Majalah MATRA terbit sejak 1986. Sempat dikenal sebagai majalah Trend Pria. Banyak menyebut juga Majalah Trend Anda atau menyebutnya Majalah Trend Peristiwa. Dibaca mereka yang santai, dicari mereka yang sibuk.[1]

Majalah Matra
Berkas:Matra-Desember-2019.jpg
Cover Majalah Matra Desember 2019
Editor in chiefS.S. Budi Rahardjo
KategoriGaya Hidup
FrekuensiBulanan
Sirkulasi10,000
PenerbitPT Matra Media Konvergensi
Terbitan pertama1986
PerusahaanMatra Media Konvergensi
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
Situs webwww.matranews.id
ISSN1412-4637

Intinya, Majalah MATRA tetap menjadi majalah pertama yang dibaca kalangan menengah atas, white collar, dan beredukasi baik. Mereka yang menjadi idola kemantepan. Pria yang matang, dewasa, dan berintelektual.

Sebagai majalah bulanan yang penyebarannya seluruh kota di Indonesia, majalah MATRA membidik usia 40-55 tahun.

Sejarah

Majalah MATRA ' saat di bawah grup Majalah TEMPO, yang dipimpin oleh Fikri Jufri, sempat tirasnya 85.000 (delapan puluh lima ribu) eksemplar di tahun 1986.

Kala itu, Bondan Winarno dan Rhenald Kasali termasuk suka menulis di majalah Trend Pria yang sejak terbit Agustus 1986. Dengan rubrik andalan Wawancara Utama, Liputan, Kencan dan Investigasi.

Umur terbit majalah ini, sebulan sekali, menyajikan sisi lain dari berita-berita aktual. Memiliki feature yang menarik dan artikel yang wahid.

MATRA membahas trend pria, dari suatu kejadian, keadaan dan aspek kehidupan. Memberikan variasi terhadap berita-berita rutin.

Tersebutlah nama-nama beken, eks majalah Zaman, seperti Nano Riantiarno, Sori Siregar, Danarto, Kun S Hidayat, Nuriyah Abdurrahman Wahid, Kemala Atmojo, Ananda Moersid, Toeti Indra Malaon, yang ikut membesarkan majalah MATRA.

Model cover-nya: Pierre Gruno dengan kaki jenjang milik peragawati Oki Asokawati menjadi fenomena saat itu.

Ketika itu, Majalah MATRA dikenal piawai menulis tokoh yang diwawancarai yang memiliki daya bobot kritis, semacam Sabam Sirait, Sabam Siagian, Kwik Kian Gie, juga Ashadi Siregar.

Nara sumber tak sebatas Ali Sadikin, Adnan Buyung Nasution, Sjahrir, Amin Rais, Ki Gendeng Pamungkas, Tomy Soeharto, Setiawan Djodi, Franz Magnis Suseno.

Bahan wawancara dengan para tokoh ini masih relevan dengan situasi saat ini. Ashadi Siregar yang mengangkat pers konglomerat dan gerakan mahasiswa, misalnya.

Amin Rais, tokoh reformasi 1998 masih segar bila kita menyimak tanggapannya tentang suksesi, Habibie. Bagaimana nasib demokrasi di Indonesia dianggap masih demokrasi dengan tapi yang ditanggapi Sjahrir.

Majalah MATRA dikenal dengan tulisan Jaya Suprana dan WS Rendra. Cermin sosok manusia (pria) Indonesia terungkap gamblang. Bulan Agustus 1986 adalah bulan kelahiran Majalah MATRA..[2]

Rubrik

Sejak tahun 1986 hingga sekarang Majalah Matra mengalami pergantian rubrik. Adapun rubrik-rubrik yang terdapat di dalam Majalah Matra sekarang antara lain:

  • Wawancara
  • Dokumen
  • Wisata
  • Liputan
  • Kesenggangan
  • Seni
  • Perjalanan
  • Investigasi
  • Seks
  • Viral
  • Properti
  • Bisnis
  • Otomotif
  • Gaya Hidup
  • Sketsa

Distribusi

MATRA Indonesia, terbit bukan saja di print dan dijual di agen-agen atau toko buku. MATRA Indonesia masuk di era online dan gelembung dot.com. Jika search di google, web ini mempunyai hits teratas. Majalahmatra.com ikut meramaikan dunia dot.com yang sedang naik. Bahkan, matranews.id terus berjalan sebagai media online terkemuka, dalam kaitan gonjang-ganjing konvergensi media.

MATRA Indonesia terbit bersamaan bisnis online yang marak dan menjanjikan.

Kini, MATRA Indonesia adalah konvergensi media, yang bisa di klik juga dengan e-magazine. Selain cetak, online juga akan ke arah TV. Materi majalah yang biasa dicetak, hadir dalam teknologi digital yang jauh lebih fleksibel daripada harus membawa tumpukan majalah ke mana-mana.

Jika harian Kompas punya e-paper, majalah MATRA Indonesia memasuki versi mobile-nya. Kebiasaan membaca majalah disimulasikan dalam perangkat bergerak seperti iPad atau tablet untuk alat pembaca.

Aplikasi digital reading yang menyediakan konten materi publikasi dalam format digital, baik koran, majalah, maupun buku.

MATRA Indonesia bisa diunduh (pay per download).[3] lebih murah daripada versi cetaknya. Dijual sekitar Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu. Lebih murah 70% daripada harga cetaknya seharga Rp 89 ribu.[4]

Video Channel

Pada tahun 2019 Matra meluncurkan Matra TV yang berisi video liputan, wawancara, serta video video hiburan lainnya untuk pembaca setia Matra. Program-program matra TV adalah sebagai berikut

  • Liputan
  • Wawancara
  • Gaya Hidup
  • Tokoh

Matra Podcast

Untuk mempermudah pembaca mengakses Matra dan mendengarkan Majalah Podcast Matra, pada bulan Desember 2019 Matra secara resmi meluncurkan Matra Podcast.[5]

Referensi

Pranala luar