Rian Harahap
Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada September 2016. |
[1] Rian Kurniawan Harahap, M.Pd, lahir di Pekanbaru, 5 Juli 1989, adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi cerpen, dan esai yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar, dan terangkum dalam berbagai antologi. Berbagai penghargaan dan prestasi telah diraihnya di antaranya Anugerah Penulis Naskah Terbaik 3 dalam Festival Sastra Sungai Jantan Kabupaten Siak[1] pada tahun 2019, peraih naskah puisi terbaik 1 dalam lomba menulis guru nasional yang ditaja Universitas Islam Riau pada tahun 2019, peraih terbaik 2 lomba naskah drama dlam festival sastra yang ditaja Fakultas Ilmu Budaya UGM. Naskah populer yang sering dipentaskan oleh berbagai kelompok teater di Indonesia adalah perempuan obrak-abrik[2]. Dia juga aktif menulis cerpen dan dimuat di berbagai surat kabar.
Rian Kurniawan Harahap | |
---|---|
Lahir | Rian Kurniawan Harahap 05 Juli 1989 Pekanbaru, Indonesia |
Pekerjaan | Sastrawan, aktor, penulis naskah |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | UNRI |
Periode | 2011–sekarang |
Karya terkenal | Perempuan Obrak Abrik Jalang Jantan Tumirah |
Karier
Rian Kurniawan Harahap merupakan alumnus jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, di Universitas Muhammadiyah Sumut, dan melanjutkan pendidikan Pascasarjana jurusan Administrasi Pendidikan di Universitas Riau, serta meraih gelar profesi guru profesional dari Universitas Negeri Medan.
Pernah terlibat belajar teater dengan Yondik Tanto, Fedli Azis, Kunni Masrohanti dan Marhalim Zaini. Dalam dunia panggung teater, dia merupakan aktor perwakilan Sumut dalam ajang (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) PEKSIMINAS 2010 di Pontianak, Kalbar, pernah menyutradarai beberapa pementasan "Tsunami" dan "Bujang Lapuk" tahun 2010 "Paranoia" tahun 2011 pada Festival Teater Mahasiswa Nasional V di Palembang dan mendapat penyaji terbaik III se-Indonesia. Dia juga turut hadir dalam pentas 'Sinting' pada gelaran Temu Teater Mahasiswa Nusantara, IX di Pekanbaru tahun 2011. Selanjutnya, pada gelaran tiap tahunan ini, dia ikut mementaskan karya dalam Temu Teater Mahasiswa Nusantara X di Purwokerto, dengan judul naskah ‘Lingkaran’ tahun 2012. Dia diundang dala, Temu Sastrawan Nusantara Melayu Raya, Padang pada tahun 2012; Dia ikut menjadi finalis sepuluh besar sayembara naskah drama terbaik Federasi Teater Indonesia pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 pernah bermain dengan Teater Selembayung dalam lakon Melodi Pengakuan di Anjungan Seni Idrus Tintin. Semenjak itu, dia kerap tampil di Anjungan Seni Idrus Tintin. Adapun beberapa pentas naskah yang pernah dia jalani bersama Komunitas Seni Rumah Sunting dalam lakon “Sengketa Cinta” pada tahun 2013 di Siak Sri Indrapura, berlanjut ke kota Dumai, lalu ke Pekanbaru dan berakhir di Padang. Dia kembali mementaskan lakon dan naskah Jalang[3] pada tahun 2014 bersama komunitas seni rumah sunting dan mendapatkan antusiasme hingga 2000 penonton. Dia menjadi sutradara dalam lakon monolog ‘Kasir Kita’ di UIN Suska Riau pada tahun 2016, dia juga tampil bersama Teater Latah Tuah dalam gelaran Kenduri Teater Tradisi Sumatera 2017 dalam lakon Anak Mayat.
Perjalanannya sebagai aktor terus diasah, kali ini didapuk sebagai aktor dalam lakon Dilanggar Todak pada tahun 2018 dan bertempat di Anjungan Seni Idrus Tintin. Selain menjadi aktor, dia juga rajin menulis naskah drama, diantaranya bahkan sering dipentaskan oleh kelompok teater umum, kampus, dan sekolah. Naskah lakonnya yang sering dipentaskan antara lain, Perempuan Obrak Abrik, Jalang (meraih juara 2 lomba UGM) dan Jantan (meraih juara 3 lomba siak)[4].
Reference
Tulisan-tulisan berupa sajak, cerpen dan artikel kerap menghiasi media cetak nasional dan lokal seperti Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Riau Pos, Metro Riau, Pekanbaru Pos, Koran Riau, Analisa, Mimbar Umum, Medan Bisnis dan Waspada. Beberapa cerpen dan masuk FF antologi “Gurau-gurau bawah tanah” Labsas, Medan; 2011 ; “Kampoeng Horas” Leutika, Jogjakarta, 2011 dan kompilasi cerpen pilihan Sagang Riau Pos, Dari Seberang Perbatasan, 2012; Kumcer 100 Tahun Cerpenis Riau Disbudpar, 2014; Kumpulan cerpen ‘Negeri Asap’ Sagang, 2014; Kumpulan cerpen majalah Sagang, 2015; Festival Sastra Sungai Jantan Siak tahun 2019.
- http://m.riaupos.co/214021-berita--festival-sastra-sungai-jantan-harus-diapresiasi-masyarakat-riau.html
- http://sastranesia.com/tag/cerpen-rian-harahap/
- https://www.halloriau.com/read-budaya-43134-2014-01-30-rumah-sunting-pentaskan-naskah-jalang.html
- ^ www.riaumandiri.id https://www.riaumandiri.id/read/cetak/77202/. Diakses tanggal 2020-01-15. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ Seni, Diposting Oleh Pojok. "Download Naskah Monolog : Perempuan Obrak-Abrik". Pojok Seni | Wadah Seni Nusantara (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-01-15.
- ^ www.halloriau.com. "Rumah Sunting Pentaskan Naskah Jalang". halloriau.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-01-14.
- ^ www.riaumandiri.id https://www.riaumandiri.id/read/cetak/77202/. Diakses tanggal 2020-01-14. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan)