Gedung Antara

Tempat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia berkumandang ke seluruh dunia
Revisi sejak 22 Januari 2020 14.34 oleh Efendi Dreya (bicara | kontrib) (update artikel)

Gedung Antara, yang terletak di kawasan Pasar Baru, Jalan Pos Utara No. 57 adalah gedung tempat berita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia berkumandang ke berbagai penjuru dunia.[1] Gedung Kantor Berita Antara kemudian menjadi gedung bersejarah, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Wiyono, pada tanggal 4 April 1959.[2]

Gedung Antara
Gedung Antara yang pernah menjadi Kantor Hindia Belanda ANETA, Yashima dan Domei dan Kantor Berita Antara pada zaman kemerdekaan, saat ini kondisi gedung terbengkalai
Nama sebelumnya
  • Algemeen Nieuws- en Telegraaf-Agentschap (Kantor Berita Hindia Belanda)
  • Yashima and DOMEI (saat penjajahan Jepang)
  • Kantor Berita Antara
Informasi umum
LokasiJalan Pos Utara No 57, Pasar Baru, Jakarta
KotaDKI Jakarta
NegaraIndonesia

Sejarah

Awalnya, Gedung Antara adalah milik kantor berita swasta ANETA (Algemeen Niews en Telegraaf Agentschaap) milik Dominique Willem Berrety berkebangsaan Belanda, perusahaan yang bergerak di bidang pemberitaan, periklanan, dan penerbitan majalah.[1]

Dominique Willem Beretty adalah seorang wartawan dan raja koran Hindia Belanda. Dia lahir di Yogyakarta pada 20 November 1890, dari ibu perempuan Jawa bernama Marie Salem dan ayah berkebangsaan Italia bernama Dominique Auguste Leonardus Berretty. Dominique mendirikan kantor berita ANETA pada 1 April 1917 bermodalkan uang pinjaman, dengan hanya dua orang pegawai, yakni Dominique sendiri dan seorang juru ketik. Kantor ANETA menempati lokasi gedung di Pasar Baru yang kini menjadi Gedung Antara. Pada tahun 1919, Dominique Willem mengakuisisi dua perusahaan penerbit koran pesaingnya, yakni Nederlandsch Indisch Pers Agentschap (NIPA) dan Reuters Batavia[3] sehingga melakukan monopoli terhadap bisnis media pada saat itu. Dominique menjadi direktur ANETA.[4]

Ketika Jepang berkuasa pada tahun 1942, kantor berita Antara yang menempati Buitentijfgerstraat (sekarang Jalan Pinangsia No. 30, Jakarta, Kota) berganti nama menjadi Yashima dan menempati bekas kantor ANETA. Yashima sendiri kemudian berganti nama menjadi Domei.[5] Ketika Gedung Antara bernama Domei dan Proklamasi Kemerdekaan berkumandang pada 17 Agustus 1945, dua orang petugas yakni Sugirin dan Markonis, berhasil menyisipkan berita Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut di antara berita-berita lainnya, sehingga berita tentang Proklamasi Kemederkaan Indonesia menyebar ke berbagai daerah di Indonesia, lalu dengan cepat menyebar ke Amerika Serikat, India, dan Australia.[6]

Selanjutnya, pada masa Agresi Militer Belanda I (21 Juli -5 Agustus 1947), Belanda memberikan Gedung Antara kepada Apotheek Van Gorkom dan baru tahun 1961 kembali dipergunakan oleh LKBN Antara.[7] Bangunan tersebut kemudian dipergunakan sebagai tempat Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara di mana bagian belakangnya digunakan sebagai percetakan untuk keperluan intern. Gedung Antara Pasar Baru saat ini menjadi Kantor Biro Foto dan Galeri Foto Jurnalistik Antara, lokasi terpopuler yang sering menjadi tempat pameran foto di Jakarta.[8]

Arsitektur Gedung

Bangunan Gedung Antara bergaya kolonial, dengan tiga lantai dilengkapi jam dan alat penangkal petir. Pada bagian depan, pintunya selebar dua meter terbuat dari jeruji besi lengkap dengan gemboknya. Di lantai bawah terdapat tangga dari beton dengan pegangan terbuat dari kayu dan besi, anak tangga dilapisi ubin keramik berwarna coklat muda. Sedangkan di lantai dua, terdapat sebuah pintu kaca berukuran lebar dan di depannya terdapat jendela kaca lebar ukuran 50 x 100 cm. Di sebelah kiri tangga terdapat ruangan bentuknya seperti di ruangan pertama, terdiri dari ruang pimpinan, ruang kantor, ruang belajar, mushola, dan kamar mandi. Jendelanya unik dengan jeruji di bagian luarnya. Adapun lantai tiga bentuknya sama dengan ruangan pertama dan kedua, tetapi ruangan dibiarkan kosong.[7]

Daftar Referensi

  1. ^ a b "Antara, Gedung | Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta". jakarta.go.id. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  2. ^ "Antara, Gedung | Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta". jakarta.go.id. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  3. ^ Galikano, Silvia (2017-05-30). "Isola dan Misteri Raja Media". Silvia Galikano (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-22. 
  4. ^ Matanasi, Petrik. "DW Berretty: Legenda Sinyo Jawa Tampan yang Jadi Raja Media". tirto.id. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  5. ^ PCBM, Dit (2018-04-19). "Dari Gedung Inilah Proklamasi Bergema Ke Penjuru Dunia". Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  6. ^ "Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Jakarta". Informasi Situs Budaya Indonesia. 2018-01-25. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  7. ^ a b "Antara, Gedung | Portal Resmi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta". jakarta.go.id. Diakses tanggal 2020-01-22. 
  8. ^ "LKBN Antara, Warisan Adam Malik di Pasar Baru". Indoplaces.com. Diakses tanggal 2020-01-22.