografi (Satsurveihidros). Kapal ini merupakan kapal jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO). Sebelumnya kapal ini merupakan bagian dari formasi awal pada armada penyapu ranjau kelas kondor yang dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).[1] Pada awalnya, KRI Pulau Rempang yang bernomor lambung 729 dengan kode KRI PRN-729 adalah kapal jenis penyapu ranjau kelas kondor bekas Jerman Timur. Nama kapal pada saat peluncuran pertama pada tanggal 28 Mei 1971 yaitu Grinma-336.[2]

Penamaan

Nama kapal ini diperoleh dari nama salah satu pulau di Indonesia. yaitu Pulau Rempang. Pulau Rempang adalah nama pulau yang menjadi jembatan penghubung antara Pulau Batam dan Pulau Galang.[3]

Seluruh penamaan kapal perang milik TNI AL memang diawali dengan inisial KRI yang artinya Kapal Perang TNI AL. Di bagian depan dari badan kapal terdapat tulisan tiga angka yang merupakan kode nomor lambung kapal. Klasifikasi kapal perang TNI AL terbagi menjadi tujuh yang didasarkan pada fungsi kapal masing-masing. Kapal yang memiliki nomor lambung yang berawalan angka tujuh menandakan kapal tersebut merupakan satuan kapal ranjau. Kapal ini berfungsi untuk membersihkan sisa-sisa ranjau yang berada di laut. Sementara itu, penamaan kapal tersebut diperoleh dari nama-nama pulau yang ada di Indonesia.[4]

Fungsi

Fungsi awal KRI Pulau Rempang adalah sebagai kapal kelas kondor penyapu ranjau bagi negara Jerman Timur. Pada periode awal 1990-an, TNI AL menambah kekuatan tempur dengan pengadaan armada kapal perang bekas Jerman Timur, Sebanyak total 39 kapal perang baik dari jenis korvet, LST (landing ship tank), dan penyapu ranjau dibeli, salah satunya Girma 366.[5]. Setelah bertahun-tahun bertugas, beberapa kapal kelas kondor milik Republik Indonesia termasuk KRI Pulau Rempang, telah mengalami penurunan fungsi, utamanya penurunan fungsi penyapuan ranjau. Oleh karenanya, kapal ini mengalami pergantian tugas.[6] KRI Pulau Rempang dijadikan hibah bagi Satsuveihidros TNI AL dan dialih-tugaskan menjadi kapal survei dengan dimodifikasi terlebih dahulu.[6] Selain itu, kapal ini disiapkan untuk keperluan penelitian survei, pemetaan wilayah laut, publikasi pengenalan lingkungan di laut dan keselamatan navigasi dalam pelayaran baik untuk kepentingan TNI maupun kepentingan umum,[7]

Data Teknis

Material KRI Pulau Rempang terdiri atas anjungan, ruang mesin, geladak buritan, sekoci dan ruang operasi, Selain itu terdapat ruang istirahat, ruang tidur dan ruang makan bagi para bintara dan juga para tamtama.[8]

Penanggung Jawab

Sebelumnya KRI Pulau Rempang berada di bawah tanggung jawab Mayor Laut (P) Jazim Aziz Mustikawan, S.T.. Pada 24 April 2014, tanggung jawab ini diserahkan kepada Mayor Laut (P) Agus Sutomo, S.T., pada acara serah terima jabatan yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Hidro-Oseanografi TNI AL, Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos,. beserta Sekretaris dishidros Kolonel Laut (P) Eko Gudhi Wahyono, dan para pejabat teras Dishidros. Acara ini diadakan di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Tanjung Priok, Jakarta.[8] Kapal ini mempunyai total 41 personel dengan 15 personel adalah peneliti dari TNI AL.[9]

Prestasi

Selama bertugas, KRI Pulau Rempang (729) telah melaksanakan tugas-tugas kemaritiman dengan prestasi yang baik. Kapal ini tercatat pernah membantu pencarian pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa pada tanggal 12 Desember 2014[10] Selain itu, kapal ini juga pernah melakukan kegiatan Operasi Survei Pemetaan di perairan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin, Provinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 8 April 2016[9]

Referensi

  1. ^ "Kondor Class: Penyapu Ranjau TNI AL dari Era Perang Dingin". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). 2013-08-27. Diakses tanggal 2020-01-12. 
  2. ^ "TNI AL Kerahkan Kapal Peneliti ke Sampit, Ada Apa ya?". Banjarmasin Post. Diakses tanggal 2020-01-13. 
  3. ^ "Sekilas Soal Pulau Rempang – tunawisma" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-12. 
  4. ^ Liputan6.com (2019-12-09). "Menilik Fungsi Kapal Perang TNI AL dari Nomor Lambung". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-01-13. 
  5. ^ "CATATAN KECIL MAHLUK HALUS JILID 3 "Ranjau Laut tidak akan memenangkan pertempuran, akan tetapi Ranjau Laut akan menentukan jalannya suatu pertempuran"". Diakses tanggal 2020-01-13. 
  6. ^ a b "Seputar Militer Indonesia dan Dunia". www.facebook.com. Diakses tanggal 2020-01-12. 
  7. ^ Okezone (2015-05-15). "Kasal Sambut Kedatangan KRI Tercanggih di Asia : Okezone Nasional". nasional.okezone.com/. Diakses tanggal 2020-01-12. 
  8. ^ a b Mabesal, Dispenal (24 April 2013). "KADISHIDROS INSPEKSI KRI PULAU REMPANG-729". tnial.mil.id. Diakses tanggal 13 Januari 2020. 
  9. ^ a b "TNI AL Lakukan Survei Pemetaan di Teluk Sampit – JakartaGreater". Diakses tanggal 2020-01-13. 
  10. ^ "Live Update Pencarian AirAsia QZ8501 Hari Ketiga". detiknews. Diakses tanggal 2020-01-13.