Bank Permata
Bank Permata atau PermataBank merupakan salah satu bank swasta nasional di Indonesia. Pada tahun 2019, Bangkok Bank mengambil alih PermataBank dan memulai transformasi besar-besaran di dalam organisasi. PermataBank memiliki visi menjadi pelopor dalam memberikan solusi finansial yang inovatif. Melayani lebih dari 2 juta nasabah di 62 kota di Indonesia, per Desember 2018 tercatat PermataBank memiliki 323 cabang, 16 Cabang Bergerak (Mobile Branch), 23 layanan Satu Atap Syariah, 2 payment point, 1018 ATM dengan akses di lebih dari 100.000 ATM (Visa Plus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama dan ATM Prima) dan jutaan ATM di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan Visa, MasterCard dan Cirrus. Saat ini adalah PermataBank dipimpin oleh Ridha DM. Wirakusumah sebagai Direktur Utama.
Publik (IDX: BNLI) | |
Industri | Perbankan dan komponennya |
Pendahulu | Bank Bali Bank Universal Bank Prima Express Bank Artamedia Bank Patriot |
Didirikan | Jakarta, Indonesia (2002) |
Pendiri | Djaya Ramli |
Kantor pusat | Gedung World Trade Center II, Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Ridha DM Wirakusumah, Presiden Direktur |
Produk | Keuangan |
Induk | Bangkok Bank |
Situs web | www.permatabank.com |
Sejarah
Bank Permata merupakan bank hasil penggabungan dari lima bank di bawah pengelolaan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), yaitu:
- PT Bank Bali Tbk - Berdiri pada 1954
- PT Bank Universal Tbk
- PT Bank Prima Express
- PT Bank Artamedia
- PT Bank Patriot
Berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 4/159/KEP.DpG/2002 tanggal 30 September 2002, Bank Indonesia menyetujui penggabungan keempat bank di bawah pengelolaan BPPN ke dalam Bank Bali. Selanjutnya berdasarkan Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 4/162/KEP.DpG/2002 tanggal 18 Oktober 2002, Bank Indonesia menyetujui perubahan nama PT Bank Bali Tbk menjadi PT Bank Permata Tbk. Penggabungan operasional Bank Artamedia dilakukan pada tanggal 21 Oktober 2002, sedangkan Bank Prima Express pada tanggal 4 November 2002, Bank Universal pada tanggal 18 November 2002 dan Bank Patriot pada tanggal 16 Desember 2002. Proses penggabungan selesai diikuti dengan peluncuran logo Bank Permata pada tanggal 18 Februari 2003. Logo Bank Permata terdiri dari tiga kumpulan warna, yaitu biru, merah dan hijau. Biru mencerminkan keabadian, merah mencerminkan semangat, dan hijau mencerminkan kemakmuran.
Penggabungan lima bank ini merupakan implementasi dari keputusan Pemerintah mengenai Program Restrukturisasi Lanjutan yang dikeluarkan pada tanggal 22 November 2001, yang bertujuan untuk membentuk suatu bank yang memiliki struktur permodalan yang kuat, kondisi keuangan yang sehat dan berdaya saing tinggi dalam menjalankan fungsi intermediasi, dengan jaringan layanan yang lebih luas dan produk yang lebih beragam.
PT Bank Permata Tbk memperoleh izin sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.19371/U.M.II tanggal 19 Februari 1957.
Investasi strategis Bangkok Bank
Pada 13 Desember 2019, grup keuangan terbesar asal Thailand, Bangkok Bank mengumumkan rencananya[1] untuk mengakusisi kepemilikan mayoritas Bank Pertama melalui perjanjian jual-beli bersyarat dengan Asia Financial (Indonesia) dan entitas terafiliasi lainnya.
Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris
- Komisaris Utama: Sebastian Ramon Arcuri
- Wakil Komisaris Utama: Suparno Djasmin
- Komisaris Independen: David Allen Worth
- Komisaris Independen: Zulkifli Zaini
- Komisaris Independen: Haryanto Sahari
- Komisaris Independen: Rahmat Waluyanto
- Komisaris: Mark Spencer Greenberg
- Komisaris: Ian Charles Anderson
Direksi
- Direktur Utama: Ridha DM Wirakusumah
- Wakil Direktur Utama: Julian Loong Choon Fong
- Direktur Kepatuhan: Dhien Tjahajani
- Direktur Keuangan: Lea Kusumawijaya
- Direktur Sumber Daya Manusia: Isdar Andre Marwan
- Direktur Risiko: Loh Tee Boon
- Direktur Teknologi dan Operasi: Abdy Dharma Salimin
- Direktur Wholesale Banking: Darwin Wibowo (merangkap Direktur Independen)
Pranala luar
- ^ "Sah! Bangkok Bank Akuisisi Permata, Ini Penjelasan Lengkap". CNBC Indonesia. 2019-12-13. Diakses tanggal 2019-12-13.