Netflix
Netflix, Inc. (/nɛtflɪks/) adalah salah satu penyedia layanan media streaming digital, berkantor pusat di Los Gatos, California. Didirikan pada tahun 1997 oleh Reed Hasting sand Marc Randolph di Scotts Valley, California. Bisnis utama dari perusahaan ini adalah layanan berlangganan streaming, yang mana ditawarkan secara online dengan beberapa program yang Berbeda.
Netflix, Inc. | |
---|---|
URL | https://netflix.com/ |
Tipe | Platform OTT |
Pendaftaran | Wajib |
Pengguna | 154 juta di seluruh dunia (total), 148 juta (pelanggan)[1] |
Pembuat | Reed Hastings dan Marc Randolph |
Berdiri sejak | 29 Agustus 1997 |
Lokasi pembentukan | Scotts Valley (en) |
Lokasi kantor pusat | Los Gatos |
Negara | Amerika Serikat |
Penghargaan |
|
Total omset | US$15,794 miliar (2018)[2] |
Peringkat Alexa | 23 (Agustus 2019[update])[3] |
Blog resmi | https://media.netflix.com |
Model bisnis awal Netfilix adalah penjualan DVD dan rental melalui pengiriman. Satu tahun setelah berdiri, Netfilix fokus kepada penyewaan DVD dari pada penjualan DVD, sehingga bisnis usaha penjualan DVD ditinggalkan. Pada tahun 2007, Netflix memperluas bisnisnya dengan mengenalkan media streaming namun tetap mempertahankan layanan penyewaan DVD dan Blu-ray. Perusahaan ini memperluas usahanya secara internasional, dengan layanan streaming tersedia di Canada pada tahun 2010 dan terus berkembang layanan tersebut sejak saat itu. Sejak Januari 2016, layanan Netflix telah beroperasi lebih dari 190 negara, layanan ini tersedia secara bebas di Internet kecuali daratan China, Suriah, Republik Krimea, dan Indonesia (beberapa penyedia layanan internet memblokirnya karena masalah sensor).
Logo Netflix memiliki arti yang sangat berharga terhadap CEO Netflix (Reed Hastings). Arti dari lengkungan pada bagian bawah logo Netflix tersebut adalah perumpamaan dari gambar stiker di DVD yang dulu berbentuk melengkung, karena dalam sejarah Netflix, perusahaan ini pernah menjadi sebuah perusahaan DVD. Kenapa mereka mengambil warna merah? Warna merah memiliki arti sesuatu yang membara dari suatu kegelapan (Warna hitam di background) dan bayangan tersebut di bawah logo berarti bahwa "We're on top of the movies world", kata Reed Hastings.
Sejak Juli 2018, Netflix memiliki lebih dari 130 juta total pelanggangan secara internasional, termasuk 57.38 juta di Amerika Serikat sendiri. Upaya mereka adalah untuk memproduksi konten baru, mengamankan hak untuk konten tambahan, dan perbedaan melalui 190 negara telah mengakibatkan perusahaan untuk mengajukan miliaran utang jangka panjang: $21.9 milyar per September 2017, naik dari $16.8 milyar dari tahun sebelumnya, meskipun hanya $ 6,5 milyar dari ini adalah hutang jangka panjang; sisanya adalah kewajiban jangka panjang.
Kantor pusat Netflix beralamat di 121 Albright Way, Los Gatos, California, Amerika Serikat. Mereka juga memiliki kantor di Belanda, Brasil, India, Jepang dan Korea Selatan.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (March 2014) |
Cartoon Network | |
---|---|
Negara | Singapore Indonesia Malaysia Thailand |
Wilayah siaran | Southeast Asia |
Jaringan | Warner Bros. Global Kids & Young Adults |
Kantor pusat | Singapore |
Slogan | New New New New |
Bahasa | English Indonesian Thai Malay Cantonese Tamil |
Pemilik | Warner Bros. Asia |
Perusahaan induk | Cartoon Network Asia |
Media streaming | |
UseeTV Indihome indonesia | Netflix |
Di Indonesia, CARTOON NETWORK tersedia di paket First Media Gold dan Platinum, BiG TV (berafiliasi dengan First Media), paket Gold dan Platinum, Paket MNC Vision Platinum (dulu Indovision), Paket TransVision Platinum (dulu TelkomVision )., paket tambahan Indikids di IndiHome dan Cartoon Network tersedia di Saluran Televisi Nasional NET. secara gratis melalui Jalur UHF.
Cartoon Network adalah saluran televisi berbayar Asia Tenggara yang utamanya menyiarkan serial animasi . Dioperasikan oleh Warner Bros melalui unit-unit Asia Tenggara, saluran ini disiarkan dari kantor pusatnya di Singapura ke audiens di negara lokasi, serta ke Makau dan Asia Tenggara (kecuali Filipina, di mana operasi penyiarannya kemudian dipisahkan dari yang lebih luas. Versi Asia Tenggara).
Sejarah
Pendirian
Netflix didirikan pada tanggal 29 Agustus 1997, di Scotts Valley, California, oleh Marc Randolph dan Reed Hastings.[4] Randolph bekerja sebagai direktur pemasaran untuk perusahaan Hastings yaitu, Pure Atria. Randolph juga menjadi salah satu pendiri MicroWarehouse, sebuah perusahaan pemesanan barang melalui komputer, dan kemudian dipekerjakan oleh Borland International sebagai wakil presiden pemasaran. Hastings, seorang ilmuwan komputer dan matematikawan, menjual Pure Atria untuk Rational Software Corporation di tahun 1997 sebesar $700 Juta yang pada saat itu merupakan akuisisi terbesar dalam sejarah Sillicon Valley. Mereka muncul sebuah ide tentang Netflix ketika sedang bepergian di antara rumah mereka di Santa Cruz dan markas Pure Atria di Sunnyvale sambil menunggu regulator pemerintah untuk menyetujui merger, meskipun Hasting telah memberikan beberapa penjelasan berbeda tentang bagaimana ide itu dibuat.[5]
Hasting menginvestasikan uang sebesar $2,5 Juta dalam bentuk startup cash untuk Netflix.[6] Randolph mengakui bahwa dia mengagumi perusahaan e-commerce pemula Amazon dan mencari untuk menemukan kategori terbesar sebuah item portable yang bisa dijual kembali melalui internet menggunakan model yang sama. Mereka menggangap dan menolak kaset VHS karena terlalu mahal untuk disimpan dan terlalu sulit untuk dikirim. Ketika mereka mendengar tentang DVD, yang dimana diperkenalkan pertama kali di Amerika Serikat pada tanggal 31 Maret 1997,[7] mereka mencoba konsep menjual atau menyewa DVD melalui pos, dengan mengirimkan CD menuju rumah Hastings di Santa Cruz. Ketika Disk itu tiba dalam keadaan utuh, mereka memutuskan mengambil penjualan kaset dan industri penyewaan sebesar $16 Milyar. Hastings sering dikutip mengatakan bahwa ia memutuskan memulai Netflix setelah didenda sebesar $40 di toko Blockbuster setelah terlambat mengembalikan salinan film Apollo 13. Tapi ini adalah kisah apokrif yang dia dan Randolph rancang untuk menjelaskan model bisnis dan motivasi perusahaan.
Netflix diluncurkan pada tanggal 14 April 1998 sebagai toko rental DVD secara online pertama di dunia,[8] dengan 30 Karyawan dan 925 judul yang tersedia, yang hampir meliputi seluruh katalog DVD yang tersedia saat itu, melalui model bayar per sewa dengan harga dan tanggal jatuh tempo yang mirip dengan saingannya, Blockbuster.
Biaya Keanggotan, Tawaran akuisisi Blockbuster, mulainya Pertumbuhan
Netflix mulai memperkenalkan konsep berlangganan bulanan pada bulan September 1999,[9] dan kemudian memunculkan mode sewa tunggal pada awal tahun 2000. Sejak saat itu, perusahaan membangun reputasinya pada model bisnis biaya sewa dengan harga tetap tanpa batas, tanpa tanggal jatuh tempo, biaya keterlambatan, biaya pengiriman dan penanganan, atau biaya sewa untuk judul khusus.[10]
Di tahun 2000, ketika Netflix hanya memiliki 300.000 pelanggan dan mengandalkan Layanan Pos AS untuk pengiriman DVD mereka, mereka kehilangan uang dan ditawari untuk diakuisisi oleh Blockbuster sebesar $50 Juta. Mereka mengusulkan bahwa Netflix, akan berganti nama menjadi Blockbuster.com, yang akan menangani bisnis online, sementara Blockbuster akan mengurus DVD, membuat mereka kurang bergantung pada Layanan Pos AS. Tawaran tersebut akhirnya ditolak.[11]
Sementara mereka mengalami pertumbuhan yang cepat pada awal 2001, gelembung dot-com pecah dan Serangan 11 September 2001 terjadi kemudian di tahun tersebut, yang berakibat buruk bagi perusahaan dan mengakibatkan PHK bagi sepertiga karyawan mereka. Namun, penjualan pemutar DVD akhirnya meningkat ketika mereka menjadi lebih terjangkau, menjual sekitar $200 pada saat perayaan Thanksgiving, menjadi salah satu hadiah Natal paling populer tahun itu. Pada awal tahun 2002, Netflix melihat kenaikan yang besar pada bisnis berlangganan mereka.[12]
Netflix memulai Penawaran umum perdana (IPO) pada tanggal 29 Mei 2002, menjual 5,5 Juta saham biasa dengan harga US$15.00 per saham. Pada tanggal 14 Juni 2002, perusahaan menjual saham tambahan sebesar 825.000 dengan harga yang sama. Setelah mengalami kerugian besar selama beberapa tahun pertama, Netflix membukukan laba pertamanya selama tahun fiskal 2003, menghasilkan laba US$6,5 Juta dari pendapatan US$272 Juta. Pada 2005, 35.000 film berbeda tersedia, dan mengirimkan 1 Juta DVD setiap hari.[13]
Randolph, Produsen dan anggota dewan dominan untuk Netflix, memutuskan pensiun pada tahun 2004.[14]
Netflix digugat pada tahun 2004, karena iklan palsu sehubungan dengan klaim "unlimited rentals (penyewaan tak terbatas)" dan "one-day delivery (pengiriman satu hari)"[15]
Dimulainya Video Sesuai Permintaan, Penurunan Penjualan DVD, Ekspansi Global
Pada suatu waktu, perusahaan telah mempertimbangkan untuk menawarkan film secara online, tetapi ide ini baru dilakukan pada pertengahan 2000-an ketika kecepatan data dan biaya bandwidth telah meningkat secara memadai untuk memungkinkan pelanggan mengunduh film dari Internet. Ide awalnya adalah memunculkan "Netflix Box" yang dapat mengunduh film dalam semalam, dan siap menontonnya di hari berikutnya. Pada tahun 2005, mereka telah memperoleh hak film dan mulai merancang layanannya, dan siap untuk diluncurkan ke publik setelahnya. Tetapi setelah ditemukannya Youtube, dan menyaksikan bagaimana layanan streaming itu menjadi populer terlepas dari kurangnya konten dengan kualitas tinggi, konsep menggunakan perangkat keras dihapus dan diganti dengan konsep streaming, Proyek yang kemudian selesai pada tahun 2007.[16]
Netflix mengembangkan dan memelihara sistem video rekomendasi pribadi yang luas berdasarkan peringkat dan ulasan oleh pelanggannya. Pada tanggal 1 Oktober 2006, Netflix menawarkan hadiah $1.000.000 kepada pengembang pertama yang membuat algoritma video rekomendasi yang bisa mengalahkan algoritma Cinematch, memprediksi rating pengguna lebih dari 10%.[17]
Pada bulan Februari 2007, Netflix mulai mengirimkan milyaran DVD,[18] dan mulai menjauh dari model bisnis inti DVD, dengan memperkenalkan model Video Sesuai Permintaan melalui internet. Netflix tumbuh ketika penjualan DVD turun dari 2006 hingga 2011.[19]
Faktor lain yang berkontribusi bagi keberhasilan bisnis rental DVD Online adalah mereka dapat menawarkan pilihan judul film yang jauh lebih besar daripada outlet rental Blockbuster. Tetapi ketika mereka mulai menawarkan konten streaming kepada pelanggan pada tahun 2007, mereka hanya dapat menawarkan tidak lebih dari sekitar 1000 Film dan Seri TV, hanya 1% berbanding 100,000 dari judul DVD yang berbeda. Namun seiring popularitas yang meningkat, jumlah judul yang tersedia untuk di streaming meningkat dan telah mencapai 12.000 film dan Seri TV pada bulan Juni 2009. Salah satu kunci penting tentang Netflix adalah sistem rekomendasi film yang dikenal dengan nama Cinematch, yang tidak hanya membuat pelanggan terikat pada layanan, dengan menciptakan biaya pengalihan, tetapi juga mengeluarkan film-film yang kurang terkenal sehingga pelanggan dapat menonton film-film tersebut dari rekomendasi mereka. Ini tidak hanya menguntungkan Netflix tetapi juga menguntungkan pelanggan dan Studio kecil dibandingkan yang lain.[20]
Pada bulan Januari 2013, Netflix melaporkan bahwa mereka telah menambahkan dua juta pelanggan Amerika Serikat selama kuartal keempat 2012. Dengan total 27,1 Juta pelanggan Amerika Serikat, dan total 29,4 Juta pelanggan diseluruh dunia. Selain itu, keuntungan naik 8% menjadi $945 Juta untuk periode yang sama.[21] Angka tersebut naik menjadi 36,3 Juta pelanggan (29,2 Juta Pelanggan di Amerika Serikat) pada bulan April 2013.[22] Pada bulan September 2014, Netflix memiliki pelanggan di 40 Negara, dengan harapan meluaskan layanannya ke daerah yang belum dijangkau.[23] Pada bulan Oktober 2018, basis pelanggan Netflix mencapai 137 Juta pelanggan, menegaskan peringkatnya sebagai layanan video berlangganan secara online terbesar di dunia.[24]
Lihat pula
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaNFLX Q1 2019
- ^ "Netflix Q4 2018 Results". Diakses tanggal 2019-01-18.
- ^ "Netflix.com Traffic, Demographics and Competitors - Alexa". www.alexa.com. Diakses tanggal August 24, 2019.
- ^ "Marc Randolph Techcrunch". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Reed Hasting Story About The Founding Of Netflix Has Changed Several Times". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Netflix Company History". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "DVD's First Year". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Netflix Partners With All Movie Guide To Serve As Preferred DVD Rental Store". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "The Netflix Effect". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Things You Should Know About Renting From Netflix". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "The Red-Envelope Evolution". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "How Netflix Reinvented HR". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Movies To Go". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Marc Randolph, Speaker Profile And Speacking Topics". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ "Netflix Settles Class Action Lawsuit". Diakses tanggal 2019-16-12.
- ^ https://www.vox.com/2017/9/13/16288364/streampunks-book-excerpt-youtube-netflix-pivot-video. Diakses tanggal 2019-16-12. Tidak memiliki atau tanpa
|title=
(bantuan) - ^ "Netflix Prize Website". Diakses tanggal 2019-17-12.
- ^ "The Victoria Advocate". Diakses tanggal 2019-17-12.
- ^ "Netflix Offers Streaming Movies To Subscribers". Diakses tanggal 2019-17-12.
- ^ "Netflix - Managing A Still-Hot Business As Its Time Runs Out". Diakses tanggal 2019-17-12.
- ^ "Archieved Copy".
- ^ "By The Numbers: Netflix Subscribers". Diakses tanggal 2019-17-12.
- ^ "40 Amazing Netflix Statistics And Facts". Diakses tanggal 2019-17-12.
- ^ "Netflix Record Subscribers". Diakses tanggal 2019-17-12.