Frank Sinatra Has a Cold

Revisi sejak 17 Januari 2020 05.59 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Frank Sinatra Has a Cold adalah artikel tentang Frank Sinatra yang ditulis oleh Gay Talese untuk majalah Esquire edisi April 1966. Artikel ini disebut sebagai "cerita terbaik yang pernah dicetak oleh Majalah Esquire". Tom Wolfe menyebut gaya penulisan Gay Talese dalam artikel ini sebagai New Journalism, jurnalisme gaya baru.[1][2]

Saat menulis artikel tentang Frank Sinatra ini, Gay Talese sama sekali tidak pernah mewawancarainya secara langsung. Semua hal yang ada di dalam artikel sepanjang 15.000 kata ini diperolehnya dari wawancara sekitar 100 orang yang ada di sekitar kehidupan Frank Sinatra.[3]

Awal Penugasan

Semuanya di mulai pada pertengahan tahun 1965. Gay Talese adalah wartawan di surat kabar The Times. Setelah beberapa tanggapan positif atas artikelnya di The Times, dan permintaan untuk memiliki kolomnya sendiri tidak diluluskan oleh A.M. Rosenthal, editor baru The Times saat itu, Talese memutuskan untuk tidak lagi menulis di surat kabar. Sejak tahun 1958, Talese menjadi penulis pengganti untuk kolom Meyer Berger "About New York" saat wartawan kesayangan pemilik The Times, Arthur Hays Sulzberger itu meninggal dunia. Keterikatan Sulzberger secara emosional kepada Berger membuatnya tidak pernah bisa memegang kolom "About New York" sendiri dan hanya sebagai pengganti. "Ketidakinginan Sulzberger akan adanya orang lain yang mengambil alih kolom Berger, sama seperti seorang suami yang tidak ingin menikah lagi setelah ditinggal mati oleh istrinya.", demikian Talese menjelaskan alasannya keluar dari The Times. Talese menunggu hingga beberapa tahun sampai dia tiba pada kesimpulan di atas. Rosenthal berkata dia ingin sekali memberikan kolom itu untuk Talese tapi dia tidak punya wewenang karena bukan dia pemilik surat kabar tersebut. Jadi saat berusia 33 tahun, Talese mengundurkan diri dari The Times dan menerima kontrak $15.000 untuk satu tahun dari majalah Esquire untuk menulis 6 artikel.[1]

Pada musim dingin 1965, Talese tiba di Los Angeles dalam rangka penugasan dari Majalah Esquire untuk menulis tentang Frank Sinatra setelah sebelumnya sudah membuat janji wawancara dengannya. Dalam salah satu wawancara dengan majalah Vogue, Gay Talese mengatakan bahwa ide untuk menulis Frank Sinatra datang dari editor Esquire saat itu, Harold Hayes, yang ditolaknya sejak awal karena berpikir apalagi yang harus ditulis tentang seseorang yang sudah sangat terkenal selama 30 tahun terakhir dengan kisah hidup dan wawancara tentangnya ada di mana-mana.[4][5]

Penyanyi legendaris yang saat itu berusia 50 tahun menolak untuk diwawancarai terlepas dari janji yang sudah disetujuinya. Sinatra saat itu sedang dalam suasana hati yang jelek. Selain karena pilek akibat pengaruh cuaca, Sinatra juga sedang mengalami sejumlah tekanan dalam perjalanan karirnya. Sinatra sedang marah terhadap film documenter NBC tentang dirinya yang dianggap menyerang privasinya. Juga karena tajuk utama sejumlah media yang mengaitkannya dengan mafia. Talese memahami kecurigaan Sinatra terhadap media pada saat itu jadi dia memutuskan untuk tetap tinggal di Los Angeles dan berharap Sinatra dapat segera pulih dan mempertimbangkan permintaan wawancaranya. Talese kemudian memulai tugasnya dengan mewawancarai orang-orang di dekat Sinatra, teman dekatnya, teman sejawatnya, keluarganya, teman bergaul Sinatra yang jumlahnya tidak terhitung dan mengamati penyanyi tersebut dalam setiap kesempatan yang dimilikinya.[2][4][6] Talese berbicara dengan ibu Sinatra, dengan wanita yang membawa tas berisi rambut palsu Sinatra, dengan pelayan yang membuatkan makan malam saat Sinatra sedang sendirian, dan kepada setiap orang, siapapun yang ada di kehidupan Sinatra yang bisa dan mau membahas penyanyi legendaris tersebut. Talese mewawancarai sekitar 100 orang kecuali Frank Sinatra sendiri. [6][3]

 
Gay Talese di tahun 2006 lewat foto yang diambil oleh David Shankbone

Hasilnya adalah artikel "Frank Sinatra Has a Cold" yang terbit pada bulan April 1966 sepanjang kurang lebih 15.000 katadan menjadi salah satu kisah di majalah yang paling terkenal yang pernah terbit dan menjadi pionir dan contoh dari apa yang disebut Jurnalisme Baru, yakni kisah hidup yang diceritakan sesuai dengan fakta sebenarnya namun secara terperinci yang biasanya dipakai untuk menceritakan kisah fiksi. Artikel ini menampilkan gambaran mendalam tentang Frank Sinatra, salah satu figur yang sangat menjaga privasinya. Artikel ini juga bercerita banyak tentang dunia hiburan, para selebritas, dan tentang Amerika itu sendiri.[1][4]

Penulisan

Talese mengatakan bahwa pada saat seseorang menulis tentang selebritas, mereka tidak akan belajar sesuatu yang baru. Para pesohor ini sudah terlalu sering diwawancarai oleh semua media. Mereka sudah kelelahan menjelaskan semua hal. Belum lagi ketakutannya, yang logis dirasakan, bahwa kalimat mereka akan dikutip dan direkam dengan alat perekam, benar-benar membatasi mereka. Talese tidak memakai alat perekam karena tidak ingin mengutip kalimat-kalimat mereka yang dia wawancarai secara langsung. Talese mengatakan dia tidak tertarik dengan apa yang pesohor itu katakan, melainkan apa yang mereka pikirkan. Hal inilah yang ditandai oleh Tom Wolfe dalam tulisan Gay Talese Frank Sinatra Has a Cold, sebagai jurnalisme gaya baru. Saat seseorang mampu menulis hal yang sangat terperinci tentang seseorang yang notabene adalah tulisan nonfiksi dengan sangat detail, bahkan disebut-sebut sebagai tulisan tentang Frank Sinatra yang paling mendalam bahkan bila dibandingkan dengan tulisan yang diperoleh dari wawancara langsung.[6][3]

"Kreativitas dalam jurnalisme adalah apa yang bisa kamu lakukan (tulis) dengan apa yang kamu miliki." adalah pendapat Gay Talese tentang gaya menulisnya yang dianggap sebagai wajah baru dalam dunia penulisan.[5]

Referensi

  1. ^ a b c "Extended Biography". www.randomhouse.com. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  2. ^ a b "Frank Sinatra Has A Cold". www.crowddna.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-17. 
  3. ^ a b c "Gay Talese Reveals Story Behind 'Frank Sinatra Has a Cold'". TheWrap (dalam bahasa Inggris). 2013-10-09. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  4. ^ a b c Talese, Gay (2016-05-14). "Frank Sinatra Has a Cold". Esquire (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-16. 
  5. ^ a b "Inside the legendary Gay Talese story 'Frank Sinatra Has a Cold'". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). 2013-10-09. Diakses tanggal 2020-01-17. 
  6. ^ a b c Bengal, Rebecca. "Gay Talese on a New Illustrated Edition of Frank Sinatra Has a Cold". Vogue (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-17.