Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

universitas di Indonesia

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atau UIN Jakarta (sebelumnya: IAIN Syarif Hidayatullah atau IAIN Jakarta) (Bahasa Inggris: Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, Bahasa Arab: جامعة شريف هداية الله الإسلامية الحكومية جاكرتا) adalah sebuah universitas Islam negeri yang terletak di Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


Logo Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

 
Peta
 
Peta
Peta
Informasi
Nama lain
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama sebelumnya
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Moto"Knowledge, Piety, Integrity"
JenisUniversitas Negeri
Didirikan1 Juni 1957
RektorProf. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.
Staf akademik
± 1.435
Jumlah mahasiswa± 34.182
Alamat
Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan 15412
, ,
6°18′24″S 106°45′22″E / 6.3066928°S 106.756146°E / -6.3066928; 106.756146
KampusUrban
BahasaBahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Arab
WarnaBiru terang  
Nama julukanUIN Syahid
Situs webwww.uinjkt.ac.id
Facebook: uinjktofficial X: uinjktofficial Instagram: uinjktofficial Modifica els identificadors a Wikidata

Sejarah

Pada 1 Juni 2007, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merayakan golden anniversary. Selama setengah abad, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjalankan mandatnya sebagai institusi pembelajaran dan transmisi ilmu pengetahuan, institusi riset yang mendukung proses pembangunan bangsa, dan sebagai institusi pengabdian masyarakat yang menyumbangkan program-program peningkatan kesejahteraan sosial. Selama setengah abad itu pula, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah sehingga sekarang ini telah menjadi salah satu universitas Islam terkemuka di Indonesia.

Secara singkat sejarah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat dibagi ke dalam beberapa periode, yaitu periode perintisan (Sekolah Tinggi Islam dan Akademi Dinas Ilmu Agama), periode fakultas IAIN al-Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN Syarif Hidayatullah. [1]

Periode perintisan

 
Kampus UIN Syarif Hidayatullah

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 Tahun 2002. Sejarah pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mata rantai sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam di Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi Islam modern yang dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka. Pada zaman penjajahan Belanda, Dr. Satiman Wirjosandjojo, salah seorang muslim terpelajar, tercatat pernah berusaha mendirikan Pesantren Luhur sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam. Namun, usaha ini gagal karena hambatan dari pihak penjajah Belanda.[butuh rujukan]

Lima tahun sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI hanya berjalan selama dua tahun (1940-1942) karena pendudukan Jepang. Umat Islam Indonesia tidak pernah berhenti menyuarakan pentingnya pendidikan tinggi Islam bagi kaum Muslim yang merupakan mayoritas pendudukan Indonesia. Pemerintah pendudukan Jepang kemudian menjanjikan kepada umat Islam untuk mendirikan Lembaga Pendidikan Tinggi Agama di Jakarta. Janji Jepang itu direspon tokoh-tokoh muslim dengan membentuk yayasan, Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta sebagai ketua dan Mohammad Natsir sebagai sekretaris.

Pada 8 Juli 1945, yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Prof. K.H. Abdul Kahar Mudzakkir. Beberapa tokoh Muslim lain ikut berjasa dalam proses pendirian dan pengembangan STI. Mereka antara lain Dr.(H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta, K.H. Abdul Wahid Hasjim, K.H. Mas Mansur, K.H. Fathurrahman Kafrawi, dan Farid Ma’ruf. Pada 1946, STI dipindahkan ke Yogyakarta mengikuti kepindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Yogyakarta. Sejalan dengan perkembangan STI yang semakin besar, pada 22 Maret 1948, nama STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) dengan penambahan fakultas-fakultas baru. Sampai dengan 1948, UII memiliki empat fakultas, yaitu:

  • Fakultas Agama
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Pendidikan

Kebutuhan akan tenaga fungsional di Departemen Agama Republik Indonesia menjadi latar belakang penting berdirinya perguruan tinggi agama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Fakultas Agama UII dipisahkan dan ditransformasikan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN). Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 Tahun 1950. Dalam konsideran disebutkan bahwa PTAIN bertujuan memberikan pengajaran studi Islam tingkat tinggi dan menjadi pusat pengembangan serta pendalaman ilmu pengetahuan agama Islam. Berdasarkan PP tersebut, hari jadi PTAIN ditetapkan pada 26 September 1950. PTAIN dipimpin Prof. K.H.R. Muhammad Adnan dengan data jumlah mahasiswa per 1951 sebanyak 67 orang. Pada periode tersebut PTAIN memiliki tiga jurusan, yaitu:

 
Rektorat UIN Syarif Hidayatullah
  • Jurusan Tarbiyah
  • Jurusan Qadla (Syariah)
  • Jurusan Dakwah

Komposisi mata kuliah pada waktu itu terdiri dari Bahasa Arab, Pengantar Ilmu Agama, Fiqih, Ushul Fiqih, Tafsir, Hadits, Ilmu Kalam, Filsafat, Mantiq, Akhlaq, Tasawuf, Perbandingan Agama, Dakwah, Tarikh Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, Ilmu Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Jiwa, Pengantar Hukum, Asas-asas Hukum Publik dan Privat, Etnologi, Sosiologi, dan Ekonomi. Mahasiswa yang lulus bakaloreat dan doktoral masing-masing mendapatkan gelar Bachelor of Art (B.A.) dan Doktorandus (Drs). Komposisi mata kuliah PTAIN tersebut merupakan kajian utama perguruan tinggi Islam yang terus berlanjut sampai masa-masa berikutnya. Gelar akademik yang ditawarkan juga terus bertahan sampai dengan dekade 1980-an.[butuh rujukan]

Periode ADIA (1957-1960)

Kebutuhan tenaga fungsional bidang guru agama Islam yang sesuai dengan tuntutan modernitas pada dekade 1950-an mendorong Departemen Agama mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta. ADIA didirikan pada 1 Juni 1957 dengan tujuan mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi sehingga menjadi guru agama, baik untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, maupun sekolah agama. Dengan pertimbangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan kelanjutan dari ADIA, hari jadi ADIA 1 Juni 1957 ditetapkan sebagai hari jadi atau Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sama seperti perguruan tinggi pada umumnya, masa studi di ADIA adalah 5 tahun yang terdiri dari tingkat semi akademi 3 tahun dan tingkat akademi 2 tahun.

ADIA memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan Da’wah wal Irsyad yang juga dikenal dengan Jurusan Khusus Imam Tentara. Komposisi kurikulum ADIA tidak jauh berbeda dengan kurikulum PTAIN dengan beberapa tambahan mata kuliah untuk kepentingan tenaga fungsional. Komposisi lengkapnya adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, Bahasa Ibrani, Ilmu Keguruan, Ilmu Kebudayaan Umum dan Indonesia, Sejarah Kebudayaan Islam, Tafsir, Hadits, Musthalah Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tarikh Tasyri’ Islam, Ilmu Kalam/Mantiq, Ilmu Akhlaq/Tasawuf, Ilmu Fisafat, Ilmu Perbandingan Agama, dan Ilmu Pendidikan Masyarakat. Kepemimpinan ADIA dipercayakan kepada Prof. Dr. H. Mahmoed Joenoes sebagai dekan dan Prof. Dr. H. Bustami Abdul Gani sebagai Wakil Dekan.

Terdapat dua ciri utama ADIA. Pertama, sesuai dengan mandatnya sebagai akademi dinas, mahasiswa yang mengikuti kuliah di ADIA terbatas pada mahasiswa tugas belajar. Mereka diseleksi dari pegawai atau guru agama di lingkungan Departemen Agama yang berasal dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia. Kedua, sesuai dengan mandatnya untuk mempersiapkan guru agama modern, tanggung jawab pengelolaan dan penyediaan anggaran ADIA berasal dari Jawatan Pendidikan Agama (Japenda) Departemen Agama yang pada waktu itu memiliki tugas mengelola madrasah dan mempersiapkan guru agama Islam modern di sekolah umum.

Periode fakultas IAIN al-Jami’ah Yogyakarta (1960-1963)

Dalam satu dekade, PTAIN memperlihatkan perkembangan menggembirakan. Jumlah mahasiswa PTAIN semakin banyak dengan cakupan pembelajaran yang semakin luas. Mahasiswa PTAIN tidak hanya datang dari berbagai wilayah Indonesia, tetapi juga datang dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Meningkatnya jumlah mahasiswa dan meluasnya area of studies yang menuntut perluasan dan penambahan, baik dari segi kapasitas kelembagaan, fakultas dan jurusan maupun komposisi mata kuliah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ADIA di Jakarta dan PTAIN di Yogyakarta diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan tinggi agama Islam negeri. Integrasi terlaksana dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 1960 tertanggal 24 Agustus 1960. Peraturan Presiden RI tersebut sekaligus mengubah dan menetapkan perubahan nama dari PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. IAIN diresmikan oleh K.H. M. Wahib Wahab sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dengan Rektor pertamanya yaitu Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo di Gedung Kepatihan Yogyakarta.

Dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 1963 mengakibatkan didirikannya IAIN Jakarta yang terpisah dari Yogyakarta. Kemudian berdasarkan keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 49 Tahun 1963 tertanggal 25 Februari 1963 ditetapkan adanya dua IAIN di Indonesia, yaitu IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan IAIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

Asal mula nama "Syarif Hidayatullah"

Berkas:Syarif Hidayatullah.jpg
Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati

Nama Syarif Hidayatullah diambil dari nama asli Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo, sembilan penyiar Islam di Pulau Jawa. Syarif Hidayatullah (1448-1568) adalah putra Nyai Rara Santang, putri Prabu Siliwangi dari Pajajaran, yang menikah dengan Syarif Abdullah, penguasa di salah satu wilayah Mesir. Syarif Hdayatullah memiliki banyak gelar, antara lain Muhammad Nuruddin, Syaikh Nurullah, Sayyid Kamil, Maulana Syekh Makhdum Rahmatullah, dan Makhdum Jati. Setelah wafat ia diberi gelar Sunan Gunung Jati dan dimakamkan di Cirebon. Setelah mendapat pendidikan di tempat kelahirannya, Syarif Hidayatullah menjadi aktor penting penyiaran Islam di Jawa, terutama bagian Barat. Dia berhasil menempatkan putranya, Maulana Hasanuddin, sebagai penguasa Banten. Pada 1527 M, atas bantuan Falatehan (Fatahillah), dia berhasil menguasai Sunda Kelapa setelah mengusir pasukan Portugis yang dipimpin oleh Fransisco de Sa. Karena itu, Syarif Hidayatullah dikenal sebagai salah satu Walisongo yang memiliki peran ganda, yakni sebagai penguasa sekaligus ulama.

Syarif Hidayatullah melakukan dakwah langsung kepada pemimpin masyarakat dan bangsawan setempat dengan cara bijaksana (bi al-hikmah wa mauidha hasanah). Ia mulai dengan memberikan pengetahuan ajaran Islam atau tazkirah (peringatan) tentang pentingnya ajaran Islam dengan cara lemah lembut. Ia bertukar pikiran dari hati ke hati dengan penuh toleransi. Jika cara ini dianggap kurang berhasil maka ia menempuh cara berdebat atau mujadalah. Cara terakhir ini diterapkan terutama kepada orang-orang yang secara teang-terangan menunjukkan sikap yang kurang setuju terhadap Islam. Metode dakwah yang dipergunakan oleh Syarif Hidayatullah telah berhasil menarik simpati masyarakat. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang memiliki sikap sosial yang tinggi dengan banyak memberikan bantuan kepada masyarakat miskin. Ia banyak bergaul dengan bahasa rakyat, sehingga ajarannya dapat dengan mudah diterima.[butuh rujukan]

Syarif Hidayatullah tidak bersikap frontal terhadap agama, kepercayaan, dan adat istiadat penduduk setempat. Sebaliknya ia memperlihatkan keindahan dan kesederhanaan Islam. Yang dilakukannya adalah menunjukkan kelebihan Islam dan persamaan derajat di antara sesama manusia. Dalam rangka membina keberagamaan masyarakat dan berbagai etnis, ia menjalin ikatan perkawinan dengan adik Bupati Banten, putri Kunganten (1475), ibu Maulana Hasanuddin; seorang putri Cina, Ong Tien, pada tahun 1481 (tidak memperoleh keturunan); putri Arab bernama Syarifah Baghdad, ibu dari Pangeran Jaya Kelana dan Pangeran Brata Kelana; dan Nyi Tepasari dari Majapahit, ibu dari Ratu Winahon dan Pangeran Pasarean. Syarif Hidayatullah memiliki peranan yang besar dalam pengukuhan kekuasaan Islam di Sunda Kelapa yang di kemudian hari ia beri nama Jayakarta dan diubah menjadi Batavia oleh Belanda. Penamaan IAIN Jakarta dengan Syarif Hidayatullah antara lain bertujuan menghargai jasa sekaligus menjadikannya sebagai sumber inspirasi bagi pengembangannya di masa yang akan datang.[butuh rujukan]

IAIN with Wider Mandate

 
Kampus IAIN Syarif Hidayatullah (1970)

IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu IAIN tertua di Indonesia yang bertempat di Jakarta, menempati posisi yang unik dan strategis. Ia tidak hanya menjadi "Jendela Islam di Indonesia", tetapi juga sebaga simbol bagi kemajuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pembangunan sosial-keagamaan. Sebagai upaya untuk mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu agama, lembaga ini mulai mengembangkan diri dengan konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Wider Mandate) menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah konversi ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA dengan dibukanya jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syariah pada tahun akademik 1998/1999. Untuk lebih memantapkan langkah konversi ini, pada tahun 2000 dibuka Program Studi Agribisnis dan Teknik Informatika bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Pada tahun 2001 diresmikan Fakultas Psikologi dan Dirasat Islamiyah bekerja sama dengan Al-Azhar, Mesir. Selain itu dilakukan pula upaya kerja sama dengan Islamic Development Bank (IDB) sebagai penyandang dana pembangunan kampus yang modern, McGill University melalui Canadian International Development Agencis (CIDA), Leiden University (INIS), Universitas Al-Azhar (Kairo), King Saud University (Riyadh), Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Ohio University, Lembaga Indonesia Amerika (LIA), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Bank Negara Indonesia; Bank Muamalat Indonesia, dan universitas-universitas serta lembaga-lembaga lainnya.

Langkah perubahan bentuk IAIN menjadi UIN mendapat rekomendasi pemerintah dengan ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 November 2001. Selanjutnya melalui suratnya Nomor 088796/MPN/2001 tanggal 22 Nopember 2001, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional memberikan rekomendasi dibukanya 12 program studi yang meliputi program studi ilmu sosial dan eksakta, yaitu Teknik Informatika, Sistem Informasi, Akuntansi, Manajemen, Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Psikologi, Bahasa dan Sastra Inggris, Ilmu Perpustakaan, Matematika, Kimia, Fisika, dan Biologi. Seiring dengan itu, rancangan Keputusan Presiden tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga telah mendapat rekomendasi dan pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M-PAN/1/2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14 Februari 2002. Rekomendasi ini merupakan dasar bagi keluarnya Surat Keputusan Presiden RI Nomor 031 tanggal 20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Periode UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 
Landmark UIN Syarif Hidayatullah

Dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB). Satu langkah lagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menambah fakultas yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program Studi Kesehatan Masyarakat) sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1338/ D/T/2004 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004 tentang izin Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat (S-1) pada Universitas Islam Negeri dan Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam tentang izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana (S-1) pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004 tanggal 19 Mei 2004.

 

Logo baru UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan amanat Rapat Senat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Logo baru itu mengandung 4 (empat) karakter utama, yaitu Keislaman, Keilmuan, Keindonesiaan, dan Globalisme. Ciri atau karakter tersebut tercermin dalam logo baru dengan penjelasan sebagai berikut:

Bayang-bayang bola dunia

  • Menggambarkan wawasan global UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Menggambarkan misi Islam sebagai rahmat bagi semesta (Rahmatan Li al-Alamin) yang juga diemban oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Menggambarkan Kubah masjid.

Garis edar elektron

  • Menggambarkan ilmu pengetahuan yang secara terus menerus harus digali, diriset, dan dikembangkan.
  • Menggambarkan perubahan dan dinamika kehidupan yang harus senantiasa ditanggapi atau direspon oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Menggambarkan keajegan hukum alam (sunnatullah) yang diperintahkan Allah SWT untuk selalu dibaca dan diteliti untuk kesejahteraan umat manusia.

Bunga lotus atau sidrah

  • Diambil dari al-Qur'an: Sidrah al-Muntaha. Sebuah lambang dan cita-cita setiap mukmin untuk menggapai pengetahuan kebenaran tertinggi (Ma'rifah al-Haq) demi kemaslahatan bersama.

Kitab

  • Menggambarkan himpunan petunjuk kehidupan dan moral serta sumber inspirasi dan kaidah hukum yang tertulis di dalam Kitab Suci al-Qur'an dan al-Hadits yang harus ditaati bagi pengembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
  • Menggambarkan himpunan ilmu pengetahuan yang tertulis di dalam berbagai literatur yang harus terus digali dan dikembangkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Garis putih pada kata-kata UIN

  • Menggambarkan sebuah tali pengikat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai universitas yang kuat, yang istiqamah, yang teguh berpendirian dan senantiasa mengedepankan kejernihan intelektual dan moral.
  • Menggambarkan Sirat al Mustaqim.

Warna biru

  • Melambangkan kedalaman ilmu, kedamaian dan kepulauan Nusantara yang berada di antara dua lautan besar, sebuah wilayah yang mempertemukan berbagai peradaban dunia.

Warna kuning

  • Melambangkan cita-cita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menuju tahun-tahun keemasan, kecemerlangan, Baldatun Tayyibatun wa Rabbun Ghafur.

Motto dan arah pengembangan

Motto

Berkas:Pusat Perpustakaan UIN Jakarta.jpg
Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Sejak 2007 UIN Syarif Hidayatullah menetapkan motto "Knowledge, Piety, Integrity". Motto ini pertama kali disampaikan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, dalam pidato Wisuda Sarjana ke-67 tahun akademik 2006-2007.[butuh rujukan]

Knowledge mengandung arti bahwa UIN Syarif Hidayatullah memiliki komitmen menciptakan sumber daya insani yang cerdas, kreatif, dan inovatif. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkeinginan memainkan peranan optimal dalam kegiatan learning, discoveries, and angagement hasil-hasil riset kepada masyarakat. Komitmen tersebut merupakan bentuk tanggung jawab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun sumber insani bangsa yang mayoritas adalah Muslim. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ingin menjadi sumber perumusan nilai keislaman yang sejalan dengan kemodernan dan keindonesiaan. Oleh karena itu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menawarkan studi-studi keislaman, studi-studi sosial, politik, ekonomi, sains dan teknologi modern dalam perspektif integrasi ilmu.

Piety mangandung pengertian bahwa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki komitmen mengembangkan inner quality dalam bentuk kesalehan di kalangan sivitas akademika. Kesalehan yang bersifat individual (yang tercermin dalam terma habl min Allah) dan kesalehan sosial (yang tercermin dalam terma habl min al-nas) merupakan basis bagi sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam membangun relasi sosial yang lebih luas.

Integrity mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai etis sebagai basis dalam pengambilan keputusan dan perilaku sehari-hari. Integrity juga mengandung pengertian bahwa sivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki kepercayaan diri sekaligus menghargai kelompok-kelompok lain.

Dalam moto "Knowledge, Piety, Integrity" terkandung sebuah spirit untuk mewujudkan kampus madani, sebuah kampus yang berkeadaban, dan menghasilan alumni yang memiliki kedalaman dan keluasaan ilmu, ketulusan hati, dan kepribadian kukuh.

Arah pengembangan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menjadi jendela keunggulan akademis Islam Indonesia (window of academic exellence of Islam in Indonesia) dan barometer perkembangan pembelajaran, penelitian, dan kerja-kerja sosial yang diselenggarakan kaum Muslim Indonesia dalam berbagai bidang ilmu. Dalam kerangka memperkuat peranannya tersebut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkomitmen untuk mengembangkan diri sebagai universitas riset (research university) dan universitas kelas dunia (world class university).

Universitas riset dapat diartikan sebagai universitas yang menjadikan tradisi riset sebagai basis normatif aktivitas universitas. Secara operasional, universitas riset adalah universitas yang mengimplementasikan sistem pendidikan berbasis riset dengan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Satuan Kredit Semester (SKS) secara utuh; keseluruhan aktivitas penelitian menerapkan standar ilmiah; penyelenggaraan manajemen universitas mengacu pada penerapan total quality management (TQM); dan mengupayakan produk-produk unggulan perguruan tinggi yang diapresiasi publik.

Sedangkan universitas kelas dunia, dapat diartikan bahwa pengembangan UIN Syarif Hidayatullah diarahkan untuk membangun jaringan kerja sama dengan universitas-universitas terkemuka di dunia. Jaringan kersajama itu dirancang dalam berbagai tingkatan, baik pembelajaran dalam bentuk pertukaran mahasiswa (exchange students), penelitian, dan program-program pengabdian masyarakat (social services). Pada saat bersamaan pembangunan jaringan itu diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengakuan dunia internasional terhadap UIN syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu universitas berkualitas dunia.

Penghargaan

  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapatkan 3 bintang dari QS Stars Rated for Excellence pada tanggal 26 Juli 2018. [2]
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati peringkat 13 universitas di Indonesia versi 4icu.org Juli 2017, dan berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia.
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati peringkat 20 universitas di Indonesia versi Webometrics Juli 2017, dan berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam di Indonesia.
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati peringkat 3 universitas di Indonesia versi Google Scholar Citations Januari 2017, dan berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam di Indonesia. [3]
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi perguruan tinggi Islam pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tanggal 26 April 2016. [4]
  • UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memperoleh akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang diputuskan pada tanggal 24 Mei 2013.

Rektorat dan fakultas

Rektorat

  • Rektor: Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A.
  • Wakil Rektor Bidang Akademik: Prof. Dr. Zulkifli, MA.
  • Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum: Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM.
  • Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan: Prof. Dr. Masri Mansoer, MA.
  • Wakil Rektor Bidang Kerjasama: Prof. Dr. Andi M. Faisal Bakti, MA.

Fakultas dan jurusan/program studi

Sebagai bentuk reintegrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan nama-nama fakultas dan program studi sebagai berikut: [5]

No. Fakultas Dekan/Direktur Program Studi Gelar Akademik
I. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Dr. Sururin M.Ag. Pendidikan Agama Islam (S1) S.Pd.I.
Pendidikan Bahasa Arab (S1) S.Pd.I.
Pendidikan Bahasa Inggris (S1) S.Pd.
Pendidikan Bahasa Indonesia (S1) S.Pd.
Pendidikan Biologi (S1) S.Pd.
Pendidikan Kimia (S1) S.Pd.
Pendidikan Fisika (S1) S.Pd.
Pendidikan Matematika (S1) S.Pd.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (S1) S.Pd.
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/SD (S1) S.Pd.I.
Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (S1) S.Pd.I.
Manajemen Pendidikan (S1) S.Pd.I.
Pendidikan Agama Islam (S2) M.Pd.I.
Pendidikan Bahasa Arab (S2) M.Pd.I.
Pendidikan Bahasa Inggris (S2) M.Pd.
Manajemen Pendidikan Islam (S2) M.Pd.I.
II. Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Saiful Umam, M.A., Ph.D. Bahasa dan Sastra Arab (S1) S.Hum.
Bahasa dan Sastra Inggris (S1) S.S.
Sejarah dan Peradaban Islam (S1) S.Hum.
Tarjamah (S1) S.S.
Ilmu Perpustakaan (S1) S.I.P.
Bahasa dan Sastra Arab (S2) M.Hum.
Sejarah dan Peradaban Islam (S2) M.Hum.
III. Fakultas Ushuluddin (FU) Dr. Yusuf Rahman, M.A. Perbandingan Agama (S1) S.Ag.
Akidah Filsafat (S1) S.Ag.
Tafsir Al-Qur'an (S1) S.Ag.
Tafsir Hadits (S1) S.Ag.
Ilmu Tasawuf (S1) S.Ag.
Perbandingan Agama (S2) M.Ag.
Akidah Filsafat (S2) M.Ag.
Tafsir Hadits (S2) M.Ag.
IV. Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) Dr. Ahmad Tholabi, M.A. Perbandingan Madzhab (S1) S.Sy.
Hukum Tata Negara (Siyasah) (S1) S.Sy.
Hukum Pidana Islam (Jinayah) (S1) S.Sy.
Hukum Keluarga (Ahwal Syakhsyiyah) (S1) S.Sy.
Hukum Ekonomi Syariah (Mu'amalat) (S1) S.Sy.
Ilmu Hukum (S1) S.H.
Hukum Ekonomi Syariah (Mu'amalat) (S2) M.Sy.
Hukum Keluarga Islam (S2) M.Sy.
V. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. Suparto, M.Ed. Komunikasi dan Penyiaran Islam (S1) S.Kom.I.
Bimbingan dan Penyuluhan Islam (S1) S.Kom.I.
Pengembangan Masyarakat Islam (S1) S.Kom.I.
Kesejahteraan Sosial (S1) S.Sos.I.
Manajemen Dakwah (S1) S.Kom.I.
Jurnalistik (S1) S.Kom.I.
Komunikasi dan Penyiaran Islam (S2) M.Kom.I.
VI. Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI) Dr. Mohammad Syairozi Dimyathi Ilyas, M.A. Dirasat Islamiyah (S1) S.S.I.
Dirasat Islamiyah (S2) M.S.I.
VII. Fakultas Psikologi (FPSI) Dr. Zahrotun Nihayah, M.Si. Psikologi (S1) S.Psi.
Psikologi (S2) M.Psi.
VIII. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP. Manajemen (S1) S.E.
Akuntansi (S1) S.E.Ak.
Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (S1) S.E.
Perbankan Syariah (S1) S.E.Sy.
Ekonomi Syariah (S1) S.E.Sy.
Perbankan Syariah (S2) M.E.Sy.
Perbankan Syariah (S3) Dr.
IX. Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Prof. Dr. Lily Surraya Eka Putri, M.Env.Stud. Teknik Informatika (S1) S.Kom.
Sistem Informasi (S1) S.Kom.
Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis (S1) S.P.
Biologi (S1) S.Si.
Kimia (S1) S.Si.
Fisika (S1) S.Si.
Matematika (S1) S.Si.
Teknik Pertambangan (S1) S.T. [6]
Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis (S2) M.P.
X. Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Dr. Zilhadia, M.Si., Apt. Ilmu Keperawatan (S1) S.Kep.
Farmasi (S1) S.Farm.
Kesehatan Masyarakat (S1) S.K.M.
Ners (Profesi) Ners.
Apoteker (Profesi) Apt.
XI. Fakultas Kedokteran (FK) dr. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD., FINASIM. Kedokteran (S1) S.Ked.
Pendidikan Dokter (Profesi) dr.
XII. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Ali Munhanif, M.A., Ph.D. Hubungan Internasional (S1) S.Sos.
Ilmu Politik (S1) S.Sos.
Sosiologi (S1) S.Sos.
XIII. Sekolah Pascasarjana (SPS) Prof. Dr. Jamhari Makruf, M.A. Magister Studi Islam (S2) M.A.
Doktor Studi Islam (S3) Dr.

Lembaga kemahasiswaan

Tingkat universitas

  • SEMA-U: Senat Mahasiswa Universitas
  • DEMA-U: Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas
  • UKM: Unit Kegiatan Mahasiswa:
    • LDK (Lembaga Dakwah Kampus)
    • HIQMA (Himpunan Qari-qari'ah Mahasiswa)
    • LPM INSTITUT (Lembaga Pers Mahasiswa Institut)
    • TEATER SYAHID
    • PSM (Paduan Suara Mahasiswa)
    • FORSA (Federasi Olahraga Mahasiswa)
    • KPA-ARKADIA (Kelompok Pencinta Alam - Arti Keagungan dan Keindahan Alam)
    • PRAMUKA
    • MENWA (Resimen Mahasiswa)
    • KMM-RIAK (Komunitas Musik Mahasiswa - Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan)
    • KSR-PMI (Korps Suka Rela - Palang Merah Indonesia)
    • KOPMA (Koperasi Mahasiswa)
    • KMPLHK RANITA (Kelompok Mahasiswa Lingkungan Hidup Kemahasiswaan Kembara Insani Ibnu Batuttah)
    • FLAT (Foreign Languages Association)
    • KMF KALACITRA (Komunitas Mahasiswa Fotografi)
    • MARCHING BAND

Tingkat fakultas

  • SEMA-F: Senat Mahasiswa Fakultas
  • DEMA-F: Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
  • LSO: Lembaga Semi Otonom Fakultas

Tingkat jurusan/program studi

  • DPMJ: Dewan Perwakilan Mahasiswa Jurusan/Program Studi
  • HMJ/HMPS: Himpunan Mahasiswa Jurusan/Program Studi

Fasilitas pendidikan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki tiga lokasi kampus. Pertama, Kampus I yang terletak di Jl. Ir. H. Djuanda Ciputat. Kedua, Kampus II yang terletak di Jl. Kertamukti Ciputat. Ketiga, Kampus III yang terletak di Desa Cikuya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kampus I, II, dan III antara lain:

Kampus I

  • Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
  • Fakultas Ushuluddin (FU)
  • Fakultas Syariah dan Hukum (FSH)
  • Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM)
  • Fakultas Dirasat Islamiyah (FDI)
  • Fakultas Sains dan Teknologi (FST)
  • Gedung Ruang Bersama
  • Kantor Rektorat
  • Kantor Administrasi
  • Kantor Akademik
  • Auditorium Utama
  • Aula Madya
  • Perpustakaan Utama
  • Book Store
  • Pusat Laboratorium Terpadu
  • Student Center
  • Lapangan Olahraga
  • Cafe Cangkir
  • Gedung Parkir
  • Wisma Usaha
  • Bank Mandiri
  • Bank BNI
  • Bank BRI
  • Pemakaman
  • Masjid al-Jami'ah

Kampus II

  • Fakultas Psikologi (FPSI)
  • Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
  • Sekolah Pascasarjana (SPS)
  • Perpustakaan Riset Pascasarjana
  • Pusat Layanan Psikologi
  • Pusat Bahasa dan Budaya
  • Pusat TIK Nasional
  • Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM)
  • Center for the Study of Religion and Culture (CSRC)
  • Kantor Kopertais dan Pusat Pelatihan PTAIS
  • Syahida Inn
  • Ma'had Aly
  • Asrama Putra
  • Asrama Putri
  • Asrama Putra FKIK
  • Asrama Putri FKIK
  • Lapangan Tenis
  • Kebun Percobaan
  • Lahan Parkir
  • Pesantren Mahasiswa
  • Madrasah Pembangunan
  • TK Ketilang
  • Komplek Perumahan Dosen
  • Rumah Sakit Syarif Hidayatullah
  • Masjid Fathullah

Kampus III

  • Fakultas Adab dan Humniora (FAH)
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)


Rumah Sakit Pendidikan

Rumah Sakit Haji Jakarta merupakan rumah sakit pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. [7]

Alumni, tokoh, dan pendaftaran

Alumni

Hingga tahun 2008 wisuda ke-72 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan alumni sebanyak 36.099 orang, terdiri atas 19.174 Sarjana Strata Satu (S-1), 1.273 Sarjana Magister (S-2), dan 426 Sarjana Doktor (S-3). Sedangkan saat ini jumlah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah sekitar 23.000 mahasiswa, dengan jumlah dosen tetap berjumlah 732 orang dan dosen tidak tetap berjumlah 693 orang. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dan ilmu-ilmu terkait lainnya (seperti kedokteran, sains dan teknologi) dalam arti yang seluas-luasnya.[butuh rujukan]

Dalam kegiatan pendidikan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus menggali dan mengembangkan seluruh substansi pendidikannya, kemudian diterapkan kepada seluruh fakultas (baik fakultas agama maupun umum). Hal ini dilakukan agar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat bersaing dengan seluruh universitas dalam tingkat nasional maupun internasional. Dalam mengembangkan substansi pendidikannya, UIN Syarif Hidayullah Jakarta melakukan kerja sama dengan banyak universitas dalam dan luar negeri. Kerja sama juga dilakukan kepada berbagai institusi (lembaga) yang dipandang dapat memberikan dukungan terhadap kemajuan dan peningkatan kualitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tokoh

Tokoh dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berjasa bagi dunia pendidikan, politik, agama, dan hiburan di Indonesia antara lain:

Pendaftaran

 
Syahida Inn UIN Syarif Hidayatullah

Setiap tahun akademik baru, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta membuka pendaftaran calon mahasiswa baru untuk program Sarjana Strata Satu (S1), Program Magister (S2), dan Program Doktor (S3). Waktu pendaftaran program S1 biasanya dilakukan dari awal Februari sampai awal Juli. Beberapa jalur masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta antara lain:

  • Jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
  • Jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)
  • Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Mandiri (SPMB Mandiri)
  • Jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN)
  • Jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN)

Galeri

Pranala luar

Referensi